Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


15 July 2015

Jelang Lebaran, Dalam Sepekan Terjadi Lima Pencurian di Kulonprogo

Bisnis.com, KULONPROGO– Menjelang Lebaran, masyarakar diimbau
mewaspadai aksi kejahatan, seperti pencurian. Selama sepekan
setidaknya telah terjadi lima aksi pencurian di sejumlah wilayah di
Kulonprogo.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih mewaspadai dan meningkatkan
keamanan. Peran aktif dari masyarakat dalam menjaga keamanan
lingkungan juga sangat diperlukan," ujar Kapolres Kulonprogo AKBP
Yuliyanto, Selasa (14/7/2015).
Yuliyanto mengatakan, pada momentum Lebaran kecenderungan kasus
kriminalitas mengalami peningkatan. Selain mengimbau kewaspadaan
masyarakat, peningkatan keamanan juga dilakukan petugas kepolisian.
Salah satunya dengan meningkatkan patroli, terutama di tempat-tempat
khusus.
Selama sepekan sudah ada banyak kasus pencurian yang terjadi di
wilayah Kulonprogo. Bahkan, di antaranya dialami para pemudik. Seorang
pemudik bernama Rangga kehilangan sepeda motornya saat beristirahat di
SPBU Kedundang, Temon.
Pencurian juga terjadi di rumah-rumah warga, salah satunya dialami
seorang warga Secang, Pengasih yang kehilangan sepeda motor jenis
matik yang diparkirkan di depan rumahnya.
"Untuk menghindari hal-hal tersebut, warga harus selalu memastikan
mengunci rumah sebelum meninggalkannya. Rasa aman itu penting agar
kasus seperti itu tidak terjadi," jelas Yuliyanto.
Guna meningkatkan keamanan, Yuliyanto mengungkapkan, telah menerjunkan
anggotanya. Patroli keliling akan dilakukan rutin dan akan dilakukan
oleh tim khusus. Selain itu, sejumlah petugas juga ditempatkan di
kawasan rawan aksi kriminalitas. Di antaranya seperti pasar, stasiun,
terminal hingga sepanjang jalur yang dilalui pemudik.
"Ada tim yang setiap malam berpatroli, baik dari anggota Polsek maupun
anggota Polres," imbuh Yuliyanto.
Sementara itu, KBO Reskrim Polres Kulonprogo Iptu Satiyem mengimbau,
pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dapat lebih meningkatkan
kewaspadaannya. Dia mengatakan, apabila dalam perjalanan mengalami
kelelahan, sebaiknya mencari tempat beristirahat yang aman.
"Pencurian yang dialami salah satu pemudik di Temon terjadi, karena
dia kelelahan dan tertidur. Sebaiknya, kendaraan dikunci dan pastikan
keamanan di tempat tersebut," jelas Satiyem.

Editor : Nina Atmasari
Share:

13 July 2015

Komunitas Trail di Kulonprogo Patungan Baksos Ramadan

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Tak ingin sekadar larut dalam kesenangan
melalui hobi offroad, puluhan anggota Komunitas Trail di Kulonprogo
rela patungan untuk menggelar bakti sosial. Acara berbagi tersebut
sekaligus untuk mengisi ramadan.
Kali ini, komunitas trail antara lain Buyer dari Kulonprogo,
Kewer-kewer (Srandakan), DTA (Banguntapan) dan W track, akan menggelar
baksos dengan membagi-bagi sembako di wilayah Lendah pada Kamis
(16/7/2015).
Ketua Buyer, Sigit Sate, mengatakan bakti sosial berbagi sembako di
Lendah nanti merupakan kelanjutan acara serupa pada pekan kemarin di
Kokap.
Sasarannya, adalah warga kurang mampu yang telah didaftar oleh anggota
komunitas di wilayah setempat.
"Pembagian sembako ini merupakan bagian dari baksos yang kami gelar
tiap tahun. Ini yang kelima," kata ketua komunitas Trail Buyer, yang
merupakan singkatan dari Beban Utama Yang harus Engkau Renungkan,
tersebut, Senin (13/7/2015).
Anggota Buyer, Firman Jmak, menambahkan baksos bagi sembako tersebut
menggunakan dana yang terkumpul dari para anggota dan donatur.
Menurutnya, mereka patungan alias 'bantingan' uang serelanya untuk
membantu meringankan beban warga kurang mampu.
"Kami patungan, paling tidak berusaha berbagi kebahagiaan dengan warga
kurang mampu saat ramadan," ujarnya.
Harapannya, di tahun-tahun berikutnya, kegiatan serupa dapat kembali digelar.
Selain baksos di Lendah nanti, pekan lalu, Sabtu (11/7/2015),
komunitas-komunitas ini juga menggelar baksos di Kokap. Intinya,
mengisi ramadan mereka berbagi bersama warga kurang mampu.
( Tribunjogja.com)

semua posting berita di arsipkan di: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Jelang Lebaran, Titik Soeharto Bagi Sembako

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Anggota DPR RI Dapil DIY, Siti Hediati
Hariyadi atau Titik Soeharto membagikan 1.000 paket sembako kepada
warga kurang mampu di Bale Langit, Salamrejo Sentolo, Senin
(13/07/2015). Ia berharap, pembagian sembako berisi beras, gula pasir,
minyak goreng dan mi instant ini bisa membantu meringankan beban
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan Lebaran di saat harga komoditi
merangkak naik.

"Saya sudah survei ke pasar tradisional, harga kebutuhan pokok memang
naik. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban mereka,"
katanya.

Titik menyampaikan, pembagian sembako tidak hanya dilakukan di wilayah
Kulonprogo. Ribuan paket lain juga disebarkan Titik ke Bantul, Sleman,
Kota Yogya dan Gunungkidul. "Sasarannya, warga kurang mampu yang
kesulitan membeli sembako untuk kebutuhan Lebaran," tambahnya.

Pembagian sembako yang dilakukan Titik mendapat sambutan antusias dari
masyarakat. Mereka sudah datang ke lokasi pembagian sejak pagi dengan
membawa kupon yang diberikan sebelumnya.

Salah satu warga penerima bantuan, Sunarti, berterimakasih atas
pemberian paket sembako tersebut. Ia merasa bantuan ini sangat
bermanfaat, karena diberikan sebelum Lebaran. "Lumayan untuk kebutuhan
Lebaran, apalagi saat ini sembako sedang mahal," ujar warga Sukoreno
ini.(Unt)

semua posting berita di arsipkan di: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

KASUS MALARIA : Berisiko? Pemudik Silakan ke Puskesmas

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan Kulonprogo menggalakkan
upaya surveilans migrasi malaria pada masa arus mudik. Semua pemudik
dari daerah berisiko malaria diminta memeriksakan diri ke puskesmas
terdekat.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Dinkes Kulonprogo Baning Rahayujati memaparkan kewaspadaan diutamakan
untuk pemudik dari luar Jawa, terutama yang endemis malaria.

Upaya pemeriksaan ke puskesmas sebagai diagnosa dini terhadap
penyebaran penyakit malaria yang mungkin terbawa pemudik dari daerah
perantauan. Mereka diimbau segera menjalani tes darah setelah sampai
Kulonprogo.

"Harus memeriksakan diri walaupun tidak sedang demam," kata Baning,
Jumat (10/7/2015).
Dinkes Kulonprogo telah menyebarkan surat pemberitahuan ke puskesmas
di setiap kecamatan untuk mendukung pelayanan surveilans migrasi
malaria. Sosialisasi juga telah dilakukan melalui pemerintah desa.

Jika puskesmas terdekat tutup, pemudik bisa diperiksa juru malaria
desa (JMD). Baning memastikan mereka akan siaga setiap saat. "Biasanya
para JMD sudah punya data mengenai kantong pemudik," ungkapnya.

Sampai kini, Kulonprogo belum bisa dikatakan bebas malaria. Pemerintah
Kabupaten terus memantau dan membuat upaya pencegahan di sejumlah
wilayah berisiko. Wilayah-wilayah itu ada di sekitar pegunungan
Menoreh, seperti Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kasus
malaria paling banyak ada di Kokap.

Pelaksana tugas Kepala Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Sutardi
mengaku telah menerima pemberitahuan untuk meningkatkan kewaspadaan
terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk anopheles itu. "Mereka yang
harus diperiksa termasuk yang datang dari luar Jawa, misalnya
Sumatra," paparnya.

Sutardi mengungkapkan tahun lalu sudah tidak ada kejadian kasus
malaria di wilayahnya. Namun, tahun ini kembali ada beberapa warga
yang terserang malaria. Penyakit itu didapat warga karena sering
beraktivitas di Purworejo, Jawa Tengah, yang merupakan wilayah endemis
malaria.
Share:

LALU LINTAS KULONPROGO : Rawan Kecelakan, Rambu Tengkorak Dipasang

Harianjogja, KULONPROGO– Rambu peringatan mandiri dipasang di
sepanjang jalan Wates-Jogja KM1 di Dusun Gunung Gempal, Desa Giripeni,
Wates.

Menurut Ketua Kelompok Pemuda Parasan Dusun Gunung Gempal, Desa
Giripeni Erwan Sukendar, pemasangan rambu peringatan mandiri bergambar
tengkorak merupakan ajakan kepada para pengendara agar lebih
berhati-hati melalui jalan rawan kecelakaan.

"Wilayah ini sering sekali terjadi kecelakaan. Jadi kami berinisiatif
untuk membuat tanda peringatan agar para pengendara lebih hati-hati
saat melintasi jalan ini," ujar Erwan ditemui disela pemasangan rambu,
Selasa (7/7/2015).

Erwan mengungkapkan, tanda peringatan tersebut dibuat secara sederhana
menggunakan tripleks atau kayu lapis. Kayu lapis tersebut kemudian
dilukis oleh beberapa pemuda dari Gunung Gempal. Erwan menegaskan,
gambar yang dilukis berwujud tengkorak namun, tidak ditampilkan dengan
gambar yang seram.

Lebih lanjut Erwan mengatakan, ada 15 rambu yang dipasang, baik yang
berada di utara jalan, maupun yang berada di selatan jalan. Dia
berharap, rambu peringatan tersebut dapat membantu para pengguna jalan
dan pengendara kendaraan bermotor untuk lebih berhati-hati, terutama
para pemudik yang sebentar lagi akan banyak melintasi jalan nasional
tersebut.

"Apalagi di sini kurang penenerangan dan ada tikungan tajam.
Seringkali pengemudi lalai dan mengemudikan kendaraannya dengan
kencang. Kami juga berharap semoga pemerintah juga segera menambah
penerangan untuk wilayah ini," jelas Erwan.

Teguh Paino, salah satu seniman Kulonprogo yang berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut mengamini, daerah tersebut sangat rawan kecelakaan.
Sudah sering kecelakaan terjadi dan banyak warga sekitar yang menjadi
korban akibat ketidakhati-hatian para pengemudi.

Ketua Kelompok Perupa Kulonprogo tersebut menegaskan, upaya yang
dilakukan tersebut, semata-mata bukan untuk menyidir siapapun. Aksi
yang dilakukan itu merupakan bentuk kepedulian warga setempat terhadap
para pengguna jalan dan juga pemudik yang akan melintasi jalan utama
itu.

"Gambar yang saya lukis yakni gambar tengkorak dengan tulang
disilangkan yang dimaknai sebagai simbol bahaya. Harapannya, gambar
ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pengguna jalan," imbuh
Teguh.

Wakijan, salah satu pengguna jalan yang melintas mengaku setuju dengan
usaha yang dilakukan oleh para pemuda. Secara inisiatif, tanda
peringatan dibuat dan dipasang semata-mata untuk membantu para
pengguna jalan dan mengurangi potensi kecelakaan.

"Saya setuju sekali dengan apa yang dilakukan mereka. Selama itu juga
tidak mengganggu, tidak masalah," ujar Wakijan.
Share:

10 Ribu Lebih Warga di Kulonprogo Belum Dapat Jaringan Listrik

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Sekitar 10.939 keluarga di Kulonprogo
yang terbilang sebagai warga kurang mampu sampai saat ini belum dapat
menikmati jaringan listriksecara langsung. Mereka terpaksa harus
'nyambung' dari tetangga.
Kepala Bidang Sumber Energi ESDM Dinas Perindustrian Perdagangan dan
ESDM Kulonprogo, Eko Susanto, mengatakan berdasarkan data bahwa
keluarga yang belum dapat menikmati listriksecara langsung itu
kebanyakan merupakan warga Kokap. Disebutkan, di wilayah itu tercatat
sebanyak 2.061 keluarga 'nyambung' listrikdari tetangga.
"Sebenarnya ini karena persoalan kondisi geografis. Di sana berupa
perbukitan dan jarak antar rumah jauh," ujarnya, pekan kemarin.
Pemerintah pun mengalami kesulitan untuk memberikan pelayanan jaringan
listrikbagi mereka. Sebab itu, setiap tahun pemerintah berusaha dengan
program bantuan pemasangan listrikke permukiman.
"Sasarannya warga kurang mampu," katanya.
Disebutkan, bantuan pemasangan jaringan listrikpada tahun lalu dapat
teralokasikan 95 keluarga dari target 100 keluarga. Sementara tahun
ini dari total target 40 keluarga hanya terealisasi bagi 34 keluarga.
"Yang tidak jadi pasang karena semula mereka buru-buru padahal harus
melalui proses," katanya.
Selain wilayah Kokap, menurutnya, tahun ini sasarannya adalah wilayah
Lendah. Disebutkan, dua desa di kecamatan itu adalah Jatirejo dan
Bumirejo.
(*)
Share:

Satpol PP Amankan Mi Basah dan Ikan Asin Berformalin

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Operasi pengawasan makanan yang dilakukan
Satpol PP dan instansi terkait berhasil mengamankan 20 kilogram mi
kuning basah dan 10,9 kilogram ikan asin berformalin, Jumat
(10/7/2015), di Pasar Jagalan dan Dekso Kalibawang.

"Berdasar laporan dari petugas, mi basah berformalin didapat dari dua
pasar. Yakni di Pasar Jagalan dari empat pedagang dan di Pasar Dekso
dari 1 pedagang. Katanya tempat kulakan mi-nya sama-sama dari
Magelang. Selain mi kuning basah berformalin, di Pasar Dekso juga
ditemukan ikan asin berformalin," ujar Kasat Pol PP Kulonprogo Duana
Heru Supriyanta.

Diungkapkan Duana, operasi pengawasan akan terus dilakukan sebelum
Lebaran ini. Pekan depan masih ada beberapa hari lagi untuk operasi
sejenis di pasar maupun toko-toko.

"Kami berusaha melindungi konsumen. Namun demikian kami juga
menghimbau agar lebih hati-hati dalam membeli atau memilih makanan.
Karena dalam situasi seperti ini (jelang Lebaran) tidak tertutup
kemungkinan banyak yang memanfaatkannya dengan makanan yang tidak
sehat atau mengandung zat-zat yang berbahaya seperti formalin dan
sebagainya," kata Duana.(Wid)
Share:

10 July 2015

Tersangka Asusila Menikah di Polres Kulonprogo

WATES ( KRjogja.com) -Tersangka asusila yang menjadi tahanan Polsek
Kalibawang, Deri Saputra, menikah dengan kekasihnya Triani Susanti di
Masjid Ainnur Rohman, Kompleks Polres Kulonprogo, Kamis (09/07/2015).
Pernikahan tersebut berlangsung penuh haru, dengan dijaga ketat
belasan aparat kepolisian. Pernikahan Deri dengan Triani berlangsung
sekitar pukul 14.30 WIB, di depan penghulu Abdul Rohman, yang
merupakan Kepala KUA Kecamatan Pengasih. Orangtua kedua mempelai yang
hadir di pernikahan terus menangis bahkan nyaris pingsan saat melihat
prosesi pernikahan.
Deri mengaku sudah menjalin hubungan dengan Triani sejak tujuh tahun
terakhir. Ia merasa bahagia meski pernikahannya berlangsung sederhana
dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin emas. "Dia wanita
luar biasa yang bisa mengerti saya. Dia tahu, mana yang salah dan mana
yang benar," terangnya.
Deri menjadi tahanan Polsek Kalibawang setelah menyetubuhi dan
menyebarkan foto-foto bugil mantan kekasihnya, Un (17) yang masih di
bawah umur. Namun mengaku kesal, lantaran Un terus mengganggu
hubungannya dengan Triani.
Plt Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, Iptu Satiyem menyampaikan,
pernikahan tersebut harus ditunda satu hari lantaran persyaratan yang
diperlukan belum lengkap. Sebagai warga Kalibawang yang menikah di
Polres Kulonprogo dengan lokasi Pengasih, Deri membutuhkan surat
dispensasi dari pihak kecamatan. "Menikah merupakan Hak Asasi Manusia
yang harus dipenuhi. Jadi ketika tersangka ini berkeinginan menikah,
tetap kami fasilitasi," katanya.(Unt)
Share:

Indosat Super 3G Plus Siap Sambut Pemudik di Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Indosatbersiap menyambut para pemudik yang
datang ke DIY dengan jaringan barunya, IndosatSuper 3G Plus.
Sebagai gerbang kedatangan pemudik menuju Yogyakarta dari arah barat,
wilayah Kabupaten Kulonprogo kini juga sudah tercakup dalam jaringan
tersebut.
Head of Sales IndosatArea Yogyakarta Outer, Agung Purnomo mengatakan,
penguatan jaringan secara masif dilakukan Indosatsejak awal 2015
kemarin.
Setelah sebelumnya menyentuh wilayah Semarang dan Yogyakarta,
modernisasi jaringan kembali dilanjutkan untuk area Kudus, Tegal,
Pekalongan, Surakarta, dan Purwokerto.
"Dan sekarang, Kulonprogo juga sudah ter-coverageJaringan Baru
Indosatuntuk kecepatan akses data dan internet cepat dan stabil hingga
42Mbps. Yogyakarta sudah sangat siap menerima pemudik," kata Agung di
selaoutlet gatheringdan peluncuran IndosatSuper 3G Plus di Wates,
Kulonprogo, Selasa (7/7/2015) petang.
Dia menyebut bahwa lebih dari 90% wilayah kabupaten tersebut sudah
tercoveroleh jaringan Super 3G Plus Indosat Dengan begitu, masyarakat
semakin mudah menikmati internet cepat dan stabil, kualitas suara
lebih jernih dan jelas serta bisa memanfaatkan fitur HD Voice dari
Indosat.
Manfaat nantinya akan dirasakan betul oleh masyarakat luas ketika
trafik data maupunvoicemeningkat tajam di musim mudik Lebaran.
Adapun dengan Jaringan Baru Indosatini, pelanggan memiliki lebih
banyak pilihan paket sesuai kebutuhannya. Agung mengatakan, adanya
jaringan termutakhir Indosatyang lebih cepat dan stabil di Kulonprogo
diharapkan juga akan semakin banyak menggaet pelanggan.
Penjualan melalui jalur ritel diprediksi akan semakin tinggi, terutama
untuk layanan data.
"Jumlah pelanggan di Kulonprogo selalu meningkat, saat ini
pertumbuhannya sekitar 25% dibanding tahun lalu. Kebanyakan merupakan
pelanggan data," tandas Agung.( tribunjogja.com)
Share:

Kantor Pos Kulonprogo Siapkan Kartu Pos Bergambar Obyek Wisata

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Kantor Pos Wates menyediakan kartu pos
bergambar objek pariwisata Kulonprogo secara cuma-cuma. Bagi
masyarakat yang ingin mengirimkan ucapan Selamat Hari Raya, dapat
mengambil di Kantor Pos Wates maupun kantor cabang di setiap
kecamatan.
Kepala Kantor Pos Wates, Abdullah, mengatakan saat ini kantor mencetak
setidaknya 100 lembar kartu pos Lebaran bergambar tiga objek wisata
Kulonprogo. Disebutkan, gambar kartu pos itu adalah objek wisata
Glagah, Waduk Sermo, dan Kalibiru.
"Hasil diskusi kami dengan Dinas Pariwisata akhirnya menentukan tiga
objek itu sebagai background kartu pos," katanya, Kamis (9/7/2015).
Dengan mencantumkan gambar objek wisata tersebut, menurutnya,
dimaksudkan untuk sekaligus mempromosikan potensi wisata Kulonprogo.
"Untuk pengirimannya biaya tetap ditanggung pengirim atau masyarakat.
Dengan perangko pun bisa," jelasnya.
Tidak hanya kartu pos wisata, melengkapi hal itu Kantor Pos Wates juga
melayani perangko prisma, yaitu perangko yang mencantumkan foto
pengirim. Dengan demikian, penerima kiriman akan mengenali si pengirim
dengan melihat foto pada perangko.
Untuk perangko prisma ini masyarakat harus membayar biaya Rp 32 ribu
per delapan lembar. Foto dapat dikirimkan ke kantor pos untuk
dibuatkan perangko prisma.
Menurut Abdullah, sesuai pengalaman tahun lalu peluncuran kartu pos
wisata itu hanya habis dimanfaatkan masyarakat separuhnya. Harapannya,
tahun ini peminatnya lebih banyak.
"Sebab itu kami awal ini mencetak 100 lembar dulu. Kami harap banyak
yang tertarik," katanya.(*)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP