KULONPROGO, suaramerdeka.com – Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, meminta warga terdampak bandara agar tidak boros dalam menyambut Lebaran atau Idul Fitri. Ganti rugi pembebasan lahan untuk pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang diterima, hendaknya digunakan secara produktif.
Bupati Hasto mengajak warga Temon bersyukur, karena warga yang terdampak bandara mendapat ganti uang dengan jumlah lumayan banyak sebagai dampak dari pembangunan bandara. Besaran ganti rugi cukup besar, tidak seperti yang pernah dia alami saat pembangunan Waduk Sermo di Kokap dengan harga ganti rugi tanahnya sangat murah sekali.
“Mendekati Idul Fitri, kepada masyarakat kami minta agar tidak boros. Meski mendapat ganti uang dari pembangunan bandara, tetapi sebaiknya digunakan untuk membeli barang untuk kegiatan yang produktif. Seperti untuk membeli truk untuk mengangkut pasir, atau mobil untuk rental, pickup untuk mengangkut pupuk, atau ambulans untuk mengangkut orang sakit,” kata Hasto saat Safari Subuh di Masjid Al Mubarok Kragon I, Palihan, Temon, Sabtu (17/6).
Bupati Hasto juga berpesan, agar warga dalam membeli makanan jangan boros-boros, dan berhati-hati terhadap makanan yang warnanya menyolok. Karena bisa jadi memakai pewarna yang bukan pewarna makanan.
Pada bagian lain, Bupati Hasto menyampaikan, Pemda bersama jajaran kepolisian akan menandatangani MoU mencanangkan Kulonprogo bebas dari miras, alkohol, dan oplosan. Menurutnya, di Kulonprogo yang paling rawan minuman keras adalah di wilayah Kecamatan Temon. Oleh karena itu, warga diminta selalu berhati-hati mendidik anak seiring kehidupan masyarakat yang terus berubah. Menjelang Idul Fitri, warga Temon diajak ikut menjaga keamanan dan ketertiban.
“Temon lebih serius, karena selain sebagai pintu gerbang Kulonprogo, angka kecelakaan lalu lintasnya termasuk tinggi. Mohon dukungan masyarakat agar suasana ayem tentrem,” imbuhnya.
Seusai sholat subuh berjamaah dengan masyarakat, Bupati menyerahkan beberapa bantuan. Bantuan untuk pembangunan Masjid Al Mubarok dari Baznas Kulonprogo, Forum CSR Kulonprogo, dan Bank Pasar Kulonprogo. Selain itu juga menyerahkan bantuan dari Baznas Kulonprogo untuk 20 orang kaum Dhuafa sekitar masjid masing-masing Rp 100 ribu.
Salah satu jamaah sholat subuh yang juga warga terdampak, Kelik Martono, berharap dalam 100 hari program kerja Bupati terkait dengan bandara bisa terselesaikan. Termasuk pembayaran konsinyasi, aset, penghitungan aset ulang baik di atas tanah hak milik mau pun magersari. Serta tentang relokasi magersari dan warga kurang mampu.
“Sehingga diharapkan program kerja 100 hari kerja ini bisa sukses semua,” kata Kelik Martono yang juga ketua Wahana Tri Tunggal (WTT).
(Panuju Triangga/CN40/SM Network)