Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


09 August 2015

UKM DIY : Kedepankan Inovasi, Perajit Serat Alam Kulonprogo Tembus Pasar Ekspor

Harianjogja.com, KULONPROGO– Perajin serat alam Desa Tanjungharjo,
Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan inovasi
dan meningkatkan kualitas produksi sehingga menembus pasar ekspor baik
Asia, Amerika, maupun Eropa.

Ketua Paguyuban Perajin Bina Karya Lestari Desa Tanjungharjo Tukimin
di Kulonprogo, Minggu (9/8/2015), mengatakan industri kerajunan serat
alam dikelola secara turun temurun memproduksi tampar, sekarang
memproduksi berbagai macam kerajinan.

"Semula produksinya hanya tali rami, msebelum ada tali rafia. Namun
karena nilai ekonominya rendah, kemudian sejak 1996 masyarakat mencoba
memproduksinya menjadi kerajinan dan ternyata justru diminati hingga
pasar luar negeri," kata Tukimin.

Ia mengatakan dari tali rami, perajin coba produksi kerajinan,
ternyata ada nilai dolarnya. Pada 1998 hingga 2000 pas krisis,
kuntungan tinggi.

Semula pemasarannya memang hanya ke Malioboro dan Bali saja. Namun
kemudian dilirik agen-agen eksportir sehingga berbagai produk
kerajinan dari Tanjungharjo bisa menembus pasar ekspor.

Menurut dia, industri kerajinan di Tanjungharjo pun berkembang pesat.
Dari semula hanya ada tiga perajin kini sudah berkembang menjadi lebih
dari 30 perajin dan menyerap tidak kurang dari 1.000 tenaga kerja.
Selain memberdayakan warga setempat, usaha kerajinan ini juga
memberdayakan tenaga kerja dari luar kecamatan bahkan luar kabupaten.

"Kami pemberdayaan, ketika diminta memberikan pelatihan sekaligus yang
dilatih bisa memanfaatkan pekerjaan," katanya.

Kasi Bimbingan Produksi Disperindag-ESDM Kulon Progo Hari Prasetyo
mengatakan kerajinan serat serat menjadi salah satu produk unggulan
Kulon Progo. Hanya saja selama ini ekspornya belum ada yang langsung
tetapi melalui agen dari luar daerah.

"Kami memberikan pelatihan tata niaga ekspor, tapi untuk ekspor
langsung memang masih terkendala keterbatasan SDM," katanya.

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

08 August 2015

Meski Menipis, Stok Darah PMI Kulonprogo Masih Aman

Bisnis.com, KULONPROGO-Pascalebaran, persediaan darah Palang Merah
Indonesia (PMI) Kabupaten Kulonprogo dinyatakan menipis. Namun, stok
yang disimpan Unit Donor Darah (UDD) di Markas PMI Kulonprogo maupun
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates masih diklaim aman.

Hingga Kamis (6/8/2015) siang, ada sembilan kantong darah golongan A,
10 kantong darah golongan B, lima kantong darah golongan O, dan tiga
kantong darah golongan AB yang tersedia di UDD Markas PMI Kulonprogo.

"Pasca lebaran, donornya memang berkurang tapi pasiennya tambah," kata
Ikhwan, salah satu petugas paramedis.

Menurut Ikhwan, stok darah yang menipis juga sedang dialami
kabupaten/kota lain di DIY. "Memang lagi pada sepi, tidak cuma
Kulonprogo," ucapnya.

Ditemui terpisah, Koordinator UDD PMI Kulonprogo, Ingusdi membenarkan
jika persediaan darah saat ini lebih sedikit dibanding Ramadan dan
lebaran lalu. Namun, jumlah tersebut dianggap masih aman.

"Stok untuk kondisi darurat masih cukup. Biasanya saat ada kejadian
pendarahan, tidak sampai butuh 10 kantong darah sekaligus, maksimal
empat. Tapi di sini rata-rata cuma butuh dua kantong," paparnya
menjelaskan.

Meski demikian, Ingusdi mengaku PMI Kulonprogo kekurangan persediaan
darah baru dan segar. "Kami kesulitan jika ada kasus pendarahan yang
butuh donor darah segar, misalnya untuk kebutuhan trombosit dan cuci
darah. Itu harus baru, tidak bisa pakai stok," katanya

Ingusdi mengungkapkan, stok darah PMI Kulonprogo rata-rata berusia
lebih dari satu minggu. Padahal, banyak pasien yang butuh darah segar
dengan usia maksimal tujuh hari atau darah baru yang memang didonorkan
pada hari itu juga.

"Pada situasi darurat, kami pasti kirim pesan BC ke pendonor. Namun
kadang ada belum sampai PMI, pasien sudah tidak tertolong," ujarnya.
Menurut Ingusdi, kesadaran masyarakat mendonorkan darah sudah tinggi.
Jumlah pendonor di Kulonprogo pun terbilang melimpah. Namun, tidak
banyak yang sudah rutin donor darah setiap tiga bulan sekali.
"Kalau banyak yang sudah rutin, saya kira kebutuhan darah segar bisa
tertangani," ucap Ingusdi.
Sementara ini, lanjut Ingusdi, dia masih mengandalkan fasilitas sms
gateway untuk mengingatkan pendonor secara berkala, menyebarkan agenda
donor darah massal, maupun informasi darurat. PMI Kulonprogo juga
memanfaatkan beberapa media jejaring sosial. "Kami juga mencoba
menjalin kerja sama dengan sekolah dan kampus," tuturnya.

Editor : Nina Atmasari

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

ATM Dibobol, Uang Beasiswa Raib

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Seorang mahasiswi warga Salamrejo Sentolo,
Monika Desi Anggun Purwandani (19), gagal menikmati uang beasiswa dari
kampus setelah ATM BRI miliknya diduga dibobol oknum tidak
bertanggungjawab. Uang dalam ATM tersebut tiba-tiba raib, padahal
Monik tidak melakukan penarikan.
Merasa telah menjadi korban dugaan pembobolan ATM, Monik kemudian
melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres
Kulonprogo, Jumat (07/08/2015). Mahasiswi berjilbab ini membawa serta
buku tabungan berikut ATM miliknya sebagai barang bukti.

"Semula, uang beasiswa dari kampus yang saya simpan dalam ATM BRI
masih tersisa hampir Rp 2 juta. Tapi tiba-tiba, saldonya berkurang
sekitar Rp 1,5 juta sehingga yang tersisa dalam rekening tinggal Rp
400.000," kata Monik.
Monik menyadari berkurangnya saldo rekening tersebut saat hendak
melakukan penarikan, Kamis (06/08/2015). Ia merasa kaget lantaran uang
yang tersisa hanya Rp 400.000, padahal seharusnya tetap sesuai saldo
awal yakni hampir Rp 2 juta.

"Saya tidak melakukan penarikan baik melalui ATM maupun menggunakan
buku tabungan. Penarikan terakhir saya lakukan pertengahan Juni lalu,
di sebuah Swalayan kawasan Watulunyu Wates. Saat itu, saldonya masih
hampir Rp 2 juta," jelasnya.

Monik menyampaikan, selama ini ATM tersebut selalu berada di tangannya
tanpa dipinjamkan ke siapapun. Monik juga tidak pernah meminta orang
lain untuk mengambilkan uang menggunakan buku tabungan maupun ATM.
Karena itulah, ia merasa telah menjadi korban dugaan pembobolan ATM.

"Saya kemudian berusaha melakukan penelurusan ke bank. Saat petugas
bank memberikan print out buku tabungan, terlihat ada penarikan Rp 1,4
juta tertanggal 21 Juni. Saya tidak tahu dan tidak merasa melakukan
penarikan itu," imbuhnya.
Pejabat Sementara Kanit SPKT Polres Kulonprogo, Aiptu Eko Bareng
Untoro mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan Monik dengan
meneruskan ke Satreskrim. Pendataan telah dilakukan dan diketahui
adanya kehilangan sekitar Rp 1,5 juta. Sementara Kanit II Satreskrim
Polres Kulonprogo, Iptu Archye Nevada mengatakan, pihaknya langsung
melakukan penelusuran atas laporan tersebut.(Unt)


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

07 August 2015

Pemkab KP Siapkan 450 Hektare Sawah Baru

KULONPROGO – Pemkab Kulonprogo berencana mencetak sawah baru di lahan
marginal seluas 450 hektare. Upaya itu dilakukan untuk antisipasi
penyusutan lahan yang mengakibatkan produksi padi menurun."Survei
investigasi desain (SID) sudah selesai disusun, kami akan melaksanakan
cetak sawah baru secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah,"
terang Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulonprogo
Bambang Tri Budi Harsono.Bambang mengatakan, pada tahun ini, cetak
sawah baru seluas enam hek-tare direncanakan di daerah Paingan,
Sendangsari, Pengasih. Namun masih terkendala dalam membersihkan lahan
karena membutuhkan alat berat."Sementara kami belum meng-anggarkan
biaya sewa alat berat. Se-hingga, cetak sawah baru di Pengasih
mengalami keterlambatan," katanya.

Menurut Bambang, sawah baru juga membutuhkan dukungan irigasi yang
baik supaya sawah tidak kekurangan air. Sementara cetak sawah di
Paingan, baru ada dua pipa enam inci untuk menyangga Sungai Serang
sepanjang 60 meter. "Cetak sawah baru di Paingan, Pengasih sebetulnya
digadang bisa mencapai 26 hektare. Namun pengairan yang belum memadai
membuat luasan itu belum bisa dimaksimalkan," ujarnya.

Bambang menambahkan, anggaran yang dibutuhkan setiap mencetak sawah
baru seluas satu hektare mencapai Rp 15 juta. Ada beberapa titik
kawasan yang cocok untuk cetak sawah baru, antara lain di wilayah
Kecamatan Pengasih, Sentolo dan sebagian di Nanggulan.Kecamatan
Pengasih yakni di Bendung Tawang Pengasih mencapai 266,43 hektare, di
kawasan Margosari 6,58 hektare dan Sendangsari 30,63 hektare. Kawasan
Bendung Tawang merupakan pengembangan irigasi Balai Besar Wilayah
Sungai Serayu Opak (BBWSSO) tahun 2004.Kecamatan Sentolo meliputi
kawasan Kaliagung seluas 30,25 hektare, Sentolo 14 hektare, dan
Banguncipto 13,79 hektare. Sedangkan di Kecamantan Nanggulan meliputi
Kawasan Dono-mulyo seluas 64,69 hektare."Cetak sawah baru di
Kulonprogo membutuhkan anggaran lebih dari Rp 6,75 miliar. Sangat
membutuhkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat dan Pemprov DIJ,"
ungkapnya.

Wakil Ketua DPRD Kulonprogo Ponimin Budi Hartono menyatakan, cetak
sawah baru cukup relevan dalam mengantisipasi penyusutan lahan sawah.
Itu seiring dengan rencana pengembangan Kota Wates dan mega-proyek
pembangunan lainnya."Diperkirakan lahan sawah di Kulon-progo terjadi
penyusutan 350 hektare hingga tahun 2020. Hal ini perlu diantisipasi
sejak dini yakni dengan mencetak sawah baru," tandasnya.Ponimin
menegaskan, leading sector atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
yang menangani yakni dinas pertanian dan kehutanan. Juga dinas
kelautan, perikanan, dan peternakan (dinkepenak) serta bidang
pengairan dinas pekerjaan umum."Semua harus mulai menyusun lang-kah
strategis untuk mencetak sawah baru dan membangun infrastruktur
saluran irigasi. Pemkab Kulonprogo juga harus menggandeng Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) DIJ terkait kebutuhan irigasinya,"
tegas-nya.(tom/ila/ong)

radarjogja


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Kulonprogo Gelar Pemilihan Dimas-Diajeng

PAGUYUBAN Dimas Diajeng Kulonprogo siap menggelar Pemilihan Dimas
Diajeng Kulonprogo 2015. Dimas Diajeng terpilih akan bertugas sebagai
Duta Kabupaten Kulonprogo merepresentasikan Kabupaten Kulonprogo
sebagai daerah yang memiliki semboyan The Jewel of Java. Pemilihan
Dimas Diajeng Kulonprogo 2015 ini merupakan penyelenggaraan keempat,
setelah beberapa ajang sebelumnya pada 2009, 2012 dan 2014.

Pada penyelenggaraan kali ini mengusung tema 'Leladi Sesameng Mudha,
Memayu Hayuning Budaya'. Pendaftaran dibuka sejak 27 Juli hingga 31
Agustus 2015 mendatang. "Pemilihan Dimas Diajeng Kulonprogo ini
memiliki misi meningkatkan peran generasi muda dalam mendukung
pariwisata sebagai salah satu komponen pembangunan. Selain itu sebagai
salah satu upaya generasi muda Yogyakarta untuk melestarikan budaya
daerah yang menjadi sumber kekayaan dan kekuatan nasional bangsa
Indonesia," tutur Ketua Paguyuban Dimas Diajeng Kulonprogo dr Dianing
Pratiwi dalam keterangannya kepada <I>KR<P>, Kamis (6/8).

Kesempatan ini terbuka bagi pria maupun wanita yang belum menikah,
berpenampilan menarik, berusia 17-24 tahun, lulus SMA/sederajat, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki KTP Kulonprogo. Untuk mengikuti
pemilihan, peserta mengumpulkan fotokopi KTP, foto close up ukuran 4R,
foto seluruh badan ukuran 4R, pasfoto berwarna ukuran 3x4, fotokopi
ijazah terakhir, fotokopi sertifikat kejuaraan, curriculum vitae (CV),
mengisi formulir pendaftaran (formulir diunduh di http://bit.ly
/FormulirPDDKP15) serta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 35 ribu.

Berkas persyaratan dimasukkan dalam map biru untuk dimas dan map merah
untuk diajeng. Berkas dapat dikumpulkan di Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kulonprogo di Jalan Sugiman 12 Wates
atau di Radio Unisi FM Jalan Demangan Baru 24 Yogyakarta. Info lengkap
dapat melalui email dimjengkulonprogo@ gmail.com, Twitter @DimjengKP
atau Facebook Dimas Diajeng Kulon Progo.(M-5)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Sawah Mengering, Petani Jual Bongkahan Tanah

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Kemarau panjang yang terjadi saat ini,
membuat sawah petani mengering hingga menimbulkan rekahan-rekahan. Di
Desa Nomporejo Kecamatan Galur, rekahan-rekahan sawah tersebut
dicungkil para petani untuk dijual sebagai bahan baku pembuatan
batu-bata.

Salah satu petani di Nomporejo, Hadi Sutrisno beralasan, tanah sawah
yang disewanya dari pemerintah desa tersebut harus dikelupas lantaran
mulai mengering dan sulit digarap. Bongkahan tanah tersebut, kemudian
dijualnya kepada produsen batu-bata melalui pemesan dengan harga Rp
70.000 per pick-up.

"Sudah banyak yang pesan, mereka datang ke sini untuk mengambil," kata
Hadi, saat dijumpai di area sawahnya, Kamis (6/8/2015).

Hadi menambahkan, penjualan tanah sebagai bahan pembuatan batu-bata
sebenarnya bukanlah merupakan tujuan utama. Ia lebih memperhatikan
kondisi tanah sawah yang kering dan susah digarap karena tidak bisa
menyerap air.

"Karena kemarau tahun ini cukup panjang, tanah sawah jadi mengering,
susah menyerap air. Pengelupasan ini dilakukan demi kelancaran aliran
air dari saluran irigasi, karena setelah dikelupas, posisinya jadi
lebih rendah," terangnya.

Setelah dikelupas, lanjutnya, sawah tersebut kemudian diberi pupuk
kandang. Selain meninggikan lahan agar tidak banjir, lapisan pupuk
kandang juga akan menyuburkan tanah hingga berdampak pada peningkatan
kualitas hasil panen.

"Setelah ini, akan kami tanami padi, hasilnya akan lebih bagus," imbuhnya.
Di lahan pertanian Nomporejo, banyak pembeli yang memesan bongkahan
tanah petani untuk pembuatan batu bata atau keperluan bangunan yakni
sebagai tanah urug. Saryanto, salah satu pembeli mengungkapkan,
pesanan permintaan tanah bongkahan di area persawahan mengalami
peningkatan di musim kemarau ini.

"Bongkahan tanah sawah ini kami jual dengan harga kisaran Rp 75.000
hingga Rp 100.000 per pick up, tergantung jauh dekat lokasi,"
ungkapnya.
Menurut Saryanto, sebagian besar tanah ini dipesan perajin gerabah dan
produsen batu-bata. Setiap musim kemarau, ia selalu datang ke lokasi
untuk membeli bongkahan tanah petani.

"Sama-sama menguntungkan, karena petani juga ingin mengelupas tanah
agar lahannya bisa dialiri air," tandasnya.(Unt)


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

06 August 2015

Ruang Kelas di SDN 1 Samigaluh Kulonprogo Terancam Longsor

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Gedung perpustakaan dan beberapa ruang
kelas SDN 1 Samigaluh terancam longsor. Pasalnya, bagian talut
penyangga gedung tersebut sudah dalam kondisi ambrol sejak Februari
2015 lalu.

Kepala SDN 1 Samigaluh, Tri Rahayu, mengatakan talut penyangga
sejumlah bangunan ruang sekolah itu ambrol saat musim hujan pada
Februari lalu. Meski talut itu sudah permanen, namun hujan deras saat
itu akhirnya merusaknya hingga ambrol sebagian.

Selain mengancam gedung di atasnya yang ikut longsor, material
ambrolnya talut juga mengarah ke jalan utama yang sehari-hari dilewati
para siswa saat datang dan pulang sekolah. Kerusakan talut semakin
parah karena tidak segera mendapat penanganan serius.

"Sejauh ini kami hanya bisa mengimbau anak-anak agar berhati-hati.
Tapi mereka kan anak-anak jadi masih sering bermain di area itu,"
katanya, Kamis (6/8/2015).
Pada Februari lalu, pascaambrolnya talut tersebut pihak sekolah
langsung melaporkannya baik secara lisan maupun tertulis kepada
sejumlah instansi terkait. Meski kemudian langsung dilakukan
peninjauan petugas, ternyata sampai saat ini belum ada penanganan.

Kepala sekolah kini berpikir keras harus bagaimana untuk mengatasi
masalah tersebut. Jika dapat mengajukan permohonan bantuan, dia kini
masih kebingungan harus melayangkan proposal ke instansi mana.
Terlebih, saat ini kondisi pagar perpustakaan di atas talut itu juga
ikut rusak karena lama tak tertangani.(*)


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

05 August 2015

SELEBARAN GELAP : Berisi Foto HB IX, Berisi tentang Sultan Ground dan Pakualam Ground

Harianjogja.com, KULONPROGO– Ratusan lembar selebaran gelap yang
dipasang di sepanjang jalan Daendels berisi tulisan provokatif.
Selebaran dengan foto-foto Sri Sultan Hamengku Buwono IX itu memuat
tentang tanah Sultan Ground (SG) dan Pakualam Ground (PAG).

Ratusan selebaran tersebut dipasang di sejumlah tempat, ada yang di
pepohonan, pagar-pagar di tepi jalan di wilayah Dusun Macanan, hingga
kawasan wisata Pantai Glagah yakni di area-area parkir. "Selebaran itu
sudah terpasang sejak beberapa hari lalu. Persoalan tersebut sudah
ditindaklanjuti pihak berwajib," ujar Kepala Desa Glagah Agus Parmono,
Selasa (4/8/2015).

Kapolres Kulonprogo AKBP Yuliyanto mengaku telah mendapatkan laporan
dari anggotanya terkait persoalan tersebut. Usai mendapatkan laporan,
penyelidikan langsung dilakukan. Yuliyanto memaparkan, penyelidikan
dimulai dengan menanyakan hal itu kepada pihak warga penolak
pembangunan bandara.

"Sudah disampaikan ke WTT, menurut keterangan yang diterima anggota
kami, warga tidak mengetahui siapa yang memasang. Berpotensi rawan
menimbulkan konflik pasti ada. Namun, beberapa hari [setelah
pemasangan] ini tidak ada konflik yang muncul," jelas Yuliyanto.

Salah satu isi kalimat dalam selebaran tersebut berbunyi SG & PAG
adalah tanah penjajah jadi tanah NKRI, dasarnya UUPA. Kini kau
hidupkan SG & PAG, apa kau mau MAKAR?

Yuliyanto menambahkan, sampai saat ini masih melakukan penyelidikan
lebih mendalam untuk mengetahui pelaku pemasangan selebaran tersebut.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak ada keresahan
yang terjadi di wilayah tersebut.

Yuliyanto menandaskan, hingga kemarin belum ada laporan dari warga
yang mungkin saja keberatan dengan isi selebaran yang terpasang di
lingkungannya. Lebih lanjut dia mengatakan, indikasi kecurigaan
terhadap pihak ketiga yang melakukan pemasangan selebaran itu
kemungkinan dapat saja terjadi. Namun, sampai saat ini pihaknya belum
dapat menyampaikan motif dari pelaku memasang selebaran tersebut.

"Kalau dilihat dari segi ilmu konflik, mungkin saja [selebaran gelap]
dipasang oleh pihak ketiga. Tujuannya, untuk mengacaukan situasi dan
bisa saja itu orang luar WTT, orang WTT sendiri atau bahkan, orang
yang tidak setuju dengan kondisi Kraton Jogja saat ini. Kemungkinan
dugaannya banyak, tapi kami tetap berusaha mencari tahu siapa yang
memasang," jelas Yuliyanto.

Sementara itu, Ketua WTT Martono menegaskan, adanya pemasangan
selebaran tersebut bukan berdasarkan instruksi organisasi tersebut.
Pihaknya juga tidak dapat memastikan, apakah pelaku pemasangan
dilakukan oleh oknum anggota WTT atau tidak.

Martono menandaskan, apabila memang selebaran tersebut dipasang oleh
anggota WTT, hal itu tidak merugikan bagi paguyuban penolak bandara
ini.

"Karena bukan instruksi dari organisasi, kalau itu yang memasang oknum
WTT, kami akan minta dilepas. Setiap kegiatan yang kami lakukan selalu
terorganisir dan melalui rapat lebih dulu," jelas Martono.


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

BANDARA KULONPROGO : WTT Akan Ajukan Yudisial Review Perda RTRW Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO– Menanggapi rencana pengajuan kontra
memori kasasi, pihak pemrakarsa pembangunan bandara tetap optimis atas
putusan Mahkamah Agung nanti. Selain akan mengajukan kontra memori
kasasi, pihak warga penolak bandara juga akan mengajukan yudisial
review untuk menuntut pencabutan perda RTRW Kulonprogo.

"Masing-masing pihak akan menempuh hukum apapun. Namun, gubernur sudah
menegaskan tekadnya bahwa bandara harus jadi. Pemerintah pusat juga
sudah mengisyaratkan hal yang sama," ujar Humas Kantor Proyek
Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Ariyadi
Subagyo saat ditemui, Selasa (4/8/2015).

Ariyadi mengungkapkan, terkait persidangan di Mahkamah Agung nanti
pihaknya akan tetap optimis. Dia menjelaskan, ada beberapa alasan yang
melandasi keyakinan tersebut. Rencana pembangunan bandara sudah cukup
lama dirumuskan dan telah melalui prosedur administrasi.

Bahkan, keputusan Menteri Perhubungan telah menegaskan rencana
pembangunan bandara di Temon sudah memenuhi persyaratan. Keputusan
Menhub tersebut telah mempertimbangkan berbagai aspek, baik aspek
teknis, operasional, sosial ekonomi, budaya hingga aspek hukum.

Selain itu, ada beberapa poin yang semestinya menjadi pertimbangan
hakim di PTUN Yogyakarta yang ternyata terlewat, sehingga IPL Gubernur
ditolak. Salah satu lampiran tentang peraturan presiden 71 tahun 2012
pada pasal 4 telah menegaskan, pembangunan bandara baru untuk
kepentingan umum sesuai dengan perda RTRW provinsi dan atau perda RTRW
kabupaten.

"Kami juga meyakini hakim MA nantinya akan melihat rencana pembangunan
bandara dalam perspektif lebih luas. Karena pembangunan bandara ini,
tidak hanya untuk DIY tetap untuk jaringan transportasi udara, baik
nasional maupun internasional," imbuh Ariyadi.

Sementara itu, warga penolak pembangunan bandara yang tergabung dalam
Wahana Tri Tunggal (WTT) menyatakan akan menghadapi kasasi yang
diajukan Pemda DIY ke MA. Ketua WTT Martono mengatakan, selain
mengajukan kontra memori kasasi, upaya lain juga dilakukan agar
pembangunan bandara di Temon dapat dibatalkan. Martono menegaskan,
nantinya akan membawa materi untuk mengajukan yudisial review terkait
Perda RTRW Kulonprogo.

"Rencananya, minggu depan kami akan ke Jakarta. Kaitannya untuk
memperkarakan Perda RTRW Kulonprogo, agar MA dapat membatalkan perda
tersebut," jelas Martono


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Kulonprogo Targetkan Satu Desa Satu Penghafal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY), menargetkan satu desa minimal ada satu
penghafal Alquran. Mereka bisa menjadi imam masjid desa/kelurahan dan
tempat bertanya orang satu desa.

Bupati Kulonprogo, H Hasto Wardoyo mengungkapkan hal itu di sela-sela
penyerahan penghargaan kepada 95 hafidz/hafidzoh serta 67
ustad/ustadzah di Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
Selasa (4/8).

"Cita-cita ini tidak terlalu muluk dan bisa tercapai," kata Hasto
Wardoyo yang menyerahkan penghargaan senilai Rp 68,9 juta.

Hasto mengapresiasi para guru ngaji karena berkat jasanya, telah
menelorkan penghafal Alquran. "Kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada para ustadz dan ustadzah yang sudah memberikan
sumbangsih kepada masyarakat untuk melatih para penghafal Kulonprogo.
Terlebih di Kabupaten Kulonprogo masih penting dan perlu sekali untuk
meningkatkan kemampuan dalam menghafal Alquran," kata. Hasto.

Hasto Wardoyo mengharapkan setiap desa/kelurahan memiliki satu
penghafal Alquran. Karena itu, Bupati mengharapkan dukungan, dorongan
para guru penghafal Alquran agar bisa menyemangati tercapainya
cita-cita ini.

Bupati menilai anggaran penghargaan bagi penghafal Alquran ini belum
seberapa dibanding nilai hafalan yang sudah dicapai. Namun menurutnya
Pemda ingin memberi penghargaan yang lebih dari pada saat ini secara
tulus terhadap para penghafal dan guru penghafal yang sudah meluangkan
banyak waktunya untuk menghafal dan menjaga hafalan Alquran.

Selain penghargaan, Pemkab juga memberikan beasiswa kepada para santri
berusia 6 – 15 tahun melalui BAZDA untuk menjadi penghafal Alquran.
Hal ini untuk mewujudkan cita-cita satu penghafal tiap desa.

Pemkab Kulonprogo, saat ini sedang menyusun rancangan Perda yang
mewajibkan siswa Sekolah Dasar khatam Alquran di kelas 6 SD sehingga
bisa membaca dengan benar. Draft Perda sedang disusun yang meliputi
kelas 3 SD khatam Iqro, dan kelas 6 khatam Alquran.

'Mudah-mudahan Perda ini disetujui DPRD bersama dengan Pemda di tahun
2015 ini sehingga di tahun-tahun 2016-2017 tinggal mengalokasikan
anggaran," tandasnya.

Ditambahkan Hasto, Perda itu tidak membuka peluang ada SD yang
kekurangan guru agama Islam. Hasto mengizinkan SD menggaji guru honor
untuk mengajar Alquran.

Sementara Arif Prastowo, Kabag Kesra Setda Kulonprogo, awal Juli lalu,
telah dilaksanakan seleksi di Ponpes Alquran Wates bekerja sama dengan
Kantor Kementerian Agama, Jami`atul Quro` wal Hufadz (JQH) Kabupaten
Kulonprogo, dan Ponpes Alquran Wates. Seleksi ini diharapkan diperoleh
bibit-bibit penghafal Alquran di Kulonprogo.

"Para penghafal Alquran diharapkan dapat menjadi contoh masyarakat
Kabupaten Kulonprogo dalam rangka menjaga dan mengamalkan isi
kandungan Alquran," kata Arif.

Red:Agung Sasongko

Rep:Heri Purwata

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP