Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


06 August 2018

Panwaslu Temukan 13.000 Data Pemilih Kulonprogo Masih ...

  1. Panwaslu Temukan 13.000 Data Pemilih Kulonprogo Masih ...  iNewsFull coverage


Baca Selengkapnya pada Kulon progo - Google News https://ift.tt/2AKAg6u
Share:

UMKM Kulonprogo akan Ikuti Festival Indonesia di Moskow

  1. UMKM Kulonprogo akan Ikuti Festival Indonesia di Moskow  Republika OnlineFull coverage






Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo (kanan), saat menjadi narasumber di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM). Hasto menjadi salah satu pengisi dialog kebangsaan yang digelar Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM)
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Diharapkan, potensi Kabupaten Kulonprogo akan semakin terlihat dan dikenal di Rusia.


REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, akan menghadiri Festival Indonesia (FI) di Moskow, Rusia. Pada gelaran ketiga tersebut, akan turut mendampingi sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Kabupaten Kulonprogo.

Gelaran itu sendiri bertujuan untuk promosi Trade, Tourism and Investment, serta sosial budaya di Rusia dengan tema "Visit Wonderful Indonesia, Explore our Region". Kegiatan itu akan dilaksanakan pada 2-5 Agustus 2018.

Delegasi dari Kabupaten Kulonprogo diwakili Bupati, di dampingi Kepala Dinas Koperasi UMKM, pimpinan-pimpinan PDAM, pimpinan-pimpinan BPD Wates dan UMKM sebanyak 13 orang. Beberapa rangkaian kegiatan yang akan diikuti di antaranya Russia-Indonesia Business Forum. Selain itu, ada Business Matching yang akan mempertemukan kurang lebih 500 pengusaha dari kedua belah negara.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, akan memberikan presentasi tentang peluang investasi, pariwisata, pariwisata dan infrastruktur. Diharapkan, potensi Kabupaten Kulonprogo akan semakin terlihat dan dikenal di Rusia.

"Selain itu, akan dilakukan promosi destinasi dan obyek wisata, serta promosi investasi Kabupaten Kulonprogo," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kulonprogo, Sri Harmintarti, Kamis (2/8) lalu.

Selanjutnya, untuk mengenalkan produk UMKM Kabupaten Kulonprogo, delegasi akan mengikuti pameran produk UMKM. Mulai Kopi Starprog, teh, wedang uwuh, coklat pegagan, kripik pegagan, kripik lidah buaya.

Ada pula produk-produk seperti jam kayu, kacamata kayu, batik, tas agel, gula semut, kripik bakso, bon cabe, kripik lidah buaya, kripik ubi ungu, souvenir gamelan, gebleg vacuum dan lain-lain.
Share:

Bangkai Lumba-lumba Sepanjang Dua Meter Terdampar di Pantai ...



Bangkai seekor lumb-lumba ditemukan terdampar di Pantai Trisik,Desa Banaran, Kecamatan Galur, Senin (6/8/2018). Temuan itu menghebohkan warga sekitar. Informasi warga, keberadaan bangkai mamalia ditemukan selepas zuhur. Kabarnya lalu menyebar cepat dan mengundang rasa penasaran warga. Mereka kemudian bergantian datang ke lokasi untuk melihat bangkai ikan tersebut. Kondisi bangkai sudah agak menggelembung dan mengeluarkan aroma tidak sedap. Diduga, ikan dengan panjang tubuh sekitar 2 meter itu sudah mati sejak masih di perairan lalu terseret ombak hingga terdampar di pantai. "Kemungkinan besar karena suhu perairan sangat dingin. Mati di air lalu terhanyut ke pantai" jelas Koordinator Tim SAR Pantai Trisik, Jaka Samudra. Adanya gelombang tinggi yang terjadi di laut Selatan menurutnya tidak berpengaruh pada hewan tersebut. Lumba-lumba disebutnya memang kerap terlihat di perairan lepas laut selatan Jawa yang juga berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Terutama saat musim migrasi di bulan Mei-Juni. Namun, baru sekali ini ada lumba-lumba terdampar di pantai tersebut. "Bangkai ikan rencananya akan dikuburkan di sekitar pantai sini," kata Jaka. Sementara itu, menurut warga setempat memang baru sekali ini ada lumba-lumba terdampar. Namun, beberapa tahun silam, ikan hiu dan paus pernah juga ditemukan terdampar di pantai tersebut. "Dulu pernah ada hiu terdampar. Tapi itu sudah dulu banget. Baru sekarang ada ikan terdamoar lagi," kata Sumarsih, warga setempat.(tribunjogja)”
https://buff.ly/2vjG9SK
Share:

04 August 2018

Tak Hanya Bikin Baru, Pandai Besi di Kulonprogo Juga Melayani ...

  1. Tak Hanya Bikin Baru, Pandai Besi di Kulonprogo Juga Melayani ...  Harian JogjaFull coverage


from Kulon progo - Google News https://ift.tt/2vyzNOV
via IFTTT
Share:

Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon Progo

  1. Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon Progo  Detikcom (Siaran Pers)Full coverage


Foto: Ayu Rifka Sitoresmi/detikcom

Kulon Progo - Meskipun sederhana sayur ndeso selalu bikin kangen. Di Warung ini ada sayur tholo, besengek tempe dan bacem ayam. Sedapnya bikin nambah nasi!

Sayur ndeso selalu bikin kangen. Di Warung ini ada sayur tholo, besengek tempe dan bacem ayam. Sedapnya bikin nambah nasi! Jangan sepelekan tampilan sayur yang sederhana ala kampung. Seperti racikan sayur dan lauk-pauk di warung Mbah Kebo di Kulon Progo ini. 

Warung makan Mbah Kebo berlokasi di Dusun Jambon, Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan di Kulon Progo, Yogyakarta. Berupa rumah sederhana dengan papan kayu sebagai dinding di bagian depan, dan sebagian lagi di samping dan belakang berdinding anyaman bambu ini mampu menarik selera pelanggan hingga luar Kulon Progo. 

Mereka datang ke warung makan ini karena menu khasnya yang bikin kangen. Namanya 'jangan tholo'. Dalam bahasa Jawa 'jangan' berarti sayur dan tholo merujuk pada kacang beras yang mungil kecokelatan sebagai bahan bakunya. 

Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon ProgoFoto: Ayu Rifka Sitoresmi/detikcom

Sayur berkuah santan ini berisi daun mlinjo muda, tempe semangit (tempe yang sudah disimpan 2-3 hari), kacang tholo serta cabe rawit dan cabai merah yang digiling kasar. Tampilannya tak terlalu menarik tapi sekali cicip terasa pedas gurih yang enak. 

Menu lain yang jadi andalan di warung makan ini adalah ayam bacem, tempe dan tahu besengek. Ayam bacem merupakan olahan ayam yang diungkep, dimasak dengan sedikit air dengan bumbu bacem. Bawang merah, bawang putih, ketumbar, gula Jawa, daun salam dan lengkuas. 

Warna ayam jadi sedikit kecokelatan dengan rasa manis gurih. Ayam yang dipakai jenis ayam kampung yang dibacem selama 2 jam sehingga bumbunya meresap. Ayam ini kemudian digoreng sebentar hingga agak kering kecokelatan. 

Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon ProgoFoto: Ayu Rifka Sitoresmi/detikcom

Sementara besengek tahu dan tempe diolah dengan bumbu besengek. Berupa bawang merah, bawang putih, kemiri, gula Jawa, lengkuas, daun salam dan santan encer. Pastinya rasanya gurih meresap dan mantap. 

Pelanggan warung ini datang dari dari Magelang, Solo, Jakarta, Kebumen dan beberapa kota lain. Mereka datang karena penasaran dengan sayur tholo dan tempe atau tahu besengek yang legendaris Mbah Kebo. 

"Kadang mereka datang bawa mobil banyak, rombongan. Macem-macem asalnya, mereka datang jauh-jauh ke sini karena ingin mencicipi sayur tholo, tempe, tahu besengek, dan ayam baceman, tapi juga kadang foto-foto," cerita Mbah Kebo. 

Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon ProgoFoto: Ayu Rifka Sitoresmi/detikcom

Sumiyati yang biasa dipanggil Boinem merupakan pemilik warung legendaris dan sekaligus juru masak yang berusia 67 tahun. Ia sudah berjualan selama 37 tahun. Menurutnya ia bukan pertama yang menjual masakan tradisional tersebut, tetapi kini sudah generasi ketiga. 

"Yang pertama jualan Jangan Tholo adalah Mbah saya yang bernama Mbah Sumodrono, kemudian diteruskan oleh bapak saya Mangunwiyono, dan saat ini gantian saya yang jualan. Saya sendiri sudah 37 tahun meneruskan usaha ini," ujar Sumiyati dalam bahasa Jawa. 

Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon ProgoFoto: Ayu Rifka Sitoresmi/detikcom

Tak heran rasa dari menu yang disajikan masih terasa khas, karena memang resepnya pun juga turun temurun. Cara memasak mbah Boinem pun masih menggunakan tungku kayu bakar. 

Tak hanya lauk-pauk saja, cara menanak nasinya pun juga masih memakai cara lama, dengan cara liwet menggunakan kendil. Beras dan air dimasak dengan api kecil memakai periuk dari aluminium. Maka tak heran saat Anda datang ke warung tersebut ada kendil di meja saji berjajar dengan beragam lauk dan sayur. Selain menyediakan lauk ayam kampung goreng, Sumiyati juga menyediakan ayam potong goreng, telur, ikan, dan beragam gorengan. 

Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon ProgoFoto: Ayu Rifka Sitoresmi/detikcom

Nama Mbah Kebo sendiri itu berasal dari warga yang datang ke warungnya. Tidak ada cerita khusus dengan nama panggilan yang sampai sekarang dikenal masyarakat dengan sebutan Mbah Kebo dan juga menjadi nama warungnya. 

"Parapan saya adalah Boinem, dari nama panggilan tersebut akhirnya warung ini diberi nama Mbah Kebo, biar lebih gampang manggilnya," tambah Sumiyati. 

Sedep Miroso! 'Jangan Tholo' Bikinan Mbah Kebo Khas Kulon ProgoFoto: Ayu Rifka Sitoresmi/detikcom

Jika Anda ingin datang ke warung ini tidaklah sulit, kalau dari pusat kota Yogyakarta mengarah ke arah Wates. Sampai pertigaan Sentolo belok kanan ke arah Waduk Sermo. Hingga di pertigaan Joresan belok kanan kurang lebih 200 meter, dengan posisi warung berada di kanan jalan. 

Warung ini buka dari pukul 07.00-15.00 WIB. Soal harga, relatif murah. Dengan Rp 18.000 Anda sudah bisa menikmati nasi, sayur tholo, tempe dan tahu besengek, ayam bacem, dan es teh. Harga yang terjangkau, porsi memuaskan, warung yang nyaman, tentu membuat orang kembali datang. 


(odi/odi)

Share:

Kulon Progo bentuk tim pemantau hewan kurban

  1. Kulon Progo bentuk tim pemantau hewan kurban  ANTARAFull coverage

Kulon Progo bentuk tim pemantau hewan kurban


“Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk tiga tim pemantau hewan kurban untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang tidak sehat dan penyakit cacing hati. Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pihaknya sudah membentuk Tim Pemantau Hewan Kurban (PHK) kabupaten yang melibatkan para dokter hewan, petugas Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), para kader di tingkat desa dan puluhan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan sebuah universitas negeri di Yogyakarta. "Tim dibagi menjadi tiga kelompok, memantau hewan kurban di Kulonprogo utara, tengah dan Kulon Progo selatan. Rencananya, Tim PHK mulai melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban pada awal Agustus ini," kata Drajat. Baca juga: Pedagang hewan kurban diminta perhatikan kebersihan tempat Baca juga: Kementan prediksi kebutuhan hewan kurban 1,5 juta ekor Ia mengatakan tim pemantau hewan kurban dibentuk untuk mengantisipasi hewan kurban yang terserang penyakit seperti cacing hati dan antraks. "Mereka akan bertugas untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang ada di tempat penampungan hewan yang tersebar di 12 kecamatan," katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmasvet) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Hari Suryanto mengatakan masyarakat di perdesaan masih perlu ditingkatkan pengetahuan dan pemahamannya mengenai penyembelihan dan pemeliharaan hewan kurban. Menurut dia, sejumlah desa sudah mengadakan penyuluhan teknik penyembelihan dan penanganan hewan kurban. Selain masyarakat mengetahui cara menyembelih hewan kurban yang baik dan benar, masyarakat juga perlu memahami cara penanganan daging yang sehat. "Hewan kurban yang akan disembelih harus dalam kondisi sejahtera dan dihindarkan dari stres. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada tahun-tahun sebelumnya, perlu ada perhatian khusus soal sanitasi di tempat penyembelihan hewan kurban," katanya.   Pewarta: Sutarmi Editor: Desi Purnamawati COPYRIGHT © ANTARA 2018” https://buff.ly/2LWjeGX
Share:

Jelang Idul Adha, Pandai Besi di Kulonprogo Ramai Orderan

  1. Jelang Idul Adha, Pandai Besi di Kulonprogo Ramai Orderan  Tribun JogjaFull coverage

Jelang Idul Adha, Pandai Besi di Kulonprogo Ramai Orderan

TRIBUNJOGJA.COM - Dua pekan jelang Iduladha atau hari raya kurban, pandai besi di Pasar Bendungan, Wates mulai kebanjiran order perbaikan atau pembuatan pisau.

Meski tradisional, hasil garapan para tukang besi itu cukup memuaskan para pelanggan.Di Pasar Bendungan memang terdapat beberapa lapak pandai besi yang selalu jadi jujugan masyarakat sekitar.

Para pandi besi itu beroperasi secara rutin setiap pekan saat hari pasaran yaitu Pahing dan Kliwon.

Masing-masing bersifat tradisional sehingga penempaan besi dilakukan dengan bantuan pompa tiup untuk menyemburkan api.

Di lapak pandai besi ini masyarakat bisa memesan aneka jenis pisau, parang, golok, celurit, cangkul dan perkakas pertanian lainnya dari besi.

Lapak tersebut juga melayani perbaikan untuk mempertajam pisau potong dan pengulitan yang biasanya dibutuhkan saat proses penyembelihan hewan kurban.

"Jelang hari raya kurban ada peningkatan pesanan sekitar 10 persen, baik yang bikin baru atau hanya perbaikan," jelas seorang pandai besi, Mursanto pada Tribunjogja.com, Jumat (3/8/2018).

Kebanyakan masyarakat yang datang kepadanya mencari pisau potong untuk menyembelih hewan kurban serta pisau kelet untuk ngelet (menguliti) kulit.

Ada juga yang mencari parang dan sejenisnya sebagai pemotong daging, tulang, atau bagian lain dari ternak yang terbilang sulit dipotong dengan pisau biasa.

Jenis logam besi yang banyak dipilih konsumen menurutnya adalah jenis baja dari bekas per atau alat kikir.

Ketika diolah, hasilnya lebih tajam dan tidak cepat tumpul sehingga awet digunakan.

Penggunaan pompa angin tradisional yang sederhana untuk memijarkan besi tetap dipertahankannya karena cocok untuk mendapatkan suhu panas yang terkendali sehingga penempaan besi lebih mudah dilakukan.

"Apinya tidak terlalu menekan sehingga gampang menempa besi. Orang juga lebih milih tempaan dengan alat pompa ini," jelas Mursanto.

Harga tiap barang yang dibikin para pandai besi tersebut relatif tidak jauh berbeda dengan produksi pabrikan yang banyak beredar.

Namun, di pandai besi ini konsumen bisa lebih leluasa untuk memilih karakteristik produk yang diinginkan seperti ukuran, berat, bahan pembuatan, bentuk, dan sebagainya.

"Kalau bikin di sini, saya bisa pesan sesuai selera dan ada kepuasan tersendiri. Ada yang kurang, bisa langsung dibenerin dan tukangnya paham bahan yang saya inginkan. Kalau beli di toko kan ngga bisa begitu," ujar seorang warga, Sumanto.

Lelaki yang bekerja sebagai buruh petik kelapa itu mengaku sudah lama berlangganan di bengkel tempa Mursanto.

Dia merasa cocok dengan hasil kerja Mursanto karena karakter golok yang dibutuhkannya untuk memetik kelapa.

Tidak terlalu berat namun cukup tajam dan ringkas dipakai.

"Dia bisa memilihkan besi sesuai kebutuhan sehingga hasilnya ngga gampang tumpul," kata Sumanto.(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Jelang Idul Adha, Pandai Besi di Kulonprogo Ramai Orderan, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/03/jelang-idul-adha-pandai-besi-di-kulonprogo-ramai-orderan?page=2.
Penulis: ing
Editor: Gaya Lufityanti
Share:

Terkait Peristiwa di Desa Kulonprogo,Simpatisan akan Aksi ...

  1. Terkait Peristiwa di Desa Kulonprogo,Simpatisan akan Aksi ...  Tribun PontianakFull coverage

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Saat ini persoalan agraria menjadi masalah yang menggerogoti sendi-sendi pertahanan ruang masyarakat Indonesia.

Seperti yang sempat viral beberapa waktu yang lalu, dimana seorang perempuan berusaha keras mempertahankan tanah milik nya.

Ia bahkan, berani menentang para aparat yang berusaha menerobos pertahananya meskipun dengan tangan kosong.

Kejadian di Yogyakarta, tepatnya di Desa Kulonprogo ini kemudian menarik simpati para penggiat literasi yang diinisiasi oleh Perpus Jalanan Pontianak untuk mebuat aksi bersama, Melapak Lagi!

Kegiatan penggalangan dana untuk korban perampasan ruang hidup di Temon, Kulonprogo, Yogyakarta itu akan berlangsung di pelataran Tugu Digulis, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Jumat (3/8/2018) pukul 15.30 WIB.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Terkait Peristiwa di Desa Kulonprogo,Simpatisan akan Aksi Bersama "Melapak Lagi" di Tugu Digulis, http://pontianak.tribunnews.com/2018/08/03/terkait-peristiwa-di-desa-kulonprogosimpatisan-akan-aksi-bersama-melapak-lagi-di-tugu-digulis.

Penulis: Bella Editor: Jamadin
Share:

Api Hanguskan Kebun Kering di Kulonprogo

  1. Api Hanguskan Kebun Kering di Kulonprogo  Tribun Jogja
  2. Kebakaran Hutan Landa Perbukitan Menoreh Kulonprogo  iNews
  3. Api Menjalar 1 Km Membakar Kebun Warga yang Penuh Daun dan ...  KOMPAS.comFull coverage

iNewsID - Kebakaran Hutan Landa Perbukitan Menoreh Kulonprogo

KULONPROGO,iNews.id – Kebakaran hebat melanda hutan di perbukitan Menoreh, pada Kamis (02/08/2018) malam. Hutan milik rakyat di Pedukuhan Tlogolelo, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yograkarta (DIY), seluas satu kilometer ludes dilalap si jago merah.

Informasi yang berhasil dihimpun iNews.id di lapangan, api diketahui mulai membakar hutan tersebut sekitar pukul 18.30 WIB, diduga dari gesekan ranting kering. Warga mengetahui api sudah membesar dari kejauhan. Kondisi kemarau yang panjang menjadikan api dengan cepat membesar, terlebih embusan angin juga sangat kencang.

“Warga tahu setelah apinya sudah membesar,” kata salah satu warga Kokap, Andar Wibowo, Jumat (3/8/2018) pagi.

Kapolsek Kokap, AKP  Satria Arif Wibowo yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya kejadian tersebut. Lahan yang terbakar merupakan tanah milik Keraton Yogyakarta (Sultan Ground) yang digarap tujuh orang warga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu.

Menurut Satria, saat kejadian warga langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Mereka juga melokalisir agar api tidak meluas. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya warga mendapat bantuan dari relawan dan petugas pemadam kebakaran. “Untungnya malam itu juga ada hujan sehingga membantu memadamkan api,” ujar Satria.

Polisi berharap warga agar lebih berhati-hati ketika berada di kebun atau hutan. Sebab dalam kondisi kemarau panjang, bayak pohon yang daunnya rontok. Daun-daun itu rawan terbakar dan akan cepat meluas ketika tertiup angin.

Satria mengatakan, tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo juga ikut membantu pemadaman api. Begitu mendapatkan adanya laporan warga, mereka langsung bergerak ke lapangan dengan mobil pemadam kebakaran. “Sekitar dua jam api baru bisa dipadamkan. Itupun sudah cukup luas,” ujarnya.

Tahun lalu, musibah kebakaran hutan juga terjadi di perbukitan Menoreh di wilayah Kalibawang dan Samigaluh. Kondisi bukit yang terjal dan akses jalan yang sulit menjadikan proses pemadaman terhambat.


Editor : Muhammad Saiful Hadi
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP