KULONPROGO-Produksi padi di Desa Giripeni, Kecamatan Wates turun pada
musim tanam kedua (MT II). Serangan hama keong disinyalir menjadi
penyebabnya.
Supriyadi, 40, salah satu petani Giripeni mengeluh hasil panen MT II
mengalami penurunan. Disebutkannya pada MT I ia berhasil mendapatkan
12 karung gabah dengan rata-rata berat per karung satu kuintal,
sementara kali ini hanya delapan karung gabah.
Tidak hanya itu, bulir padi yang dihasilkan juga kecil dan beberapa
kosong. "Buahnya juga tidak sebagus MT I," kata dia, Sabtu (5/7/2014).
Menurutnya, serangan hama keong menjadi penyebabnya sehingga panen
tidak maksimal.
Sukarjo, 52, petani lainnya juga mengungkapkan hal senada.
Dipaparkannya, cara penggarapan dan pemeliharaan tanaman padi sama
dengan MT I namun hasilnya berbeda. "Kali ini saya tanam jenis
Ciherang," sebutnya.
Staf Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo
Fauzan mengatakan belum mencermati hasil panen di Giripeni. Kendati
demikian, ia menilai wajar jika pada MT II terjadi penurunan produksi.
Ia menerangkan, penanaman MT I dilakukan setelah lahan beristirahat
dari tanaman padi karena biasanya MT III ditanami palawija sehigga
hama padi terputus. Sementara, pada MT II petani masih menanam padi
sama dengan MT I tanpa ada jeda bagi lahan.
"Hama yang muncul di MT I masih tertinggal dan unsur hara lahan juga
diambil terus selama dua musim tanam," jelasnya.
Rencananya, ia akan melakukan pemantauan produksi padi di Giripeni
untuk melihat seberapa besar penurunan produksi yang terjadi.
Editor: Nina Atmasari
08 July 2014
Home »
Arsip berita kulonprogo
» Produksi Padi di Giripeni Turun, Ini Penjelasan Dinas Pertanian dan Kehutanan