Harianjogja.com, WATES-Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku belum
pernah diminta pertimbangan mengenai pelaksanaan kegiatan pasar malam
di Alun-alun Wates. Dia pun menerima banyak keluhan dan masukan yang
langsung dijadikan bahan evaluasi.
Hasto mengatakan, izin penggunaan tempat untuk Alun-alun Wates
biasanya dikeluarkan setelah melalui proses konsultasi dengan dirinya.
"Dulu ketika ada orang yang izin pakai alun-alun untuk pameran akik
juga konsultasi dulu ke saya. Akhirnya kita minta untuk memanfaatkan
gazebo-gazebo yang ada di sana saja. Tapi yang pasar malam ini kemarin
belum sampai ke saya," papar Hasto, dihubungiHarian Jogjapada Minggu
(7/6/2015) sore.
Meski demikian, kegiatan pasar malam tidak bisa dibatalkan begitu
saja. Apalagi karena izin penggunaan tempat dari Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) dan izin keramaian
dari Polres Kulonprogo sudah dikeluarkan. "Saya sudah panggil dinas
terkait dan melakukan evaluasi. Saya juga minta pasar malam hanya saat
akhir pekan dan tidak di hari-hari penting, seperti masa ujian
anak-anak sekolah," ujar Hasto.
Soal pasar malam yang dikhawatirkan bisa merusak taman dan fasilitas
di Alun-alun Wates, Hasto juga menjadikannya bahan evaluasi sekaligus
instrospeksi. Begitu pula dengan saran agar kegiatan serupa tidak lagi
digelar di kawasan Alun-alun Wates, melainkan cukup di lapangan
kecamatan. "Kami menerima semua masukan untuk dipertimbangkan dan jadi
bahan evaluasi ke depan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulonprogo,
Suharjoko mengungkapkan menerima banyak aduan dan keluhan mengenai
kegiatan pasar malam di Alun-alun Wates. Masyarakat khawatir jika
pasar malam bisa merusak tanaman dan fasilitas lain di sana. Beberapa
kalangan juga keberatan karena acara itu digelar pada masa Ujian
Kenaikan Kelas (UKK).
pernah diminta pertimbangan mengenai pelaksanaan kegiatan pasar malam
di Alun-alun Wates. Dia pun menerima banyak keluhan dan masukan yang
langsung dijadikan bahan evaluasi.
Hasto mengatakan, izin penggunaan tempat untuk Alun-alun Wates
biasanya dikeluarkan setelah melalui proses konsultasi dengan dirinya.
"Dulu ketika ada orang yang izin pakai alun-alun untuk pameran akik
juga konsultasi dulu ke saya. Akhirnya kita minta untuk memanfaatkan
gazebo-gazebo yang ada di sana saja. Tapi yang pasar malam ini kemarin
belum sampai ke saya," papar Hasto, dihubungiHarian Jogjapada Minggu
(7/6/2015) sore.
Meski demikian, kegiatan pasar malam tidak bisa dibatalkan begitu
saja. Apalagi karena izin penggunaan tempat dari Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) dan izin keramaian
dari Polres Kulonprogo sudah dikeluarkan. "Saya sudah panggil dinas
terkait dan melakukan evaluasi. Saya juga minta pasar malam hanya saat
akhir pekan dan tidak di hari-hari penting, seperti masa ujian
anak-anak sekolah," ujar Hasto.
Soal pasar malam yang dikhawatirkan bisa merusak taman dan fasilitas
di Alun-alun Wates, Hasto juga menjadikannya bahan evaluasi sekaligus
instrospeksi. Begitu pula dengan saran agar kegiatan serupa tidak lagi
digelar di kawasan Alun-alun Wates, melainkan cukup di lapangan
kecamatan. "Kami menerima semua masukan untuk dipertimbangkan dan jadi
bahan evaluasi ke depan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulonprogo,
Suharjoko mengungkapkan menerima banyak aduan dan keluhan mengenai
kegiatan pasar malam di Alun-alun Wates. Masyarakat khawatir jika
pasar malam bisa merusak tanaman dan fasilitas lain di sana. Beberapa
kalangan juga keberatan karena acara itu digelar pada masa Ujian
Kenaikan Kelas (UKK).