WATES ( KRjogja.com)- Guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas
serta mendorong pengembangan Kota Wates dan sekitarnya maka jalan
lingkar Kota Wates khususnya di sebelah timur dan selatan mendesak
untuk segera dibangun.
"Melihat tren kepadatan lalu lintas di jalan-jalan menuju Kota Wates
saat ini, jalan lingkar harus segera direalisasi agar tidak terlambat.
Kalau terlambat biaya sosial ekonominya akan semakin besar," kata
Ketua Komisi III Bidang Pembangunan Hamam Cahyadi ST, Jumat
(28/11/2014).Politisi Partai Keadilan Sejahtera (FKS) itu mengatakan,
jalan lingkar dimaksud meliputi Polres-Margosari, alun-alun Wates-Beji
serta Tambak-Bendungan. Dijelaskan, rencana pembangunan jalan lingkar
Kota Wates sesungguhnya sudah cukup lama, tapi hingga saat ini belum
bisa terealisasi. Sementara tentang jalan di bawah rel kereta api atau
'underpass', Hamam menyatakan setuju terhadap rencana Pemkab
menyelesaikan pembangunannya mengingat infrastruktur tersebut
merupakan simpul penting atau bagian tak terpisahkan dari proyek
pembangunan jalan lingkar Polres-Margosari.
"Saya dan teman-teman Komisi III sudah melihat langsung underpass yang
sudah mulai dibangun beberapa tahun lalu. Kondisinya sudah cukup
memadai untuk dibangun jalan. Apalagi berdasarkan keterangan warga
setempat, bila hujan lebat underpass Margosari saat ini sudah tidak
tergenang air lagi. Karena saluran pembuangan air sudah berfungsi
dengan baik. Hanya tinggal penyempurnaan bangunannya lagi dan pada
2015 sudah direncanakan penganggarannya," tutur Hamam.
Kondisi arus lalu lintas di sekitar Kota Wates pada jam-jam sibuk
sudah relatif padat. Sebagian besar pengguna jalan para pelajar dan
pegawai. Seperti dari arah Bendungan, Temon dan Sentolo, hampir
semuanya lewat di jalan utama dari masing-masing arah.
"Dengan adanya jalan lingkar tentu bisa memecah arus di jalan utama.
Sehingga arus lalu lintas bisa terbagi dan tidak terlalu padat. Selain
menghambat laju pengguna jalan, kapadatan arus lalu lintas juga sangat
riskan terhadap terjadi kecelakaan," terangnya.(Rul)
serta mendorong pengembangan Kota Wates dan sekitarnya maka jalan
lingkar Kota Wates khususnya di sebelah timur dan selatan mendesak
untuk segera dibangun.
"Melihat tren kepadatan lalu lintas di jalan-jalan menuju Kota Wates
saat ini, jalan lingkar harus segera direalisasi agar tidak terlambat.
Kalau terlambat biaya sosial ekonominya akan semakin besar," kata
Ketua Komisi III Bidang Pembangunan Hamam Cahyadi ST, Jumat
(28/11/2014).Politisi Partai Keadilan Sejahtera (FKS) itu mengatakan,
jalan lingkar dimaksud meliputi Polres-Margosari, alun-alun Wates-Beji
serta Tambak-Bendungan. Dijelaskan, rencana pembangunan jalan lingkar
Kota Wates sesungguhnya sudah cukup lama, tapi hingga saat ini belum
bisa terealisasi. Sementara tentang jalan di bawah rel kereta api atau
'underpass', Hamam menyatakan setuju terhadap rencana Pemkab
menyelesaikan pembangunannya mengingat infrastruktur tersebut
merupakan simpul penting atau bagian tak terpisahkan dari proyek
pembangunan jalan lingkar Polres-Margosari.
"Saya dan teman-teman Komisi III sudah melihat langsung underpass yang
sudah mulai dibangun beberapa tahun lalu. Kondisinya sudah cukup
memadai untuk dibangun jalan. Apalagi berdasarkan keterangan warga
setempat, bila hujan lebat underpass Margosari saat ini sudah tidak
tergenang air lagi. Karena saluran pembuangan air sudah berfungsi
dengan baik. Hanya tinggal penyempurnaan bangunannya lagi dan pada
2015 sudah direncanakan penganggarannya," tutur Hamam.
Kondisi arus lalu lintas di sekitar Kota Wates pada jam-jam sibuk
sudah relatif padat. Sebagian besar pengguna jalan para pelajar dan
pegawai. Seperti dari arah Bendungan, Temon dan Sentolo, hampir
semuanya lewat di jalan utama dari masing-masing arah.
"Dengan adanya jalan lingkar tentu bisa memecah arus di jalan utama.
Sehingga arus lalu lintas bisa terbagi dan tidak terlalu padat. Selain
menghambat laju pengguna jalan, kapadatan arus lalu lintas juga sangat
riskan terhadap terjadi kecelakaan," terangnya.(Rul)