Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


31 May 2014

ES KRIM LIDAH BUAYA Rasa seperti Kelapa, Berkhasiat Obati Diabetes

KULONPROGO-Alumni S2 Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM)
Jogja, Imam Rodli mengolah lidah buaya sebagai aneka bentuk makanan,
termasuk es krim.
Pemanfaatan lidah buaya baru dimulai Imam dua tahuan silam. Ketika
itu, laki-laki kelahiran 38 tahun silam ini ingin memanfaatkan
pekarangan rumahnya yang pas-pasan dengan membudidayakan tanaman lidah
buaya.

Saya melihat banyak rumah tangga yang lahannya tidak dimanfaatkan,
jadi mengapa tidak ditanami lidah buaya saja, terlebih tanaman ini
tidak memiliki hama, jelas Imam.

Budidaya tanaman lidah buaya cukup menjanjikan, apalagi belum ada yang
menggarap tanaman sarat manfaat ini secara serius. Tanaman ini tidak
membutuhkan banyak sinar matahari dan yang paling penting tidak
kekurangan air.

Dari sekian jenis lidah buaya, ia memilih Sinensis Pontianak.
Pertimbangannya, lidah buaya jenis ini memiliki ukuran yang besar,
panjang mencapai 90 sentimeter dengan berat setiap pelepah mencapai
satu kilogram.

Setelah berhasil membudidayakan tanaman yang memiliki waktu panen enam
sampai delapan bulan dan dapat terus berkembang hingga usia delapan
tahun ini, Imam mencoba melebarkan sayap usahanya. Tidak lagi terpatok
pada tanaman semata, melainkan berwujud makanan olahan. Selain es
krim, ia juga membuat lidah buaya dalam bentuk cendol, manisan, dan
keripik lidah buaya di kediamannya yang berada di tepi Jalan
Wates-Purworejo, tepatnya di Sebokarang, Wates, Kulonprogo.
Kemudian, es krim menjadi andalan karena menurut laki-laki yang lebih
dulu menekuni usaha pupuk organik dan suplemen hewan ternak ini belum
pernah ditemui es krim berbahan dasar tanaman yang berkhasiat untuk
detoksifikasi, mengobati gangguan pencernaan, diabetes, kesehatan
mulut, dan masih banyak lagi.

Editor: Mediani Dyah Natalia
Share:

Rokok Menghambat Pengentasan Kemiskinan

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Rokok menjadi salah satu yang menghambat
pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kulonprogo. Sebab di Kulonprogo
sekitar Rp 63 Miliar setahun hanya dibakar untuk rokok. Karena itu
Pemkab Kulonprogo terus melakukan penegakan terhadap Peraturan Daerah
(Perda) No 5 th 2014 tentang Kawasan Bebas Rokok.

Hal itu dikatakan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K). "Perda
tersebut merupakan yang pertama di DIY dan satu dari dua kabupaten di
Indonesia yang sudah menetapkan perda dengan melarang sponsor dan
baliho rokok di wilayah kabupaten. Sedangkan kabupaten lainnya adalah
Payakumbuh," ujar Hasto, Jumat (30/05/2014).
Ditambahkan Hasto, secara nasional baru ada 18 kabupaten yg membuat
perda tersebut. "Di Kulonprogo sekitar Rp 63 Miliar setahun hanya
dibakar untuk rokok. Ini kan menjadi salah satu yang menghambat
pengentasan kemiskinan," katanya sambil menyambut baik ditetapkannya
31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia.

Karena itu, Hasto mengajak untuk "saves our lives, and saves our
money". Sebab beberapa dampak buruk merokok bagi kesehatan diantaranya
gangguan kesehatan ibu hamil dan janin, kanker paru, menurunkan
kualitas sperma dan telur penyebab kemandulan. "Selain itu mempercepat
menopause bagi wanita terpapar rokok, meningkatkan risiko strok
serangan jantung, meningkatkan risiko kanker mulut rahim, serta
meningkatkan kanker nasoparing (tenggorokan)," tandasnya.(Wid)
Share:

30 May 2014

Warga Giripurwo Iuran Bangun Bak Air

Harianjogja.com, KULONPROGO--Kesulitan air bersih mendorong warga Dusun
Sabrang, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo membangun bak penampungan
dan pipa penyaluran air secara swadaya.
Ketua RW 08 Dusun Sabrang, Sukarman mengatakan untuk membangun bak
penampungan membutuhkan dana yang besar. Setiap kepala keluarga di
desa ini setidaknya dibebani iuran sebesar Rp7 juta. Biaya yang tidak
sedikit yang harus dikeluarkan oleh warga demi mendapatkan aliran air
bersih.

"Iuran tersebut dilakukan warga secara mencicil. Karena sebagian besar
warga desa ini hanya bermata pencaharian sebagai petani," ujar
Sukarman, Senin (26/5/2014).

Pengerjaan pembangunan bak dan saluran pipa pun dilakukan secara
bergotong royong setiap harinya. Sejak 11 April lalu, warga gotong
royong untuk mewujudkan air bersih seperti yang diinginkan warga.
Sukarman memaparkan bak penampungan diperkirakan akan dapat memuat air
hingga 10 meter kubik. Sementara untuk pipa yang akan dipasang
nantinya panjangnya mencapai 1.500 meter.

Selama ini warga Sabrang menggantungkan air pada satu-satunya sumber
air di Tuk Kali Lanang. Warga harus menempuh satu kilometer untuk bisa
mendapatkan air bersih. Kondisi geografis desa ini yang terletak di
perbukitan mengakibatkan warganya berjuang keras untuk mendapatkan air
bersih.
Editor: Mediani Dyah Natalia
Share:

29 May 2014

Sat Pol PP Razia Pelajar Bolos

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Satuan Pamong Praja (Sat Pol PP) Kulonprogo
menggelar operasi penertiban pelajar, serta pengemis/gelandangan/orang
terlantar (PGOT), Senin (26/05/2014). Terkait operasi pelajar dan
warnet, Sat Pol PP bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan SKPD
lainnya. Dalam operasi pelajar menyisir sekolah SMP, SMA/SMK dengan
pemeriksaan konten telepon genggam siswa, serta warung internet di
wilayah Pengasih, Wates dan objek wisata Pantai Glagah Kecamatan
Temon.

Untuk operasi pengemis/gelandangan/orang terlantar (PGOT) dilakukan
pada enam kecamatan yakni Temon, Wates, Panjatan, Lendah, Galur dan
Sentolo. Dari kegiatan itu berhasil menjaring 13 orang, terdiri 4
pengamen, 9 dan gelandangan. "Ke-13 orang tersebut dikirim ke camp
assesmen di Bantul untuk dibina lebih lanjut," kata
Kepala Sat Pol PP Kulonprogo Drs Duana Heru Supriyanta MSi usai
operasi tersebut.

Sementara terhadap operasi pelajar, dikatakan Duana, bertujuan dalam
upaya menertibkan pelajar yang membolos ketika jam pelajaran. "Pelajar
yang terjaring hanya dilakukan pencatatan oleh petugas dan tidak
diberikan sanksi. Para pelajar diarahkan agar tidak memakai seragam
sekolah ketika di warnet. Di Pantai Glagah, petugas tidak menemukan
pelajar yang membolos," ujarnya.

Sedangkan dalam pemeriksaan konten handphone siswa yang dilakukan di
beberapa sekolah, hasilnya nihil dan petugas tidak menemukan konten
yang mencurigakan atau berbau pornografi di handphone siswa.
"Pemeriksaan ini sebagai antisipasi beredarnya pornografi di kalangan
pelajar. Serta merupakan bagian dari proses pembelajaran siswa agar
lebih konsentrasi pada pelajaran, dan tidak hanya bermain ponsel
saja," ujar Duana sambil menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi
terhadap usaha sekolah yang melarang siswanya membawa handphone saat
jam belajar, semua dilakukan agar siswa bisa lebih fokus dan tertib
dalam belajar. (Wid)
Share:

Kawasan Industri Sentolo Makin Menarik Investor

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Kawasan Industri Sentolo mulai menarik
bagi investor. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT)
Kulonprogo tahun 2014 telah mengeluarkan izin prinsip bagi enam
perusahaan. Yakni diantaranya sektor pertanian tanaman herbal di
Sendangsari Pengasih, pabrik packaging handmade di Sentolo, pabrik
pakan ternak di Nanggulan, dua pabrik sarung tangan di Desa/Kecamatan
Sentolo dan Salamrejo Sentolo , serta pabrik pengolahan limbah di
Salamrejo Sentolo. Dari sharing yang dilakukan BPMPT, selama ini
sarana infrastruktur pendukung masih menjadi kendala bagi investor
dalam berinvestasi.

"Tahun 2014 sudah ada enam yang mengajukan izin prinsip, selain itu
masih adapula yang baru survei," kata Kepala BPMPT Kulonprogo Agung
Kurniawan SIP MSi pada forum temu pengusaha kaitannya dengan investor
yang sudah membangun usaha di Kulonprogo maupun calon investasi dan
pengusaha di Wates, Rabu (28/05/2014). Dalam kesempatan itu BPMT
menampilkan materi aspek percepatan dan kemudahan pelayan investasi,
Bappeda tentang tata ruang investasi di Kulonprogo, dan BKPM DIY
terkait kebijakan investasi di DIY pada umumnya.

Sarana prasarana pendukung, kata Agung, masih menjadi pertanyaan utama
ketika investor akan masuk. Diantaranya akses jalan, air bersih dan
saluran telepon. "Karena itu kami dalam upaya menampung keluhan
pengusaha atau investor melakukan pertemuan rutin, sehingga tahu yang
menjadi keluhan pengusaha. Selain itu forum tersebut sebagai sarana
sosialisasi aturan yang baru, yakni bidang usaha. Kami dari
perizinannya siap mendukung kelancaran investasi. Kalau syarat
administrasi lengkap, kami segera memproses dan tidak ada pungutan
biaya. Namun yang menjadi keluhan pengusaha adanya hambatan masalah
perizinan, namun setelah dibedah ternyata kesulitan perizinan berada
di institusi di luar BPMPT," jelas Agung.

Sementara dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kulonprogo Ir Agus Langgeng
Basuki, draft rencana detail tata ruang kawasan (RDTRK) Kulonprogo
masih dalam proses penyusunan menjadi peraturan daerah. "Kami sedang
menyusun analisa kebutuhan mengenai infrastruktur jalan, listrik dan
air bersih. Ketiganya diajukan ke DIY, sebab kawasan industri Sentolo
menjadi kawasan strategis di DIY,"tambah Langgeng.(Wid
Share:

27 May 2014

25 RTSPM Sidorejo Akhirnya Mengambil Jatah Raskinnya

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Dua puluh lima RTSPM (Rumah Tangga Sasaran
Penerima Manfaat) Pedukuhan Sidorejo Desa Glagah Kecamatan Temon yang
semula belum mengambil jatah beras untuk warga miskin (raskin)
akhirnya Senin (26/05/2014) sudah mengambil di balai desa Glagah.

Hal itu dikatakan Camat Temon Djaka Prasetyo SH, dan juga diiyakan
Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Temon Bhekti Nurada SH dan Kabag
Kesra desa Glagah Eulis Yuliantiari saat rapat rutin bulanan
koordinasi raskin di Ruang Rapat LPSE Pemkab, Senin (26/05/2014).

Dikatakan Eulis Yuliantari, terkait penyaluran raskin di tempatnya ada
sedikit keterlambatan seperti tertulis di beberapa media. Namun Senin
siang berdasarkan laporan dari KPK (Kader Penanggulangan Kemiskinan)
Kecamatan Temon warga sudah mengambil raskin tersebut.

Kepala Bulog Divre Yogyakarta Muhammad Iqbal menyatakan bila terjadi
sesuatu di tingkat RTSPM, yang menyebabkan raskin tidak segera
diambil, maka dapat diserahkan ke Gudang Bulog dengan BA (Berita
Acara) penyerahan. Sebab bila disimpan di balai desa dikhawatirkan
terlalu lama bisa rusak kualitas berasnya.

Sementara Kadinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Dinsosnakertrans) Kulonprogo Drs Eka Pranyata menjelaskan warga yang
menolak raskin tidak boleh diwakilkan, namun harus yang bersangkutan
untuk membuat surat pernyataan tidak menerima. Karena sesuai Pedoman
Umum Raskin bahwa raskin dapat dialihkan karena meninggal dunia,
pindah penduduk dan sudah mampu secara ekonomi, penggantiannya ke
warga miskin lainnya melalui musyawarah desa (musdes).
Dalam koordinasi bulanan tersebut telah disepakati untuk distribusi
raskin alokasi April akan dimulai Jumat (30/5/2014) di Kecamatan
Pengasih, Senin (2/6/2014) Kokap, Selasa (3/6/2014) Temon dan Wates,
Rabu (4/6/2014) Kalibawang, Kamis (5/6/2014) Sentolo, Jumat (6/6/2014)
Girimulyo, Senin (9/6/2014) Panjatan, Selasa (10/6/2014) Galur dan
Lendah, Rabu (11/6/2014) Samigaluh dan Nanggulan.(Wid)
Share:

Niat Mau Dinikahi, Malah Ditinggal di SPBU

KULONPROGO ( KRjogja.com)-Mar (38), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asalah
Tulungagung Jatim tertipu kenalan barunya di jejaring sosial facebook
RS (40), Minggu (25/05/2014). Mar rela terbang dari Hongkong untuk
menemui kenalannya dari Yogya karena dijanjikan mau dinikahi. Namun,
harus kehilangan uang Rp 6 juta, ATM, paspor dan KTP Hongkong.

Bahkan setelah bertemu di hotel di YogYa, Mar diturunkan di SPBU di
wilayah Sentolo dengan alasan disuruh salat dulu, Senin (26/05/2014)
dini hari. Akhirnya, Mar ditinggal kabur dan lantaran dianggap orang
terlantar, petugas Polses Sentolo membawanya ke Kantor Satpol PP
Kulonprogo. (Wid)

Mar mengaku dirinya sudah tidak punya apa-apa lagi selain baju yang
melekat di tubuhnya. "Karena ATM ikut dibawa kabur, dengan bantuan
petugas maka ATM langsung saya blokir. Sementara RS sekarang entah
dimana, bahkan facebook saya juga sudah diblokirnya dan foto-foto dia
yang ada di facebook sudah tidak ada lagi,"kata Mar janda tanpa anak
ini. (Wid)
Share:

Niat Mau Dinikahi, Malah Ditinggal di SPBU

KULONPROGO ( KRjogja.com)-Mar (38), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asalah
Tulungagung Jatim tertipu kenalan barunya di jejaring sosial facebook
RS (40), Minggu (25/05/2014). Mar rela terbang dari Hongkong untuk
menemui kenalannya dari Yogya karena dijanjikan mau dinikahi. Namun,
harus kehilangan uang Rp 6 juta, ATM, paspor dan KTP Hongkong.
Bahkan setelah bertemu di hotel di YogYa, Mar diturunkan di SPBU di
wilayah Sentolo dengan alasan disuruh salat dulu, Senin (26/05/2014)
dini hari. Akhirnya, Mar ditinggal kabur dan lantaran dianggap orang
terlantar, petugas Polses Sentolo membawanya ke Kantor Satpol PP
Kulonprogo. (Wid)

Mar mengaku dirinya sudah tidak punya apa-apa lagi selain baju yang
melekat di tubuhnya. "Karena ATM ikut dibawa kabur, dengan bantuan
petugas maka ATM langsung saya blokir. Sementara RS sekarang entah
dimana, bahkan facebook saya juga sudah diblokirnya dan foto-foto dia
yang ada di facebook sudah tidak ada lagi,"kata Mar janda tanpa anak
ini. (Wid)
Share:

26 May 2014

Pembangunan Bandara Kulonprogo Dilelang Internasional

WATES ( KRjogja.com)- PT Angkasa Pura I tetap komitmen dan konsisten
terhadap rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kulonprogo. Saat ini
telah siap dana dan bahkan telah melakukan lelang internasional untuk
pengerjaannya. Selain masih menunggu Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP) yang dalam proses, PT AP I juga masih menunggu
dokumen lain terkait perencanaan pembebasan tanah.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Presdir PT AP I Tommy Soetomo
dan jajarannya dengan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K),
Jumat (23/05/2014) sore, di rumdin bupati. Dalam kesempatan itu
Bupati didampingi Wabup, Forkompinda, SKPD, dan unsur lainnya.

Dengan Pemkab Kulonprogo dalam kesempatan itu dibahas terkait
perkembangan master plan, KKOP dan yang lain misalnya, dengan pabrik
besi yang sempat dipertanyakan. Setelah pertemuan dengan Pemkab
Kulonprogo, Senin (26/05/2015) PT Angkasa Pura I akan bertemu
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dikatakan Sekretaris PT AP I, Farid Indra Nugraha, pihaknya tidak
perlu menunggu dokumen KKOP terbit dalam melaksanakan tahapan lainnya
dalam rencana pembangunan bandara. "Karena sembari menunggu proses
KKOP terbit, kami tetap melakukan melengkapi dokumen lainnya agar
semua dapat terselesaikan. Karena bila semua siap maka PT AP I dan
Gubenur DIY akan konsolidasi ke lapangan," katanya.

Terkait komitmen PT AP I, Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG
mengaku senang dan menyambut baik. Pemkab juga siap melakukan tugas
sesuai kewenangannya, terutama dalam ujung tombak dan juga dalam
tataran grassroots. "Terhadap adanya warga yang sudah menerima, belum
menerima, dan netral karena masih menunggu akusisi lahan, sudah kami
laporkan dan itu direspons oleh PT AP I. Mereka (PT AP I) justru
minta semua agar bisa dipercepat realisasinya. Contohnya sambil
menunggu izin penetapan lokasi (ILP) Gubenur, maka kelengkapan dokumen
lain segera dilakukan,"ujar Hasto.
Saat ini, kata Hasto, PT AP I sudah melakukan lelang internasional
pengerjaan pembangunan bandara internasional. "Sedangkan untuk
sosialisasi, pemkab menunggu terbentuknya Tim Appraisal Independent,
agar masyarakat lebih jelas terkait akusisi lahan. Karena ini penting
dan ditunggu masyarakat agar semua jelas,"katanya. (Wid)
Share:

23 May 2014

Polisi Gelar Rekonstruksi Guru Bunuh Guru di SLB Wates

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Penyidik Satreskrim Polres Kulonprogo
menggelar reka ulang (rekonstruksi) kasus kejadian pembunuhanterhadap
Rina Astuti (37), guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Rela Bhakti 2,
Triharjo, Wates, Jumat (23/5/2014). Tersangka dipastikan akan dijerat
dengan pasal tentang pembunuhanberencana.

Seperti diketahui, Rina tewas setelah ditusuk dengan pisau oleh rekan
kerjanya sendiri sesama guru di sekolah tersebut, Sugiyanto (45), awal
Mei lalu. Peristiwa terjadi dalam lingkungan sekolah usai siswa
melakukan latihan kesenian. Rina pada akhirnya tewas dalam perjalanan
ke rumah sakit setelah menderita 25 luka tusukan di tubuhnya.

"Reka ulang dimaksudkan supaya ada kesesuaian antara hasil pemeriksaan
penyidik dengan kejadian sebenarnya di lapangan," kata Kapolsek Wates,
Kompol Kodrat di sela rekonstruksi.

Menurutnya, reka ulang berlangsung dalam 16 adegan. Dimulai dari saat
tersangka datang ke sekolah dengan sudah membawa pisau dari rumah.
Pisau tersebut diselipkannya di bagian depan celananya dan tertutup
baju. Penusukan pertama dilakukan tersangka saat dirinya bertemu
dengan korban di dalam ruang bina diri, seusai korban mengawasi siswa
berlatih kesenian jathilan.

Korban saat itu sempat berusaha melawan namun pelaku tetap menusuknya
berulang kali. Korban lantas berlari ke luar ruangan hingga jatuh
tertelungkup di teras ruang kelas. Pelaku kemudian kembali menusuk
korban di bagian punggung. Adegan berlanjut ketika tersangka
ditenangkan rekan guru lainnya dan kemudian diamankan ke kantor
polisi.

Dari reka ulang tersbeut, kata Kodrat, diyakinkan bahwa tersangka
memang sudah merencanakan penusukan tersebut. Maka itu, penyidik akan
tetap menjeratnya dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhanyang
direncanakan. "Pelaku terancam hukuman seumur hidup," katanya.(*)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP