Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


18 July 2015

Berbagai Atraksi Digelar Di Objek Wisata

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Berbagai atraksi wisata digelar dalam
rangka libur Lebaran oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo bersama masyarakat di berbagai
objek wisata.

Dikatakan Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito SSn
MA, atraksi wisata digelar mulai Minggu (19/07/2015) yakni di Waduk
Sermo, Pantai Glagah, Puncak Suroloyo, Pantai Congot dengan kesenian
tradisional, sedangkan di Gua Kiskendo ditampilkan Sendratari Sugriwa
Subali.
Senin (20/07/2015) di Gua Kiskendo, Waduk Sermo, Pantai Trisik, dan
Pantai Congot diselenggarakan kesenian tradisional. Selasa
(21/07/2015) di Pantai Glagah, Waduk Sermo, Pantai Congot, Pantai
Trisik, dan Gua Kieskendo juga digelar kesenian tradisional.

"Atraksi wisata tersebut ada yang dengan dana keistimewaan (danais)
ataupun APBD DIY dan Kabupaten. Kegiatan ini dalam upaya menampilkan
kebudayaan dan kesenian khas Kulonprogo agar lebih dikenal masyarakat
baik Kulonprogo maupun luar Kulonprogo serta memberikan hiburan kepada
wisatawan yang datang ke Kulonprogo untuk berwisata," kata Joko, Jumat
(17/07/2015).(Wid)

lihat arsip= http://infokwkp.blogspot.com
Share:

17 July 2015

UGM gandeng Kulon Progo kembangkan "technopark"

Kulon Progo (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
menggandeng Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta, mengembangkan "technopark" berbasis agroindustri dan
manufaktur.

Rektor UGM Yogyakarta Dwikorita Karnawati di Kulon Progo, Jumat
mengatakan UGM Yogyakarta menyiapkan kerja sama secara luas, di
antaranya technopark.

"Technopark ini akan kami sinergikan antara industri yang mengolah
massal produk-produk penelitian UGM dengan sekolah pembelajaran
vokasi. Hal ini untuk mendekatkan sekolah vokasi dengan teaching
materials," kata Dwikorita.
Selain technopark, pihaknya juga bekerja sama dengan mengelola
produk-produk yang ada di Kulon Progo, seperti gula semut, padi
premium, durian, kakao, dan teh. Produksinya sudah berjalan, tapi
sifatnya masih curah, belum sampai industri hilir dan belum sampai
pengembangan produk-produk kemasan yang siap dijual di pasar.

Menurut dia, kerja sama antara UGM dan Kulon Progo adalah meningkatkan
produk-produk yang masih curah atau bahan mentah menjadi produk-produk
yang siap dipasarkan, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.

"Secara umum kami membuat dua rencana besar yakni technopark yang
mengintegrasikan antara teaching sekolah vokasi dengan industri dan
pengolahan hasil-hasil yang sudah ada dari bahan dasar menjadi siap
pakai," kata Dwikorita.

Tanah yang boleh dimanfaatkan oleh UGM, lanjut Dwikorita, adalah tanah
sultan ground (SG). Hal itu sesuai dengan rekomendasi Bappenas.

"Kami berharap program ini bisa terwujud sehingga bisa menjadi proyek
percontohan untuk daerah lain," kata dia.

Menanggapi rencana pengembangan technopark, Bupati Kulon Progo Hasto
Wardoyo menyatakan akan mendukung upaya kerja sama yang sudah
disepakati kedua pihak sejak beberapa waktu lalu itu.

"Kami menindaklanjutinya dengan menjadi fasilitator yang baik," katanya.


Editor:B Kunto Wibisono

COPYRIGHT ©ANTARA2015
Share:

Akan Mandi, Kucing pun Antri Panjang

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Menjelang Idul Fitri 1436 H, Animal's
Health Care & Petshop dipenuhi pesanan penitipan kucing ataupun
anjing. Bahkan untuk grooming atau mandi, harus menolak puluhan
kucing, karena sudah full booked sejak sepekan lalu.

Pemilik Animal's Health Care & Petshop "Savannah" Ruko Gawok Wates,
Wahyu Krisnantoro dan drh Sari Karunia Dewati, mengungkapkan, untuk
grooming pihaknya terpaksa menolak permintaan sejak beberapa hari ini.
Karena grooming sudah penuh sejak Senin hingga Kamis.

"Kami tidak memaksakan menerima banyak kucing yang akan mandi, karena
kasihan kucingnya kalau harus antri banyak," ujar Wahyu, Kamis
(16/7/2015).
Dijelaskan Wahyu, pemesanan untuk grooming kucing sudah terjadi sejak
sepekan lalu. Pihaknya dalam melakukan grooming sehari membatasi
maksimal 10 ekor kucing saja. Karena meski udara panas, namun
memandikan kucing hanya dibatasi sampai pukul 14.00 WIB. Dalam
menentukan tarif grooming satu kucing dengan lainnya berbeda, karena
tergantung berat badannya.

Diakui Wahyu, saat ini masyarakat sudah sangat care dengan hewan
peliharaannya. Sehingga sudah mulai memperhatikan kondisi kesehatan,
makanan, dan sebagainya. "Kebetulan yang praktek kesehatan hewan istri
saya, drh Sari. Untuk hewan peliharaan sudah banyak yang divaksin,
obat cacing, serta rutin cek kesehatan hewannya," kata Wahyu.

Sementara itu untuk penitipan hewan, lanjut Wahyu, meski sudah ada
beberapa, namun masih menerima penitipan. "Kalau anjing untuk
penitipan ataupun memandikan saya taruh di rumah, karena kalau
dicampur dengan kucing kasihan kucingnya jadi takut. Saat ini sudah
ada 3 anjing besar yang dititipkan oleh pemiliknya karena akan mudik
dan kucing ada 7 ekor. Lonjakan penitipan terjadi saat H-1 Lebaran dan
biasanya mendadak. Penitipan disarankan membawa perlengkapan sendiri
(kandang dan lainnya), hal ini untuk mengurangi stres pada hewan,"
kata Wahyu yang tetap buka pada Jumat, Sabtu, maupun Minggu ini.(Wid)
Share:

Takbir Keliling di Kulonprogo Meriah

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Peserta lomba takbir keliling jalan kaki
dilepas Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K), Kapolres AKBP
Yulianto, anggota DPRD Ponimin, Kadinas Budparpora Krissutanto, serta
jajaran Pengurus Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) dan ' Aisyiyah
(PDA) di halaman pemkab, Kamis (16/07/2015) malam. Lomba yang digelar
PHBI PCM Wates Kota diikuti 27 peserta, jumlah tersebut meningkat bila
dibanding tahun sebelumnya.
Ketua Panitia Lomba Takbir Jalan Keliling Ginong menyatakan peserta
memang meningkat bila dibandingkan tahun 2014 lalu yang hanya mencapai
17 peserta. Kepesertaan ini meliputi Taman Pendidikan Alquran (TPA)
dan umum, namun terbanyak adalah TPA dari kecamatan-kecamatan yang ada
di Kulonprogo. "Untuk rute start dari halaman pemkab, teteg barat,
pertigaan Driyan ke kiri, depan pasar atau jalan Diponegoro, teteg
timur ke kiri dan finish di halaman pemkab," ujar Ginong.
Bupati menyambut baik pelaksanaan takbir keliling jalan kaki, selain
sebagai bagian dari ibadah untuk mengagungkan Allah SWT, juga sebagai
sarana persatuan dan persatuan antar umat, serta ajang silaturahmi.
Juga sebagai ajang kreasi seni, karena pembuatan lampion atau replika
masjid banyak yang kreatif dan inovatif.
Sementara itu berdasar pemantauan, pelaksanaan Idul Fitri 1436 H yang
telah ditetapkan pemerintah Jumat (17/07/2015) membuat takbir makin
semarak dan khidmat, karena selain takbir keliling jalan kaki,
masyarakat terutama para remaja melakukan pula takbir dengan motor
berkeliling. Selain itu takbir juga berkumandang dari
masjid-masjid.(Wid)
Share:

15 July 2015

Jelang Lebaran, Dalam Sepekan Terjadi Lima Pencurian di Kulonprogo

Bisnis.com, KULONPROGO– Menjelang Lebaran, masyarakar diimbau
mewaspadai aksi kejahatan, seperti pencurian. Selama sepekan
setidaknya telah terjadi lima aksi pencurian di sejumlah wilayah di
Kulonprogo.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih mewaspadai dan meningkatkan
keamanan. Peran aktif dari masyarakat dalam menjaga keamanan
lingkungan juga sangat diperlukan," ujar Kapolres Kulonprogo AKBP
Yuliyanto, Selasa (14/7/2015).
Yuliyanto mengatakan, pada momentum Lebaran kecenderungan kasus
kriminalitas mengalami peningkatan. Selain mengimbau kewaspadaan
masyarakat, peningkatan keamanan juga dilakukan petugas kepolisian.
Salah satunya dengan meningkatkan patroli, terutama di tempat-tempat
khusus.
Selama sepekan sudah ada banyak kasus pencurian yang terjadi di
wilayah Kulonprogo. Bahkan, di antaranya dialami para pemudik. Seorang
pemudik bernama Rangga kehilangan sepeda motornya saat beristirahat di
SPBU Kedundang, Temon.
Pencurian juga terjadi di rumah-rumah warga, salah satunya dialami
seorang warga Secang, Pengasih yang kehilangan sepeda motor jenis
matik yang diparkirkan di depan rumahnya.
"Untuk menghindari hal-hal tersebut, warga harus selalu memastikan
mengunci rumah sebelum meninggalkannya. Rasa aman itu penting agar
kasus seperti itu tidak terjadi," jelas Yuliyanto.
Guna meningkatkan keamanan, Yuliyanto mengungkapkan, telah menerjunkan
anggotanya. Patroli keliling akan dilakukan rutin dan akan dilakukan
oleh tim khusus. Selain itu, sejumlah petugas juga ditempatkan di
kawasan rawan aksi kriminalitas. Di antaranya seperti pasar, stasiun,
terminal hingga sepanjang jalur yang dilalui pemudik.
"Ada tim yang setiap malam berpatroli, baik dari anggota Polsek maupun
anggota Polres," imbuh Yuliyanto.
Sementara itu, KBO Reskrim Polres Kulonprogo Iptu Satiyem mengimbau,
pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dapat lebih meningkatkan
kewaspadaannya. Dia mengatakan, apabila dalam perjalanan mengalami
kelelahan, sebaiknya mencari tempat beristirahat yang aman.
"Pencurian yang dialami salah satu pemudik di Temon terjadi, karena
dia kelelahan dan tertidur. Sebaiknya, kendaraan dikunci dan pastikan
keamanan di tempat tersebut," jelas Satiyem.

Editor : Nina Atmasari
Share:

13 July 2015

Komunitas Trail di Kulonprogo Patungan Baksos Ramadan

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Tak ingin sekadar larut dalam kesenangan
melalui hobi offroad, puluhan anggota Komunitas Trail di Kulonprogo
rela patungan untuk menggelar bakti sosial. Acara berbagi tersebut
sekaligus untuk mengisi ramadan.
Kali ini, komunitas trail antara lain Buyer dari Kulonprogo,
Kewer-kewer (Srandakan), DTA (Banguntapan) dan W track, akan menggelar
baksos dengan membagi-bagi sembako di wilayah Lendah pada Kamis
(16/7/2015).
Ketua Buyer, Sigit Sate, mengatakan bakti sosial berbagi sembako di
Lendah nanti merupakan kelanjutan acara serupa pada pekan kemarin di
Kokap.
Sasarannya, adalah warga kurang mampu yang telah didaftar oleh anggota
komunitas di wilayah setempat.
"Pembagian sembako ini merupakan bagian dari baksos yang kami gelar
tiap tahun. Ini yang kelima," kata ketua komunitas Trail Buyer, yang
merupakan singkatan dari Beban Utama Yang harus Engkau Renungkan,
tersebut, Senin (13/7/2015).
Anggota Buyer, Firman Jmak, menambahkan baksos bagi sembako tersebut
menggunakan dana yang terkumpul dari para anggota dan donatur.
Menurutnya, mereka patungan alias 'bantingan' uang serelanya untuk
membantu meringankan beban warga kurang mampu.
"Kami patungan, paling tidak berusaha berbagi kebahagiaan dengan warga
kurang mampu saat ramadan," ujarnya.
Harapannya, di tahun-tahun berikutnya, kegiatan serupa dapat kembali digelar.
Selain baksos di Lendah nanti, pekan lalu, Sabtu (11/7/2015),
komunitas-komunitas ini juga menggelar baksos di Kokap. Intinya,
mengisi ramadan mereka berbagi bersama warga kurang mampu.
( Tribunjogja.com)

semua posting berita di arsipkan di: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Jelang Lebaran, Titik Soeharto Bagi Sembako

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Anggota DPR RI Dapil DIY, Siti Hediati
Hariyadi atau Titik Soeharto membagikan 1.000 paket sembako kepada
warga kurang mampu di Bale Langit, Salamrejo Sentolo, Senin
(13/07/2015). Ia berharap, pembagian sembako berisi beras, gula pasir,
minyak goreng dan mi instant ini bisa membantu meringankan beban
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan Lebaran di saat harga komoditi
merangkak naik.

"Saya sudah survei ke pasar tradisional, harga kebutuhan pokok memang
naik. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban mereka,"
katanya.

Titik menyampaikan, pembagian sembako tidak hanya dilakukan di wilayah
Kulonprogo. Ribuan paket lain juga disebarkan Titik ke Bantul, Sleman,
Kota Yogya dan Gunungkidul. "Sasarannya, warga kurang mampu yang
kesulitan membeli sembako untuk kebutuhan Lebaran," tambahnya.

Pembagian sembako yang dilakukan Titik mendapat sambutan antusias dari
masyarakat. Mereka sudah datang ke lokasi pembagian sejak pagi dengan
membawa kupon yang diberikan sebelumnya.

Salah satu warga penerima bantuan, Sunarti, berterimakasih atas
pemberian paket sembako tersebut. Ia merasa bantuan ini sangat
bermanfaat, karena diberikan sebelum Lebaran. "Lumayan untuk kebutuhan
Lebaran, apalagi saat ini sembako sedang mahal," ujar warga Sukoreno
ini.(Unt)

semua posting berita di arsipkan di: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

KASUS MALARIA : Berisiko? Pemudik Silakan ke Puskesmas

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan Kulonprogo menggalakkan
upaya surveilans migrasi malaria pada masa arus mudik. Semua pemudik
dari daerah berisiko malaria diminta memeriksakan diri ke puskesmas
terdekat.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Dinkes Kulonprogo Baning Rahayujati memaparkan kewaspadaan diutamakan
untuk pemudik dari luar Jawa, terutama yang endemis malaria.

Upaya pemeriksaan ke puskesmas sebagai diagnosa dini terhadap
penyebaran penyakit malaria yang mungkin terbawa pemudik dari daerah
perantauan. Mereka diimbau segera menjalani tes darah setelah sampai
Kulonprogo.

"Harus memeriksakan diri walaupun tidak sedang demam," kata Baning,
Jumat (10/7/2015).
Dinkes Kulonprogo telah menyebarkan surat pemberitahuan ke puskesmas
di setiap kecamatan untuk mendukung pelayanan surveilans migrasi
malaria. Sosialisasi juga telah dilakukan melalui pemerintah desa.

Jika puskesmas terdekat tutup, pemudik bisa diperiksa juru malaria
desa (JMD). Baning memastikan mereka akan siaga setiap saat. "Biasanya
para JMD sudah punya data mengenai kantong pemudik," ungkapnya.

Sampai kini, Kulonprogo belum bisa dikatakan bebas malaria. Pemerintah
Kabupaten terus memantau dan membuat upaya pencegahan di sejumlah
wilayah berisiko. Wilayah-wilayah itu ada di sekitar pegunungan
Menoreh, seperti Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kasus
malaria paling banyak ada di Kokap.

Pelaksana tugas Kepala Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Sutardi
mengaku telah menerima pemberitahuan untuk meningkatkan kewaspadaan
terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk anopheles itu. "Mereka yang
harus diperiksa termasuk yang datang dari luar Jawa, misalnya
Sumatra," paparnya.

Sutardi mengungkapkan tahun lalu sudah tidak ada kejadian kasus
malaria di wilayahnya. Namun, tahun ini kembali ada beberapa warga
yang terserang malaria. Penyakit itu didapat warga karena sering
beraktivitas di Purworejo, Jawa Tengah, yang merupakan wilayah endemis
malaria.
Share:

LALU LINTAS KULONPROGO : Rawan Kecelakan, Rambu Tengkorak Dipasang

Harianjogja, KULONPROGO– Rambu peringatan mandiri dipasang di
sepanjang jalan Wates-Jogja KM1 di Dusun Gunung Gempal, Desa Giripeni,
Wates.

Menurut Ketua Kelompok Pemuda Parasan Dusun Gunung Gempal, Desa
Giripeni Erwan Sukendar, pemasangan rambu peringatan mandiri bergambar
tengkorak merupakan ajakan kepada para pengendara agar lebih
berhati-hati melalui jalan rawan kecelakaan.

"Wilayah ini sering sekali terjadi kecelakaan. Jadi kami berinisiatif
untuk membuat tanda peringatan agar para pengendara lebih hati-hati
saat melintasi jalan ini," ujar Erwan ditemui disela pemasangan rambu,
Selasa (7/7/2015).

Erwan mengungkapkan, tanda peringatan tersebut dibuat secara sederhana
menggunakan tripleks atau kayu lapis. Kayu lapis tersebut kemudian
dilukis oleh beberapa pemuda dari Gunung Gempal. Erwan menegaskan,
gambar yang dilukis berwujud tengkorak namun, tidak ditampilkan dengan
gambar yang seram.

Lebih lanjut Erwan mengatakan, ada 15 rambu yang dipasang, baik yang
berada di utara jalan, maupun yang berada di selatan jalan. Dia
berharap, rambu peringatan tersebut dapat membantu para pengguna jalan
dan pengendara kendaraan bermotor untuk lebih berhati-hati, terutama
para pemudik yang sebentar lagi akan banyak melintasi jalan nasional
tersebut.

"Apalagi di sini kurang penenerangan dan ada tikungan tajam.
Seringkali pengemudi lalai dan mengemudikan kendaraannya dengan
kencang. Kami juga berharap semoga pemerintah juga segera menambah
penerangan untuk wilayah ini," jelas Erwan.

Teguh Paino, salah satu seniman Kulonprogo yang berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut mengamini, daerah tersebut sangat rawan kecelakaan.
Sudah sering kecelakaan terjadi dan banyak warga sekitar yang menjadi
korban akibat ketidakhati-hatian para pengemudi.

Ketua Kelompok Perupa Kulonprogo tersebut menegaskan, upaya yang
dilakukan tersebut, semata-mata bukan untuk menyidir siapapun. Aksi
yang dilakukan itu merupakan bentuk kepedulian warga setempat terhadap
para pengguna jalan dan juga pemudik yang akan melintasi jalan utama
itu.

"Gambar yang saya lukis yakni gambar tengkorak dengan tulang
disilangkan yang dimaknai sebagai simbol bahaya. Harapannya, gambar
ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pengguna jalan," imbuh
Teguh.

Wakijan, salah satu pengguna jalan yang melintas mengaku setuju dengan
usaha yang dilakukan oleh para pemuda. Secara inisiatif, tanda
peringatan dibuat dan dipasang semata-mata untuk membantu para
pengguna jalan dan mengurangi potensi kecelakaan.

"Saya setuju sekali dengan apa yang dilakukan mereka. Selama itu juga
tidak mengganggu, tidak masalah," ujar Wakijan.
Share:

10 Ribu Lebih Warga di Kulonprogo Belum Dapat Jaringan Listrik

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Sekitar 10.939 keluarga di Kulonprogo
yang terbilang sebagai warga kurang mampu sampai saat ini belum dapat
menikmati jaringan listriksecara langsung. Mereka terpaksa harus
'nyambung' dari tetangga.
Kepala Bidang Sumber Energi ESDM Dinas Perindustrian Perdagangan dan
ESDM Kulonprogo, Eko Susanto, mengatakan berdasarkan data bahwa
keluarga yang belum dapat menikmati listriksecara langsung itu
kebanyakan merupakan warga Kokap. Disebutkan, di wilayah itu tercatat
sebanyak 2.061 keluarga 'nyambung' listrikdari tetangga.
"Sebenarnya ini karena persoalan kondisi geografis. Di sana berupa
perbukitan dan jarak antar rumah jauh," ujarnya, pekan kemarin.
Pemerintah pun mengalami kesulitan untuk memberikan pelayanan jaringan
listrikbagi mereka. Sebab itu, setiap tahun pemerintah berusaha dengan
program bantuan pemasangan listrikke permukiman.
"Sasarannya warga kurang mampu," katanya.
Disebutkan, bantuan pemasangan jaringan listrikpada tahun lalu dapat
teralokasikan 95 keluarga dari target 100 keluarga. Sementara tahun
ini dari total target 40 keluarga hanya terealisasi bagi 34 keluarga.
"Yang tidak jadi pasang karena semula mereka buru-buru padahal harus
melalui proses," katanya.
Selain wilayah Kokap, menurutnya, tahun ini sasarannya adalah wilayah
Lendah. Disebutkan, dua desa di kecamatan itu adalah Jatirejo dan
Bumirejo.
(*)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP