Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


01 June 2020

Kasus Covid-19 Tergolong Landai, Masyarakat Kulon Progo Diminta Tak Lengah - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Belakangan jumlah kasus terkonfirmasi positif dan warga yang memiliki potensi terjangkit Covid-19 di Kulon Progo terus melandai. Terpantau sejak tiga hari terkahir, pasien terkonfirmasi positif yang masih dirawat hanya menyisakan satu orang.
Menurut paparan data dari Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati, jumlah warga yang memiliki indikasi terjangkit selaras dengan pasien yang sembuh, yakni mengalami penurunan. Ia mengungkapkan, belum terdapat penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) maupun kasus konfirmasi positif.
"Kulon Progo saat ini hanya menyisakan satu orang pasien terkonfirmasi positif yang dirawat, ditambah dengan empat PDP yang juga masih dirawat di rumah sakit," ujar Baning, saat dihubungi SuaraJogja.id, Minggu (31/5/2020).
Kendati begitu, Baning tetap meminta semua pihak, khususnya masyarakat, untuk tetap waspada dan tidak boleh lengah dalam menghadapi kondisi seperti ini. Apalagi di tengah pencanangan new normal, yang makin giat diserukan oleh pemerintah, masyarakat Kulon Progo tetap harus melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku.
"Langkah antisipasi masih perlu terus dilaksanakan, tidak boleh santai-santai meskipun datanya seperti itu. Lagi pula kita tidak tahu jika ada Orang Tanpa Gejala (OTG), jadi ya jaga-jaga," ungkapnya.
Ditambahkan Baning, guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM Kesehatan Kulon Progo, pihaknya telah melaksanakan on the job training (OJT) untuk pengambilan swab hidung dan tenggorokan. Kegiatan itu dilakukan oleh 26 orang Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), atau yang biasa disebut analis kesehatan dari UPTD Puskesmas dan UPTD Labkesda Kulon Progo.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo Astungkara mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dalam menekan, bahkan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kulon Progo. Masyarakat yang punya andil penting juga tidak luput dari perhatian.
"Ini menunjukkan kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan sudah cukup baik," ujarnya.
Pihaknya berharap, masyarakat masih terus melakukan PHBS dan menaati protokol yang ada dalam aktivitas sehari-hari. Jika hal itu bisa terus dijalankan, bukan tidak mungkin kasus tidak akan bertambah lagi.


Sumber Berita :
Kasus Covid-19 Tergolong Landai, Masyarakat Kulon Progo Diminta Tak Lengah - SuaraJogja.ID
Share:

27 May 2020

BREAKING NEWS : Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Selatan Kulon Progo, Air Hingga ke Parkiran Mobil - Tribun Jogja


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kawasan pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya yang berada di wilayah Kulon Progo, Selasa (26/5/2020) dihantam gelombang laut yang cukup tinggi.
Menurut pantauan Sarlinmas Rescue, gelombang tinggi tersebut masuk hingga ke daratan.
Koordinator Sarlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Glagah Aris Widiatmoko mengatakan, gelombang terpantau masuk ke daratan sejauh 20 - 25 meter dari bibir pantai.
"Di kawasan pantai Trisik, gelombang tinggi masuk mencapai kawasan parkiran mobil.
Sementara di pantai Glagah gelombang tinggi masuk hingga ke Utara pantai Glagah," sambungnya.
Meski demikian, disampaikan olehnya hantaman gelombang tinggi tersebut tidak sampai menimbulkan korban karena di kedua pantai tersebut tengah sepi pengunjung.
"Untuk fasilitas umum yang ada di pantai terpantau tidak ada kerusakan," ungkapnya.
Dia juga menyampaikan karena kondisi ini, para nelayan, pemancing dan penjaring ikan yang biasanya mencari ikan di pantai di Kulon Progo, untuk sementara menghentikan kegiatannya hingga kondisi normal.
"Gelombang tinggi diperkirakan masih berlangsung hingga esok hari," katanya.
Di sisi lain, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Edi Wibowo, juga membenarkan mengenai kejadian ini.
"kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB," katanya.
Sementara itu, berdasarkan info prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, pada hari Selasa 26 MEI 2020, Mulai Pukul 07.00 WIB, diperkirakan akan terjadi Gelombang Laut Tinggi di Perairan selatan Yogyakarta yang berkisar antara 2.5 – 4.0 meter. (Tribunjogja/Andreas Desca)
Share:

24 May 2020

Satu pasien positif COVID-19 di Kulon Progo dinyatakan sembuh

 

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati. ANTARA/Sutarmi/am.
Kulon Progo (ANTARA) - Satu pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan sembuh setelah 16 hari menjalani perawatan di RS Harjolukito Yogyakarta.

"Satu lagi kasus positif COVID-19 keenam di Kulon Progo dari Kecamatan Samigaluh sudah sembuh setelah dirawat 16 hari di RS Harjolukito Yogyakarta dan telah dipulangkan Jumat (22/5) malam," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di Kulon Progo, Sabtu.

Ia mengatakan hari ini tidak ada laporan penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Namun demikian, guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia kesehatan Kulon Progo, hari ini dilakukan OJT (on the job training) pengambilan swab hidung dan tenggorok untuk sampel COVID-19 kepada 26 ATLM (ahli teknologi laboratorium medis) atau yang biasa disebut analis kesehatan dari UPTD Puskesmas dan UPTD Labkesda Kulon Progo.
"Hal ini dalam rangka peningkatan kemampuan SDM kesehatan mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Kulon Progo," katanya.

Selain itu, lanjut Baning, Dinkes Kulon Progo melakukan pengambilan sampel serial dua hari berturut turut dari 10 sampel reaktif dari tujuh orang rapid test massal dan tiga kontak kasus pasien COVID-19 keenam di Kulon Progo sudah dikirim ke laboratorium BBTKL PP Yogyakarta untuk diperiksa RT-PCR.

"Kita berdoa hasilnya negatif," katanya.
 
Untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri, kata Baning, Dinas Kesehatan mengingatkan kembali agar masyarakat melaksanakan enam langkah menghindari COVID-19, yakni tetap di rumah, hindari kerumunan, jaga jarak lebih dari satu meter, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan tingkatkan daya tahan tubuh.

"Gunakan media elektronik untuk melaksanakan silaturahim dengan keluarga, saudara dan tetangga," imbaunya.

Seperti diketahui, total pasien COVID-19 di Kulon Progo sebanyak 10 orang, tujuh orang di antaranya dinyatakan sembuh. Kemudian, tiga orang yang belum sembuh menjalani perawatan intensif di RSUD Wates.
Pewarta : Sutarmi
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2020


Sumber Berita :
Share:

Bahagia Usai 14 Hari Isolasi di Hutan Kulon Progo



Kulon Progo - Kisah Poniran, seorang warga perantauan yang pulang ke kampung halamannya di Dusun Menguri, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, viral beberapa waktu lalu. Poniran harus mengisolasi diri di hutan selama 14 hari.

Pada Senin, 4 Mei 2020, isolasi mandiri secara sukarela dan kesadaran di hutan itu akhirnya tuntas. Gubug sederhana tempatnya berteduh dibongkar. Poniran kini kembali ke rumahnya, berjumpa dengan istri dan anaknya tercinta.

Poniran mengaku bahagia akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga, setelah mengisolasi mandiri di sebuah gubug isolasi yang terbuat dari terpal. "Saat akan kembali dari Tangerang, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19, saya berpesan ke keluarga untuk membuatkan gubug," ujar Poniran pada Senin, 4 Mei 2020.

Bagi seorang ayah seperti Poniran, tentunya bulan hal yang mudah tinggal 14 hari di hutan tanpa berinteraksi dengan anak istrinya. Rasa rindu jelas dirasakan selama 14 hari. Dia sangat ingin sekali berkumpul bersama anak dan istri, namun atas kesadarannya, karena cintanya kepada keluarga, harus menjalani karantina.


Saat akan kembali dari Tangerang, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19, saya berpesan ke keluarga untuk membuatkan gubug.

Bahkan saat anaknya Dina Avrilia Nurani merayakan ulang tahun yang kesembilan, pada hari ketiga karantina, Poniran juga tidak bisa ikut secara langsung merayakan. Dia akhirnya hanya bisa ikut merayakan melalui video call sembari anaknya menyanyikan lagu bersama istrinya.

"Ini adalah konsekuensi yang saya ambil sebagai pemudik. Karena sudah diniatkan, anggap saja seperti libur. Untuk mengusir bosan, saya mengolah kebun di sekitar gubuk," ujar Poniran.

Terpisah, Panewu Kokap Sadikan mengatakan, pemeriksaan akhir pada Poniran dari Tim Medis Puskesmas Kokap, menunjukkan Poniran dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Oleh karenanya Poniran sudah bisa pulang atau menghentikan isolasi mandiri. "Dari hasil pemeriksaan, dia sehat dan bisa kembali ke rumah," ujar Sadikan.

Sementara itu, data rekapitulasi pelaku perjalanan Kabupaten Kulon Progo hingga 5 Mei 2020 pukul 19.14 WIB, jumlahnya diketahui berada diangka 5.434 orang. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan 1 hari sebelumnya, di mana jumlahnya sebanyak 5.439 orang.

Kepala Bagian Kesra Setda Kulon Progo Jazil Ambar Was'an mengatakan, jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya, jumlah tersebut mengalami penurunan 5 orang. "Mereka tersebar di seluruh Kapanewon di Kabupaten Kulon Progo. Jumlah terbanyak ada di Kapanewon Temon dengan jumlah 1.176 pelaku perjalanan," ungkapnya. []



Share:

23 May 2020

Pasien sembuh dari COVID-19 di Kulon Progo bertambah 2 menjadi 6 orang - ANTARA NEWS .COM


Kulon Progo (ANTARA) - Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah dua orang sehingga total yang sembuh menjadi enam orang dari 10 pasien positif corona.
"Dua pasien positif COVID-19 yang sembuh adalah santri yang pulang dari Magetan (Jawa Timur), yakni warga Mendiro (Lendah) dan warga Sentolo," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di Kulon Progo, Sabtu.
 Ia mengatakan keduanya dirawat di RSUD Wates. Pasien dari Lendah masuk pada 24 April 2020 dan dari Sentolo pada 7 Mei 2020.
"Kemudian, hasil uji swab dari dua PDP yang dirawat di RSUD Wates juga negatif. Kami berupaya pasien cepat sembuh," katanya.
Baning mengatakan Dinkes Kulon Progo juga telah melakukan tes swab kepada tujuh orang yang hasil tes cepatnya reaktif pada pemeriksaan massal pada 19 Mei dan 20 Mei 2020.
 "Tes swab dilakukan di RSUD Wates dan RSUD NAS. Sampel dikirim ke BBTKLPP DIY untuk dilakukan pemeriksaan RT-PCR. Semoga hasilnya negatif," harapnya.
 Seperti diketahui, jumlah pasien postif COVID-19 di Kulon Progo sebanyak 10 pasien, dan sudah sembuh enam orang. Sehingga, saat ini, jumlah pasien postif COVID-19 yang dirawat di RSUD Wates masih tiga orang dan satu orang dirawat di RSUD Harjolukito.
"Semoga empat orang ini cepat sembuh dan tidak ada lagi tambahan jumlah pasien positif COVID-19 di Kulon Progo," katanya.

Sumber Berita :
Share:

KORPRI Kulon Progo Berikan Bantuan Logistik Bagi Masyarakat Terdampak COVID-19 - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Upaya dalam memberikan solusi kepada masyarakat terdampak Covid-19 terus di gencarkan oleh berbagai pihak.
Tidak terkecuali dengan aksi Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang ikut berperan aktif dalam membantu mengatasi warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo.
Kali ini bantuan berupa paket sembako dan masker turut dibagikan kepada masayarakat dalam aksi peduli Covid-19 yang dilaksanakan KORPRI.
Sebanyak 600 paket sembako telah disiapkan dan disalurkan KORPRI peduli di 12 Kapanewon se-Kulon Progo, nantinya setiap kapanewon mendapat 50 paket sembako yang akan dibagikan kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Tujuan penyaluran paket sembako ini yakni untuk meringankan beban ekonomi-sosial yang dialami akibat pandemi Covid-19.
Penyerahan bantuan pun dilakukan secara simbolis diberikan kepada perwakilan masyarakat di Kapanewon Pengasih dan Kapanewon Panjatan beberapa waktu lalu.
Adapun sumber dana yang digunakan dalam penyaluran bantuan ini berasal dari iuran sukarela dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kulon Progo.
Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Kulon Progo Eka Pranyata saat memberikan sambutan mengatakan KORPRI sudah sering melakukan kegiatan sosial seperti bedah rumah, penyaluran Zakat, Infaq, Sodaqoh (ZIS), bantuan air bersih dan lainnya,
“Mengingat kondisi saat ini, maka perlu aksi nyata sebagai wujud kepedulian dan gotong royong KORPRI pada masyarakat di Kulon Progo,” katanya.
Di sisi lain, Panewu Pengasih, Triyanto menambahkan bahwa meski sudah banyak bantuan dari Pemerintah yang ada di masyarakat seperti Bantuan Sosial Tuni (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT), atau Program Keluarga Harapan (PKH), namun karena dampak dari pandemi ini sangat luas, maka setiap bantuan kepada masyarakat sangat berarti.
“Oleh karena itu kita selalu mengusahakan agar bantuan tepat sasaran dan tidak dobel bantuan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM Sekretariat Daerah Bambang sutrisno, yang turut menyaksikan menyerahkan bantuan menambahkan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian KORPRI kepada masyarakat.
"Semoga bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk selalu menjaga kebersihan, mengenakan masker, social distancing dan rajin mencuci tangan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber Berita :
KORPRI Kulon Progo Berikan Bantuan Logistik Bagi Masyarakat Terdampak COVID-19 - Tribun Jogja
Share:

H-2 Lebaran, Perbatasan di Kulon Progo Alami Peningkatan Jumlah kendaraan - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Kabid Pengendalian Operasional Dishub DIY, Harry Agustriono menyampaikan ada kenaikan jumlah kendaraan pada H-2 lebaran tahun ini.
Berdasarkan data yang diperoleh Suarajogja, mobil pribadi menjadin jenis kendaraan terbanyak yang melewati posko penyekatan, kemudian disusul mini bus, dan transportasi umum serta kendaraan pengangkut barang.
"Ada kenaikan kisaran 10-15% untuk yang diperiksa. Di posko perbatasan Temon sendiri rata-rata setiap shiftnya bisa memeriksa 60 hingga paling banyak 90 kendaraan," ujar Harry saat ditemui SuaraJogja.id di Posko terpadu pemantauan COVID-19 DIY perbatasan Kulonprogo-Purworejo, Jumat, (22/5/2020).
Harry menuturkan, dari data yang diterimanya sejak Sabtu, (11/4/2020) hingga Kamis (21/5/2020), untuk posko terpadu pemantauan COVID-19 DIY di perbatasan Kulonprogo-Purworejo ini mencatat 3.689 kendaraan yang sudah diperiksa. Dari pemeriksaan tersebut, pihaknya mencatat jumlah pemudik sebanyak 7.956 orang.
Pemudik yang bertujuan DIY sendiri mencapai angka 5.983 orang, imbuh Harry, sementara pemudik dengan tujuan non DIY tercatat ada 1.973 orang. Kemudian, terdapat 95 kendaraan pemudik yang terpaksa putar balik karena berbagai alasan. 
"Kita tetap tindak tegas untuk orang yang tanpa keterangan atau plat terindikasi dari zona merah. Selain itu, jika yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan identitas yang jelas atau kendaraan melebihi kapasitas dari aturan yang berlaku akan kita paksa putar balik," ungkapnya.
Pihaknya mengaku terbantu dengan adanya seleksi yang ketat dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bagi orang-orang yang tiba di bandara YIA. Menurutnya, sebagian besar orang yang datang dari bandara hampir bisa dipastikan sudah melengkapi dokumen dan menaati ketentuan yang berlaku.
Kendati begitu, pihaknya tetap memperketat penjagaan perbatasan DIY. Pasalnya, masih kerap ditemui adanya pelaku perjalanan yang tidak mematuhi ketentuan yang sudah ditetapkan.
Kondisi cukup berbeda justru terpantau di Posko Terpadu Pemeriksaan Covid-19 yang dibentuk Kabupaten Kulon Progo di wilayah Jagalan, Kapanewon Kalibawang. Jika di posko Temon ada peningkatan jumlah kendaraan, posko Jagalan justru tidak terlihat adanya penambahan jumlah kendaraan menjelang lebaran ini.
Kepala Dishub Kulon Progo, Bowo Pristiyanto menuturkan, sampai hari ini, kondisi lalu lintas masih terpantau landai. Jumlah kendaraan yang melintas juga terpantai landai.
"Posko Jagalan mayoritas pergerakan lalu lintas kendaraan lokal dan kebanyakan kendaraan logistik yang lewat," ujarnya.

Sumber Berita :
Share:

21 May 2020

Bupati Kulon Progo Apresiasi Warganya yang Kembalikan Bantuan Tunai - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Bupati Kulon Progo, Sutedjo, sangat mengapresiasi warganya yang dengan kesadaran tinggi menyerahkan kembali untuk selanjutnya diberikan kepada warga yang lebih membutuhkan.
Pihaknya berharap, hal itu bisa terus menjadi tolok ukur kesadaran masyarakat di Kulon Progo. Jika memang ada warga yang seharusnya tidak mendapatkan bantuan namun justru menerima, langkah pengembalian atau pemberian kepada warga yang lebih membutuhkan bisa menjadi opsi.
“Tentunya hal ini bisa menjadi teladan bagi warga masyarakat Kulon Progo dan masyarakat lain, bagi yang merasa cukup tapi dapat bantuan dapat memberikannya kepada warga lain yang sangat membutuhkanya,” kata Sutedjo, Rabu, (20/5/2020)
Kesadaran warga yang mengembalikan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kulon Progo masih terus bertambah. Hingga Selasa, (19/5/2020) sudah ada tiga warga dari Dusun Bantar Wetan, Kalurahan Banguncipto, Kapanewon Sentolo, memberikan bantuan uang tunai dari Kemensos yang diterimanya kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
Salah satu warga, Ahmad Mustaqim merasa ada yang lebih layak menerima bantuan tersebut dibanding dirinya. Ia menyayangkan ketidak tepatan sasaran dalam penyaluran bantuan ini.
Ia tidak memungkiri Covid-19 sangat mempengaruhi keadaan perekonomiannya. Bahkan, Mustaqim mengaku dirinya belum menerima gaji sejak sebulan terakhir.
Meski begitu, ia menganggap masih banyak orang lain yang lebih membutuhkan dibandingkan dirinya. Terlebih, melihat kondisi yang ada rata-rata kalangan usia lanjut dan janda yang belum terdata secara resmi.
Beranjak dari kepedulian itulah ia kemudian memutuskan memberikan bantuan yang diterimanya kepada orang lain. Ia berharap dari tindakannya tersebut dapat memantik pemerintah untuk memperbarui data penerima bantuan.
"Perlu evaluasi dari pemerintah juga, warga yang tak mampu tapi tak dapat BST sudah diajukan namanya ke Dinsos DIY, tapi dalam daftar yang turun malah ngga ada namanya," tegasnya.
Tindakan pengembalian BST yang dilakukan Mustaqim dan dua orang lainnya itu bukan kali pertama ini saja terjadi. Sebelumnya, hal serupa juga dilakukan oleh Ponikem, warga Dusun VIII, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan.
Selain dirinya, masih lagi ada dua orang lagi yang merupakan warga Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih yakni Ila Eka Wahyu Wulandari dan Saudi juga berinisiatif menyerahkan bantuan yang diterimanya itu kepada tetangganya.
Wulan merasa kebutuhannya sudah lumayan tercukupi dengan walau hanya dengan berdagang kaki lima. Ia mengaku ikhlas untuk memberikan bantuan tersebut kepada yang lebih membutuhkan.
"Alhamdulilah saya masih merasa berkecukupan, ada yang lebih membutuhkan dari saya jadi ya kenapa tidak kita membantu sesama," ujar Wulan.
Sumber Berita :

Share:

20 May 2020

Pemkab Kulon Progo Adakan Rapid Test Massal Hari Pertama - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akhirnya menyelenggarakan rapid tes massal selektif Covid-19 untuk pedagang pasar, karyawan swalayan serta beberapa pelanggan di Kulon Progo.
Rapid test ini difokuskan pada lima lokasi berbeda yakni Puskesmas Wates, Puskemas Sentolo 2, Puskesmas Pengasih 1 dibantu Puskemas Pengasih 2, Labkesda Dinkes Kabupten Kulon Progo dan Pasar Wates.
Pada pelaksanaan rapid test massal hari pertama ini, Selasa (19/5/2020), terlihat masyarakat sudah mengantre sejak pagi sesuai dengan undangan yang mereka dapat di UPT Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo yang menjadi satu di antara tempat di pelaksanaan rapid test massal.
Undangan bagi warga yang ingin melakukan Rapid Test pun dibagi menjadi dua sesi, yakni pertama pukul 08.00 - 09.00 WIB dan kedua pada pukul 10.30 - 11.30 WIB.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan, pemeriksaan rapid test akan dilakukan selama dua hari yakni Selasa dan Rabu.
Pelaksanaannya sendiri dilakukan secara terbatas hanya kepada 500 warga khususnya pedagang dan karyawan swalayan dan random sampling dari pengunjung atau pembeli.
Menurutnya, total ada tiga pasar tradisional yang akan dilakukan pengetesan yakni di Pasar Wates, Pasar Bendungan, Pasar Sentolo.
Sedangkan terdapat empat lainnya yang merupakan Toko Swalayan besar di Kulon Progo di antaranya Toko Sidoagung, Toko HW,  Toko WS dan Toko Busana Bu Madyo.
"Pemilihan beberapa tempat tersebut bukan apa-apa karena memang pengunjungnya banyak jadi kita mengambil dari sisi risiko penularannya yang cukup besar," katanya.

Sumber Berita :
Pemkab Kulon Progo Adakan Rapid Test Massal Hari Pertama - Tribun Jogja
Share:

19 May 2020

3 Warga Kulon Progo Alihkan Bantuan Tunai untuk Tetangganya yang Sakit - Kompas.com - KOMPAS.com


KULON PROGO, KOMPAS.com- Tiga warga secara sukarela memberikan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial kepada tetangganya di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulo Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketiganya melakukan hal ini lantaran mengaku masih mampu menghidupi diri di tengah kesulitan akibat merebaknya Covid-19.
"Warga ini mengalihkan bansos ini kepada warga yang dianggap lebih membutuhkan, yang kebetulan tetangganya sendiri. Mereka (penerima alih dana itu) belum pernah menerima bantuan mana pun," kata Pejabat Lurah Sendangsari, Samsudin di kantornya, Senin (18/5/2020).
Penyaluran BST berlangsung di berbagai kalurahan di Kulon Progo.
Bansos ini merupakan upaya Kemensos memasang jaring pengaman sosial di tengah perekonomian masyarakat yang tertekan semasa pandemi. 
Penyaluran melalui PT Pos Indonesia di Kulon Progo mulai sejak 8 Mei 2019. Penyaluran masih berlangsung kini, termasuk di Sendangsari.
Lebih dari 400 kepala keluarga Sendangsari menerima masing-masing Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan ke depan. 
Tiga keluarga di antara penerima bansos kemudian mengalihkan uang itu ke tetangganya yang dianggap lebih membutuhkan.
Hal itu akan berlangsung selama tiga bulan sebagaimana rencana program pemerintah ini. 
Sumber Berita :
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP