TRIBUNJOGJA COM, KULON PROGO - Gelaran eksebisi dan kompetisi riset bidang inovasi kewirausahaan bertajuk Sagasitas Research Exhibition (SRE) 2019 digelar di Taman Budaya Kulon Progo, 17-19 Juli ini.
Sekitar 251 karya dari para siswa setingkat SMA/MA se-DIY ditampilkan dalam ajang tersebut. Acara dibuka oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X pada Kamis (18/7/2019).
Sagasitas merupakan komunitas ilmiah yang dikembangkan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY.
Koordinator SRE 2019 sekaligus Ketua Sagasitas Community, Zainal Abidin mengatakan pameran digelar untuk mendukung pengembangan kualitas penelitian dan karya inovasi kewirausahaan di kalangan pelajar SMA/MA se-DIY.
Di samping juga untuk mendorong budaya riset di dunia pendidikan menengah.
Ajang ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kalangan sekolah menengah terhadap pentingnya riset, pemanfaatan sains dan teknologi untuk peningkatan kompetensi dunia pendidikan dalam melahirkan calon-calon peneliti di era digital
"Karya yang ditampilkan merupakan hasil seleksi dari ribuan proposal yang diajukan para pelajar," kata Zainal.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, pameran ini untuk membentuk iklim penelitian di semua sekolah di DIY.
Setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah peserta dan sebaran sekolah yang mengikutinya, bukan hanya dari area perkotaan namun juga pelosok daerah.
Disdikpora DIY kini juga mewajibkan seluruh SMA/MA se-DIY untuk menggelar olimpiade penelitian serta festival inovasi kewirausahaan minimal setahun sekali agar siswa terbiasa meneliti dan berwirausaha.
"Sekarang bisa kita lihat, penelitian mulai banyak bermunculan dari daerah. Di Kulon Progo mungkin dulu hanya dari Wates tapi sekarang ini ada juga dari Samigaluh. Inovasi yang dimunculkan juga kian beragam," jelas Baskara.
Wakil Gubernur DIY Paku Alam X dalam kesempatan itu mengapresiasi hasil karya para siswa yang ditampilkan dalam SRE 2019.
Ia berharap lokasi penyelenggaraan ke depan bisa bergiliran di tiap kabupaten agar menjadi ajang pembauran para siswa.(TRIBUNJOGJA.COM)