Meski tak berlangsung lama, gempa ini sempat mengejutkan warga hingga
berhamburan ke luar rumah.
Bahkan guncangan dari gempa ini juga terasa hingga ke Desa Salamrejo,
Kulon Progo, Jawa Tengah. Namun, guncangan tersebut tidak terlalu
keras seperti di Kota Yogyakarta.
"Di sini berasa guncangannya, tapi enggak begitu keras. Hanya sedikit
bergetar hingga genting rumah bunyi. Kirain hujan, enggak tahunya
gempa," kata Glin, warga Jakarta yang saat itu tengah berada di Kulon
Progo, Jumat (25/9).
Glin menambahkan, guncangan tersebut hanya berlangsung beberapa detik
dan tidak menimbulkan kerusakan apapun. Namun beberapa warga sempat
berhamburan ke luar rumah.
"Sejauh ini belum ada kerusakan apa-apa, tapi warga sempat keluar
rumah. Gempanya juga sebentar enggak sampai tiga sampai lima menit,"
imbuh Glin.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika, Mochammad Riyadi, menyatakan gempa terjadi di Yogyakarta
berpusat di 12 kilometer arah barat laut Gunungkidul. Gempa itu
berkekuatan 4,6 SR dan berada pada kedalaman 10 kilometer.
Meski getaran gempa cukup kuat dirasakan hingga Kota Yogyakarta,
tetapi Riyadi memastikan gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami,
sebab masih di bawah 5 Skala Richter. Dari laporan diterimanya, gempa
begitu terasa di daerah Bantul, Yogyakarta.
"Tidak ada potensi tsunami. Di Bantul yang terasa sekali," ucap Riyadi.