ARSIP INFO KULON PROGO

Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing
  • Home
  • Business
  • Downloads


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


04 August 2018

Dinsos Kulonprogo Gencarkan Pencegahan Perkawinan Usia Anak

04 AugustArsip berita kulonprogo
Ilustrasi pernikahan dini/Antara - JIBI

 Uli Febriarni

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo, Eka Pranyata, mengungkapkan saat ini Kabupaten Kulonprogo masih menghadapi tingginya perkawinan usia anak. Dinsos menggencarkan sejumlah upaya untuk meminimalisasi kasus tersebut melalui kebijakan, program kegiatan, aksi sosial.

Langkah itu diambil mengingat pernikahan usia anak merupakan salah satu bentuk kekerasan pada anak. Pernikahan dini bisa menyebabkan dampak ikutan seperti gangguan kesehatan ibu dan anak, rentan kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan, rendahnya kualitas sumber daya manusia. Pernikahan dini juga berujung pada tingginya angka perceraian. "Pernikahan membutuhkan kesiapan, baik kematangan mental, sosial, ekonomi dan kematangan persiapan untuk membina keluarga samawa," ujarnya, Kamis (2/8/2018).

Selain sosialisasi, Pemkab juga membangun komitmen pencegahan perkawinan usia anak lewat deklarasi pencegahan perkawinan usia anak di kecamatan dan desa. Selain itu Dinsos juga melakukan pendampingan psikologis bagi calon pengantin anak yang akan melaksanakan perkawinan. Hasil evaluasi pendampingan itu, dijadikan sebagai referensi bagi pengadilan agama, dalam rangka memutuskan apakah pernikahan layak digelar.

Di kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMD Dalduk dan KB) Kulonprogo, Mardiya menambahkan, sosiasalisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) juga dilakukan oleh DPMD Dalduk dan KB. Sosialisasi dilakukan salah satunya dengan mendatangi sejumlah sekolah. Remaja usia sekolah berusaha diberikan pemahaman mengenai pentingnya mencegah pernikahan dini dan diajak untuk melakukan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi pengembangan potensi diri.”Remaja diharapkan menjadi lebih bijaksana dalam memahami dan menjaga kondisi kesehatan reproduksi masing-masing,” kata dia.

Saat ini, Pemkab Kulonprogo menyandang gelar Kabupaten Layak Anak (KLA) 2018. Kendati demikian, sejumlah persoalan masih membayangi dan menjadi evaluasi bagi Pemkab Kulonprogo. "Secara politik, aspek kepentingan KLA belum menjadi skala prioritas. Belum lagi, kurangnya pemahaman perihal Konvensi Hak Anak dan sumber daya manusia yang terlatih melayani korban kekerasan," kata Kepala Dinsos P3A Kulonprogo, Eka Pranyata.
Share:
Read More

Masih Banyak Kasus Terjadi, Kulonprogo Belum Tereliminasi Malaria

04 AugustArsip berita kulonprogo

Ilustrasi


WATES, KRJOGJA.com - Saat ini Kabupaten Kulonprogo belum tereliminasi malaria. Ini karena 80 persen kasus merupakan penularan lokal.

"Adanya tim eliminasi malaria dapat digunakan untuk melakukan penelitian pada orang-orang yang terkena malaria dan penularan secara lokal. Sasaran yang akan dihasilkan dari tim eliminasi ini yaitu tahun 2021 warga Kulonprogo bebas dari malaria dan mendapatkan sertifikat eliminasi," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Sakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, drg Baning Rahayujati MKes komposisisi Kamis (02/08/2018).

Dalam mendapatkan sertifikat eliminasi, perlu diadakan selama tiga tahun, dan selama itu tidak ada kasus penularan malaria secara lokal. Penanganan ini difokuskan dengan deteksi dini dini cepat ke puskesmas, kualitas periksaan, sosialisasi ke tenaga kesehatan dan komunitas air minum.

Pelarangan menuturkan, malaria masih menjadi masalah kesehatan DIY terutama di Kabupaten Kulonprogo, karena masih sangat potensial untuk kasus Malaria. Kasus selama tahun 2015 hingga 2018 data berdasarkan di Dinas Kesehatan Kulonprogo yaitu tahun 2015 terdapat 122 kasus, 2016 ada 94 kasus, 2017 sebanyak 86, dan tahun 2018 sampai 14 Juli ada 8 kasus. "Dalam 10 tahun terakhir dari kasus malaria itu tidak ada kematian," katanya.

Ditambahkan Kepala Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular PADA Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulonprogo, Wilis Prasetyo SKM MPH, untuk review Menuju Eliminasi malaria Kawasan Bukit Menoreh Perlu adanya surveilans Migrasi Yaitu activities Pengambilan sediaan Darah orangutan Yang baru Datang Dari Daerah Endemis hearts Rangka mencegah masuknya kasus impor.

"Kabupaten Kulonprogo masih ada penularan malaria, tamu yang pendatang dari daerah endemis juga dapat membawa penyakit malaria, di sisi lain Kulonprogo menjadi tempat studi banding. Keadaan seperti itu sangat membuat sulit untuk menghilangkan penyakit malaria, tetapi kami dapat meminimalisir malaria," kata Wilis yang mengajak untuk mencegah penyakit malaria dengan lingkungan hidup, perilaku hidup sehat, penyakit kelambu, repelent, dan larvasida.

Sementara itu, Setwiini Hestu Lestari dalam asuransi tim eliminasi malaria beberapa waktu lalu, katakanlah, tim eliminasi dapat meminimalisir terjangkitnya malaria menular secara lokal dengan melakukan deteksi sejak dini. “Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) juga dapat membantu meminimalisir malaria dengan melakukan kampanye hidup sehat, lingkungan sehat, makanan sehat, pengendalian penyakit menular dan tidak menular,” ujar Setyarini. (Wid)
Share:
Read More

Lakukan Ekspedisi, Ingin Membuat Taman Anggrek di Kulonprogo

04 AugustArsip berita kulonprogo



LESTARI: Binti Tsulsiyah (kiri) memiliki dedikasi tinggi untuk melestarikan anggrek. (JAUH HARI WAWAN S/RADAR JOGJA)


TANGANNYA segera menjangkau botol penyemprot tanaman yang tergeletak di ujung kebun. Perlahan diisinya dengan air hingga hampir penuh. Tangan yang sedari tadi kering itu lantas basah terkena cipratan air.

Lantas dia berpindah tempat menuju ke salah satu tanaman anggrek. Dengan hati-hati dia mulai menyiram satu per satu tanaman. “Tapi jika disiram setiap hari malah tidak baik untuk tanaman anggrek,” kata Binti Tsulsiyah.

Perempuan 19 tahun itu mencintai anggrek sejak masuk bangku kuliah. Saat ini, perempuan yang akrab disapa Binti itu duduk di bangku kuliah Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Biologi.

Binti yang asli dari Kulonprogo itu mengaku awalnya tidak terlalu tertarik pada anggrek. Lantas kehadiran Biofest menjadi titik balik. Dari acara itu, Binti memiliki pandangan berbeda terhadap bunga yang salah satu spesiesnya dijuluki sebagai Puspa Pesona itu.

“Semakin tertarik saat masuk Biology Orchid Study Club. Saya mulai belajar dan mengenal lebih dalam tentang bunga anggrek,” kata Binti sambil sesekali menyiram tanamannya.

Sambil berkeliling mengitari kebun Titi Orchid di daerah Pakem yang juga dijadikan sebagai tempat pameran Anggrek Vanda Tri Colour itu, Binti menjelaskan, jika setiap jenis anggrek memiliki karakter berbeda.

“Setiap anggrek memiliki labellum yang berbeda,” kata Binti sambil menunjuk salah satu anggrek.

Anggrek yang dia tunjukkan adalah anggrek bulan. Bunga itu merupakan spesies amggrek yang paling digemari Binti.

Pandangan matanya tidak lepas dari bunga yang memiliki kelopak berwarna merah. Dijelaskan Binti, labellum merupakan bagian dari anggrek yang menyerupai lidah. Dari labellum muncul warna yang beraneka ragam.

Selang beberapa saat, dia lantas mengutarakan apa yang ada di benaknya. Dia ingin mengembangkan anggrek di Kulonprogo. Binti menceritakan, dia bersama teman-temannya telah banyak melakukan ekspedisi. Hasilnya, banyak jenis anggrek yang ditemukan.

Tak kurang dari tiga jenis telah dia ketahui. Masing-masing Eria Retusa, Acriopsis Lilifolia, dan Dendrobium Crumenatum. “Sedangkan yang khas Kulonprogo Dendrobium Capra dan Coelogye Speciosa,” kata Binti sambil mengantarkan Radar Jogja kembali ke arah pintu masuk.

Binti juga menyadari butuh waktu dan banyak belajar lagi untuk berusaha mengembangkan tanaman anggrek ini. Tapi, jika melihat dari cahaya matanya semangat untuk melestarikan anggrek sangat besar. (ila/mg1) 

Sumber radar jogja
Share:
Read More

Ribuan Keluarga Terdampak Kekeringan di Kulon Progo

04 AugustArsip berita kulonprogo



Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah menetapakan status tanggap darurat penanganan bencana kekeringan sejak 25 Juli 2018. Sebanyak 3.016 kepala keluarga (KK) terdampak kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Ariadi, menjelaskan seluruh KK tersebut tersebar di 23 desa dan delapan kecamatan. Dua bulan ke depan diprediksi hujan masih belum turun.
"Prediksinya cuaca dua bulan ke depan belum hujan. Mudah-mudahan ada perubahan cuaca. Perkiraan kita sampai 4.000 KK (terdampak kekeringan) jika misal dua bulan tidak ada hujan," jelas Ariadi.

Kecamatan seperti Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap, Nanggulan, dan Sentolo merupakan kecamatan yang terparah mengalami kekeringan. Kemudian masih disusul kecamatan lain seperti Lendah dan Pengasih. BPBD Kulon Progo pun tengah mengupayakan penambahan tangki air bersih.
"Kalau saat ini tangki tersedia lima tangki. Kami upayakan tambahan dari PMI dan BPBD DIY. Minimal ada 10 tangki droping," kata Ariadi.

Dijelaskannya, setiap tangki mampu mengangkut 4 ribu hingga 5 ribu liter air dengan total satu truk tangki mampu mengangkut empat hingga lima kali per harinya.
"Airnya dari PDAM. Bantuan dari BUMN, BUMD dari pemprov sudah sekitar 1.300 tangki dipersiapkan," ujar Ariadi.

Dia juga menjelaskan anggaran tanggap darurat.
"Anggaran tanggap darurat Rp 150 juta. Kalau belum cukup pemkab akan menambah," kata Ariadi.

Ribuan Keluarga Terdampak Kekeringan di Kulon Progo kumparan.com
Kulon Progo Darurat Kekeringan, 4 Ribu KK Kekurangan Air Bersih FAJAR 
Share:
Read More

Waspada, Gelombang Tinggi Masih 'Menghantui' Pantai Selatan ...

04 AugustArsip berita kulonprogo

 Kulon Progo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperkirakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di sepanjang pantai selatan Kulon Progo. Masyarakat diminta waspada beraktivitas di pantai, meskipun gelombang mulai surut.

Sementara itu, informasi yang dihimpun KRJogja.com, segala bentuk kerusakan akibat hempasan gelombang besar laut selatan Pulau Jawa yang terjadi di pantai selatan Kulon Progo dalam proses pendataan.

Kepala BPBD Kulonprogo, Ariadi mengungkapkan masih dilakukan pendataan kerusakan akibat terkena gelombang tinggi. Setiap saat berubah karena menunggu hasil pendataan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mempunyai program kegiatan di kawasan pantai.

"Sudah ada laporan kerusakan akibat gelombang besar, mulai dari Pantai Trisik sampai Pantai Mangrove. BPBD masih menunggu laporan dari hasil pendataan Dinas Pariwisata dan Dinas Kelauatan dan Perikanan Kulonprogo," kata Ariadi.

Kerusakan akibat gelombang besar menerjang perahu beserta alat tangkap ikan, objek wisata laguna Pantai Trisik, tambak, warung, bangunan TPI, rumah warga dan menumbangkan pepohonan di pantai. "Prakiraan besar kerugian masih dalam perhitungan," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Prabowo Sugondo mengungkapkan besar kerugian nelayan akibat gelombang besar sekitar Rp 226 juta.

Di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Jangkaran, Glagah, Bugel dan TPI Trisik terdapat Perahu Motor Tempel (PMT) sebanyak 9 unit pecah, katir atau penyeimbang PMT patah 16 unit dan alat tangkap yang terseret arus dan tertimbun pasir sekitar 740 pcs.

Sedangkan Kepala Bidang Budidaya, Leo Handoko menjelaskan sudah dilakukan pendataan terhadap kerusakan usaha budidaya tambak di sepanjang pantai selatan Kulonprogo. Adapun nilai kerugian masih dalam perhitungan.

Menurutnya, terdapat belasan kolam tambak terkena gelombang tinggi mulai dari Pantai Trisik sampai pantai ujung barat di Desa Jangkaran. Enam tambak di antaranya berisi udang dan lima lainnya dalam keadaan kosong
Share:
Read More

Kulonprogo Mulai Terapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan

04 AugustArsip berita kulonprogo
  1. Kulonprogo Mulai Terapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan  BeritaSatuFull coverage


from Kulon progo - Google News https://ift.tt/2vBBYRN
via IFTTT
Share:
Read More

UMKM Kulonprogo akan Ikuti Festival Indonesia di Moskow

04 AugustArsip berita kulonprogo
  1. UMKM Kulonprogo akan Ikuti Festival Indonesia di Moskow  Republika OnlineFull coverage


from Kulon progo - Google News https://ift.tt/2ALbnay
via IFTTT
Share:
Read More

Kutu Kebul Serang Tanaman Melon di Kulonprogo, Petani Merugi

04 AugustArsip berita kulonprogo
  1. Kutu Kebul Serang Tanaman Melon di Kulonprogo, Petani Merugi  Tribun JogjaFull coverage


from Kulon progo - Google News https://ift.tt/2OHfXtq
via IFTTT
Share:
Read More

Sapi Kulon Progo tidak cukupi kebutuhan kurban

04 AugustArsip berita kulonprogo
  1. Sapi Kulon Progo tidak cukupi kebutuhan kurban  ANTARA
  2. Jumlah Sapi Kulon Progo Dipastikan Tak Mencukupi Kebutuhan ...  Fokus Akurat (Siaran Pers)Full coverage


from Kulon progo - Google News https://ift.tt/2Mlswt6
via IFTTT
Share:
Read More

Kulonprogo Mulai Terapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan

04 AugustArsip berita kulonprogo
  1. Kulonprogo Mulai Terapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan  BeritaSatuFull coverage


from Kulon progo - Google News https://ift.tt/2KrOh8z
via IFTTT
Share:
Read More
← Newer Posts Older Posts → Home

BERITA KULON PROGO TERBARU

Loading...

INFO KULON PROGO

Pages

  • Beranda
  • LOMBA KARNAFAL BUDAYA KULONPROGO NOMER URUT 1 SAMPAI 30 TANGGAL 26 AGUSTUS 2018
  • INFO LOWONGAN KERJA

Categories

  • Arsip berita kulonprogo
  • Bisnis
  • KULINER
  • WISATA KULONPROGO

MENGENAL KULONPROGO


  • Popular Posts
  • Archives
  • Pemkab Kulon Progo Optimalkan Bendung Kamijoro jadi Pemasok Air Bersih - Pikiran Rakyat
    PORTAL JOGJA  - Pemerintah Kabupaten  Kulon Progo   akan mengoptimalkan  Bendung Kamijoro  di Kapanewon Lendah. Skenarionya, bendungan ini a...
  • 4 Jalur Alternatif Bagi Pemudik yang Lintasi Kulon Progo
    Liputan6.com, Yogyakarta - Kulon Progo merupakan perlintasan utama pengguna jalan saat arus mudik Lebaran. Setidaknya, ada empat jalur ...
  • 4.650 Hektare Sawah Mulai Masa Tanam Pertama
    Harianjogja.com, KULONPROGO– Seluas 4.650 hektare sawah di Kabupaten Kulonprogo, memasuki masa tanam pertama karena air dari intake Kali...
  • Tarjanusa, Gairah Kulonprogo Menuju Pusat Wisata Budaya
    Liputan6.com, Jakarta - Kulonprogo merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang jumlah destinasi wisatanya tak bi...
  • Glagah Tropicolorun 2024 Berlangsung Meriah, Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Kulonprogo
    Glagah Tropicolorun 2024: Acara Penuh Warna untuk Meningkatkan Pariwisata di KulonprogoGlagah Tropicolorun 2024 telah menjadi acara besar di...
  • Prancis Impor Bahan Baku Parfum dari Kulon Progo
    TEMPO.CO ,  YOGYA  - Prancis tertarik pada bahan baku wewangian asal Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Negara yang dik...
  • Pasokan Blangko e-KTP Kulonprogo Tak Sesuai Harapan
    Solopos.com, KULONPROGO— Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kulonprogo telah menerima pasokan blangko kartu tanda pen...
  • Hasto Wardoyo Pergi, Kulon Progo Mencari Wabup
    Reporter: Harun Susanto - Editor: Tigor Munte Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. (Foto: Tagar/Harun Susanto) Kulon Progo – Hasto Wardoyo seg...
  • Evaluasi KBM Online di Kulon Progo, Banyak Siswa Sulit Akses Internet - SuaraJogja.ID
    SuaraJogja.id -  Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)  Kulon Progo  melakukan evaluasi terhadap  KBM Online  selama beb...
  • Ternak Betina Produktif Tidak Boleh Dipotong
    Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo berupaya mengendalikan pemotongan ternak sapi betina. Hal itu d...

SITEMAP

Archive

  • ▼  2024 (6)
    • ▼  August (2)
      • Peringatan 31 Hari Keluarga Nasional (Harganas) ta...
      • Proyek Tol Jogja-YIA, 267 Bidang Tanah di Kulonpro...
    • ►  July (3)
    • ►  April (1)
  • ►  2020 (111)
    • ►  July (3)
    • ►  June (8)
    • ►  May (14)
    • ►  April (32)
    • ►  March (39)
    • ►  February (15)
  • ►  2019 (199)
    • ►  December (2)
    • ►  October (6)
    • ►  September (16)
    • ►  August (17)
    • ►  July (13)
    • ►  June (20)
    • ►  May (24)
    • ►  April (9)
    • ►  March (30)
    • ►  February (32)
    • ►  January (30)
  • ►  2018 (155)
    • ►  September (12)
    • ►  August (142)
    • ►  July (1)
  • ►  2017 (207)
    • ►  December (12)
    • ►  November (5)
    • ►  October (19)
    • ►  September (13)
    • ►  July (34)
    • ►  June (7)
    • ►  May (8)
    • ►  April (6)
    • ►  March (37)
    • ►  February (35)
    • ►  January (31)
  • ►  2016 (117)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  September (26)
    • ►  August (30)
    • ►  July (23)
    • ►  March (1)
    • ►  February (22)
    • ►  January (4)
  • ►  2015 (390)
    • ►  December (4)
    • ►  November (28)
    • ►  October (47)
    • ►  September (46)
    • ►  August (52)
    • ►  July (54)
    • ►  June (54)
    • ►  May (63)
    • ►  April (15)
    • ►  March (9)
    • ►  February (6)
    • ►  January (12)
  • ►  2014 (106)
    • ►  December (2)
    • ►  November (18)
    • ►  October (2)
    • ►  September (9)
    • ►  August (9)
    • ►  July (13)
    • ►  June (7)
    • ►  May (46)
 
  • INFO LOWONGAN KERJA 1


    RSS Feed Widget
  • INFO LOWONGAN KERJA 2

    RSS Feed Widget
  • INFO LOWONGAN KERJA 3

    RSS Feed Widget
Copyright © ARSIP INFO KULON PROGO
Blogger Theme by Premium Blogger Templates | Distributed by Free Blogger Templates