Harianjogja.com, KULONPROGO-Guna mengamankan pengumuman, Kapolres
Kulonprogo. AKBP Yulianto mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan (Dindik) Kulonprogo dalam upaya pengamanan pengumuman
kelulusan SMA/SMK Sederajat.
"Dindik Kulonprogo sudah mengeluarkan edaran kalau siswa wajib pakai
baju adat Jogja, tidak boleh corat-coret, dan tidak boleh konvoi,"
ungkapnya, Kamis (14/5/2015).
Meski begitu, Polres Kulonprogo tetap akan mengerahkan jajaran anggota
kepolisian untuk memantau keamanan dan ketertiban selama perayaan
kelulusan.
"Petugas kami, baik yang berseragam maupun tidak akan memantau
sekolah-sekolah. Patroli lingkungan sekolah juga akan dilakukan," kata
Yulianto.
UN SMA sederajat telah dilaksanakan pada 13-15 April lalu, sementara
siswa SMK sederajat menjalaninya hingga 16 April. Total peserta di
Kulonprogo mencapai 5.608 orang. Enam orang peserta dinyatakan
mengundurkan diri karena berbagai alasan. Namun, mereka masih diberi
kesempatan untuk mengulang selama satu tahun lalu mengikuti UN 2016
Kulonprogo. AKBP Yulianto mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan (Dindik) Kulonprogo dalam upaya pengamanan pengumuman
kelulusan SMA/SMK Sederajat.
"Dindik Kulonprogo sudah mengeluarkan edaran kalau siswa wajib pakai
baju adat Jogja, tidak boleh corat-coret, dan tidak boleh konvoi,"
ungkapnya, Kamis (14/5/2015).
Meski begitu, Polres Kulonprogo tetap akan mengerahkan jajaran anggota
kepolisian untuk memantau keamanan dan ketertiban selama perayaan
kelulusan.
"Petugas kami, baik yang berseragam maupun tidak akan memantau
sekolah-sekolah. Patroli lingkungan sekolah juga akan dilakukan," kata
Yulianto.
UN SMA sederajat telah dilaksanakan pada 13-15 April lalu, sementara
siswa SMK sederajat menjalaninya hingga 16 April. Total peserta di
Kulonprogo mencapai 5.608 orang. Enam orang peserta dinyatakan
mengundurkan diri karena berbagai alasan. Namun, mereka masih diberi
kesempatan untuk mengulang selama satu tahun lalu mengikuti UN 2016