Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


15 May 2015

Hindari Konvoi Kelulusan, Siswa Pakai Pakaian Jawa

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Semua siswa SMA/MA/SMK dalam pengumuman
kelulusan, Jumat (15/5/2015) mengenakan pakaian adat Jawa. Ini sebagai
upaya mendukung Jogja Istimewa dan meminimalisir konvoi usai
kelulusan.
"Kami sudah mengirim surat ke sekolah-sekolah bahwa pengumuman
dilakukan serentak dengan pakaian Jawa, dan tidak boleh konvoi. Dengan
pakaian Jawa, kami mengajak semua pihak untuk mendukung Jogja
Istimewa. Juga sebagai upaya untuk mencegah konvoi yang dilakukan usai
pengumuman," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Drs H Sumarsana
MSi, Kamis (14/5/2015).
Hasil kelulusan tahun ini semua merupakan hak prerogratif sekolah.
"Kami belum tahu berapa persen kelulusan. Karena kelulusan adalah
sekolah yang menentukan, yakni dari ujian sekolah dan rapor semester
3, 4, dan 5. Sedangkan untuk nilai ujian nasional (UN) sebagai syarat
berhak menerima pengumuman kelulusan. Apabila belum mengikuti UN maka
pengumuman belum disampaikan," tandasnya.
Sumarsana menerangkan, hasil CBT justru lebih menggembirakan. Sebab
hasil CBT SMK N I Pengasih lebih bagus daripada ketika memakai paper
based test (PBT) atau dengan kertas. Rata-rata nilai untuk SMK,
rangking 1 hingga 30 diraih SMK N I Pengasih. "Ini diharapkan dapat
menjadi contoh bagi sekolah lain yang belum melaksanakan CBT, sehingga
ke depan diharapkan sudah banyak yang bisa menerapkan CBT," imbuhnya.
Sementara itu, Humas SMK N II Pengasih, Samsu Muin menyatakan hasil
ujian memang meningkat, namun untuk kelulusan pihaknya belum bisa
menyebutkan, karena akan diumumkan Jumat (15/5) pukul 10.00. "Terhadap
pelaksanaan CBT, kami akan melaksanakannya tahun depan, karena
peralatan sudah datang," kata Muin sembari menambahkan bahwa meski
belum ada pengumuman kelulusan, namun banyak siswa yang sudah direkrut
perusahaan dan bahkan banyak yang telah berangkat.(Wid)
Share:

14 May 2015

Buron 6 Tahun, Terpidana Korupsi SPBU Wates Ditangkap

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kejaksaan Negeri Wates Kabupaten
Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menangkap Theresia Herdini
Prasasti Sumekar, terpidana korupsi penyimpangan pengelolaan SPBU
44-55-02 Wates dengan kerugian Rp65 juta pada 2004/2005 yang selama
ini buron.
"Tadi pagi, pada 00.40 WIB, kami dapat menangkap buron tindak pidana
korupsi yang telah menjadi daftar pencarian orang [DPO] selama enam
tahun. Terpidana Herdini diamankan di perumahan Kawasan Banyumanik,
Kota Semarang," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Wates Saring,
Rabu (13/5/2015).
Sebelum melakukan penangkapan, pihaknya telah berkoordinasi dengan
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah.
Sebelumnya, pihaknya telah mengirim tim untuk melacak yang
bersangkutan. Pada Rabu, pukul 00.40 WIB, yang bersangkutan ditangkap,
kemudian dibawa ke Kejari Wates.
Sesampai di Kejari Wates, pihaknya langsung melakukan pemberkasan
administrasi dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Herdini.
Tim dokter dari RSUD Wates memeriksa Herdini mulai dari kesehatan
fisik, psikis, hingga kehamilan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, yang bersangkutan dalam kondisi
sehat dan tidak hamil. Hanya saja, yang bersangkutan masih syok atas
penangkapannya. Setelah pemberkasan selesai, sekitar 10.30 WIB,
terpidana langsung ditahan di Lapas Kelas II Wirogunan," katanya.
Ia mengatakan kasus itu, berawal terpidana sebagai Kepala SPBU Wates.
Pada 21 Januari 2004, di mana pengelolaan SPBU tercantum terjadi
kelebihan pemesanan ataudelivery order(DO). Kemudian oleh terdakwa
dimasukan ke dalam tangki pendam. Terpidana membelinya dari anggaran
operasional SPBU.
"Hal ini menyebabkan kerugian negara Rp65 juta sebagaimana hasil
pemeriksaan BPKP DIY," katanya.
Kasi Intel Kejari Wates Arief Muda mengatakan eksekusi terhadap
Theresia Herdini Prasasti Sumekar seharusnya dilakukan sejak turunnya
putusan MA Nomor 1193/Pid.Sus/2008 yang isinya menolak permohonan
kasasi terdakwa.
Namun, sebelum ada putusan MA, yang bersangkutan bersembunyi dan
berpindah-pindah tempat, serta nomor telepon seluler.
"Kami berhasil menangkap terpidana Theresia Herdini Prasasti Sumekar
dengan melacak media sosial Imei, karena kami tidak bisa melacak
dengan nomor telepon genggam atau pun tempat tinggal," katanya.
Share:

Polres Kulon Progo Tangkap Bandar Judi Online

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Kepolisian Resor Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengamankan satu tersangka bandar
judi online saat melakukan judi di sebuah situs.
Kapolres Kulon Progo AKBP Yuliantoro mengatakan bandar tersebut
berinisial M yang merupakan warga Desa Wates, Kecamatan Wates.
"Berdasarkan informasi, M telah melakukan judi online sejak beberapa
bulan terakhir. Namun, kami baru mendapat laporan dua minggu lalu, dan
kami melalui anggota Polsek Wates langsung melakukan penyelidikan,"
kata Yuliantoro, Rabu (13/5).
Ia mengatakan tersangka diamankan di sebuah warung internet (warnet)
di Kota Wates, saat melakukan judi online sebuah situs. Tersangka
menerima sejumlah uang dari teman-teman dan tetangganya untuk
ditranfer ke nomor rekening bandar judi togel.
Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti berupa slip
transfer uang, rekapan judi manual, sejumlah uang, sepeda motor, dan
telepon genggam.
Modus yang digunakan tersangka M membuka situs judi online. Sebelum
main, tersangka terlebih dahulu mentranfer sejumlah uang ke nomor
rekening yang disediakan bandar. Setelah itu, mereka main secara
online.
"Atas tindakannya, mereka dijerat Pasal 303 KHUP tentang Perjudian,
dengan acaman maksimal 10 tahun penjara," katanya.
Untuk mencegah kasus judi online, kata dia, pihaknya akan
berkoordinasi dengan Polda DIY atau Mabes Polri untuk memblokir
situs-situs judi.
"Kami juga telah meminta pihak bank memblokir rekening-rekening yang
digunakan untuk transaksi," katanya.
Red:Ani Nursalikah
Sumber:antara
Share:

Akses Jalur Alternatif Sleman - Kulonprogo Terancam Putus

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN -Ambrolnya di sayap jembatan Margoyoso,
Sumbermulyo, Minggirmengancam terputusnya jalur alternatif yang
menghubungkan wilayah Sleman sebelah barat, Kota Yogyakarta dengan
Kabupaten Kulonprogo.
Jalur tersebut sering dilalui warga untuk mempersingkat waktu tempuh
untuk menuju ke Kulonprogo dan sebaliknya.
"Terutama saat jalan utama ramai, warga setempat memilih jalur ini.
Apalagi saat lebaran," ujar Camat Minggir, Arif Marwoto, Rabu
(13/5/2015).
Kerusakan diperparah dengan minimnya penerangan pada jalur tersebut
pada malam hari. Kondisi tersebut sangat membahayakan lantaran
jembatan berada tepat di tingkungan jalan.
"Banyak pengendara yang tidak dapat memperkirakan adanya kendaraan di
sisi lain jalan. Meskipun ada penerangan, tapi dengan difungsikan
hanya sebagian jalur, pengendara harus berhati-hati," katanya.
Sebelum ambrolnya sisi selatan, kata Arif, sayap jembatan di sisi
utara juga ambrol. Pihaknya sudah melaporkan kerusakan jembatan
tersebut kepada dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti.
"Untuk sisi utara sudah diperbaiki, namun tidak lama sisi selatan juga
ambrol. Kami sudah menyampaikan baik secara lisan maupun tersurat.
Tapi kami belum mendapatkan kepastian kerusakan akan ditangani,"
paparnya.(*)
Share:

Perbaiki Irigasi, Kulon Progo Anggarkan Rp11,8 Miliar

Metrotvnews.com, Kulon Progo:Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta menganggarkan Rp11,8 miliar untuk memperbaiki
jaringan irigasi dan drainase guna mendukung sektor pertanian.
Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Hadi Priyanto
mengatakan, pada 2015 Pemkab Kulon Progo meningkatkan anggaran
infrastruktur jaringan irigasi tersier dan perbaikan drainase karena
banyak keluhan dari petani.
"Setiap tahun, lahan pertanian digenangi air, khususnya di tujuh
kecamatan. Untuk itu, kami secara bertahap meningkatkan anggaran
perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi, serta perbaikan drainase,"
kata Hadi Priyanto di Kulon Progo, Kamis (14/5/2015).
Dia mengatakan, ada 25 daerah irigasi (DI) yang akan dilakukan
rehabilitasi dengan anggaran Rp9,7 miliar. Sebanyak 25 daerah irigasi
di antaranya Jangkang, Kembangmalang, Singogoweng, Wiyu, Singo, Soka,
Grembul,
Dasnganten, Kedung Kobong, hingga Ngobarat. Setiap daerah irigas di 12
kecamatan mendapat alokasi anggaran untuk perbaikan dan pembangunan
jaringan irigasi.
"Kami berharap seiring meningkatkan kualitas jaringan irigasi di Kulon
Progo, mampu meningkatkan produksi pertanian di 12 kecamatan. Jaringan
irigasi merupakan nadi dari sektor pertanian," ujarnya.
Selain saluran irigasi, kata Hadi, Pemkab Kulon Progo juga
menganggarkan dana perbaikan saluran drainese sebesar Rp2,1 milair.
Perbaikan drainase akan dipusatkan di Drainase Sorowiti sepanjang 125
meter, pemeliharaan bangunan Drainase Rowo Jembangan sepanjang 100
meter, penguatan Tanggul Bantaran Kali Nagung sepanjang 100 meter,
normalisasi tanggul Bantaran Kali Papah, dan rehabilitasi Jembatan
Josutan.
Dia mengatakan pihaknya mendapat keluhan dari petani di wilayah
tersebut seperti di kawasan drainase Rowo Jambangan yang ada di Bulak
Srikayangan, Sentolo. Setiap tahun area persawahan selalu digenangi
air karena saluran drainase tidak mampu menampung air dari jaringan
irigasi yang ada.
"Perbaikan saluran drianase terus kami tingkatkan. Hanya saja, pagu
anggaran untuk perbaikan dan pembanguan irigasi masih kecil, begitu
juga anggaran untuk anggaran perbaikan drainase," cetusnya.
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi mengatakan, anggaran
irigasi dan drainase harus ditingkatkan, apalagi program pemerintah
meningkatkan produksi pertanian, khususnya beras. Menurut dia, perlu
ada percepatan pembangunan jaringan irigasi dan infrastruktur
pertanian laiannya.
"Hal ini membutuhkan keberanian pemkab dalam penganggaran. Program
swasembada beras harus diimbangi infrastruktur yang memadai,"
pungkasnya.
(WID )
Share:

13 May 2015

Lelang Proyek Fly Over Sentolo Dimulai Pekan Ini

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Rencana pembangunanFly OverSentolo
sepanjang 30 meter di Kabupaten Kulonprogo, yang melintasi rel kereta
api di wilayah Kalibondol, memasuki tahap lelang. Proyek senilai Rp 10
miliar untuk tahap pertama itu akan dimulai dengan pembangunan pondasi
lebih dahulu.
Kabid Bina Marga DPU Kulonprogo, Gusdi Hartono, Senin (4/5/2015),
mengatakan, pekan ini proyek tersebut memasuki tahap lelang. Meski
demikian, pembangunan tersebut belum akan diselesaikan pada 2015.
Tahap lanjutannya, menurut dia, akan membutuhkan anggaran yang lebih
kurang nilainya sama.
"Untuk menyelesaikannya kira-kira ya Rp 10 miliar lagi," ujar Gusdi.
Menurutnya, jembatan atau fly over itu akan menjadi penghubung ruas
jalan pasar lama Sentolo dan perempatan Ngelo Jl Wates. Rencana
pembangunan fly over tersebut tak lepas pula dari upaya mengantisipasi
penutupan perlintasan kereta api Sentolo.
Share:

Belasan Pedagang Buah di Pinggir Jalan Resah

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Sekitar lima belasan pedagang buah semangka
dan melon di pinggir ruas jalan negara - Jakarta Surabaya tepatnya di
Desa Demen dan Kalidengen Kecamatan Temon Kulonprogo resah. Lapak
tempat mereka menjajakan dagangan akan dibongkar petugas Satuan Polisi
Pamong Praja (Sat Pol PP). Dari belasan lapak jualan yang ada, kini
hanya tinggal satu pedagang saja yang berani tetap berjualan di lokasi
tersebut.
"Setelah didatangi petugas Sat Pol PP, hanya saya yang buka sedangkan
pedagang lainnya memilih tutup. Padahal stok barang dagangan mereka
masih cukup banyak," kata Suprapti, satu-satunya pedagang yang masih
buka lapak kepada KRjogja.com, Selasa (12/05/2015).
Dijelaskan, para pedagang sesungguhnya tidak keberatan ditertibkan.
Namun jika digusur dengan membongkar lapak tanpa ada solusi hal
tersebut sangat merugikan pedagang, apalagi berjualan semangka dan
melon di pinggir jalan merupakan satu-satunya sumber pendapatan
ekonomi keluarga mereka.
Pedagang lain Suyoto menganggap langkah Sat Pol PP yang memberikan
surat teguran sekaligus meminta para pedagang membongkar tempat usaha
mereka tanpa ada calon lokasi baru sebagai tempat jualan bukan
merupakan solusi. "Kalau kami memang dianggap mengganggu ketertiban
umum mestinya pemerintah tidak serta merta mengusir kami, tapi memberi
solusi," ujarnya.
Menanggapi keresahan para pedagang, anggota Fraksi Partai Gerindra
DPRD setempat asal Kecamatan Temon Suprapto mengimbau Satpol PP tidak
bertindak gegabah menertibkan para pedagang kaki lima. "Prinsipnya
jangan sampai ada penggusuran terhadap pedagang kaki lima. Tapi
dilakukan penertiban misalnya lapak mereka dimundurkan sehingga tidak
terlalu dekat dengan jalan raya atau kalau memang mau dipindah
disiapkan dulu tempat relokasinya sehingga sumber pendapatan ekonomi
keluarga mereka tetap ada," ujarnya.(Rul)
Share:

Petinju Kulonprogo Uji Tanding Bersama Atlet Jateng

Harianjogja.com, KULONPROGO– Bersiap hadapi kejuaraan nasional tinju
junior di Maluku Utara, atlet tinju Kulonprogo berlatih bersama
sejumlah atlet dari Jawa Tengah.
"Ini merupakan uji tanding, tidak hanya dengan para atlet profesional,
tetapi juga dengan para atlet amatir," ujar Ketua Pertina Kulonprogo
Ferry Kuahaty di Sasana Satria Menoreh Boxing Camp Kulonprogo, Minggu
(10/5/2015).
Ferry mengatakan, kejurnas tinju junior akan digelar di Ternate pada
23-30 Mei mendatang bersama tim DIY. Pada latihan itu, atlet yang
turut serta yakni dari Cilacap, Banjarnegara dan Magelang. Selain
menyiapkan mental dan kemampuan para atlet, kegiatan itu juga
menyiapkan kesiapan Heri Andrianto untuk kejuaraan sabuk emas Bupati
Kulonprogo yang akan digelar Juni mendatang.
"Kesiapan Heri, secara fisik sudah sampai 70 persen. Usai uji tanding
ini akan kami pantau lagi kemampuan fisiknya. Masih ada beberapa
latihan lagi yang akan kami lakukan," jelas Ferry.
Heri menambahkan, pada kejuaraan Sabuk Emas Bupati Kulonprogo nanti
dirinya akan menghadapi Williem Rey. Dia mengaku, optimis persiapan
yang dilakukan sudah sampai 100%.
"Setiap minggu sudah diadakan latih tanding. Apalagi berlatih dengan
atlet dari Magelang dan Cilacal, persiapan dan kesiapan 100 persen
yakin bisa menang," jelas Heri.«
Share:

Gelar Tinju Profesional Akan Meramaikan Alun-alun Wates

Harianjogja.com, KULONPROGO-Gelar tinju profesional memperebutkan
sabuk emas Bupati Kulonprogo akan diadakan di Alun-alun Wates pada 13
Juni 2015 mendatang. Hery Ardiyanto, petinju dari Sasana Satria
Menoreh BC.Wates akan bertarung dengan Wiliem Rey dari Sasana Arena
BC.Jakarta di partai utama kelas 63,4 kilogram.
Suprapto, promotor dari DV Promotion mengungkapkan, Kulonprogo
memiliki banyak petinju amatir maupun profesional yang cukup
berpotensi.
"Ini akan jadi awal karir menggarap tinju profesional di DIY,
khususnya Kulonprogo," katanya kepada wartawan, Selasa (7/4/2015).
Menurut Suprapto, perkembangan olah raga tinju di Indonesia secara
umum memang belum seperti yang diharapkan. Event pertandingan tinju
pun jarang digelar.
"Jadi kami berusaha mengagendakan pertandingan di wilayah yang
tinjunya kurang memadai," ujarnya.
Selain pertandingan antara Hery Ardiyanto dengan Wiliem Rey, akan ada
tiga partai tambahan profesional lainnya. Lima pertandingan partai
amatir pun akan digelar. Pesertanya tidak hanya berasal dari
Kulonprogo, melainkan juga daerah lain di DIY.
"Kami juga akan menampilkan kesenian daerah, bukan dancer seperti
biasanya," imbuh Suprapto kemudian.
Sementara itu, Hery Ardiyanto mengaku sudah menjalani beberapa sesi
latihan. Pada pertandingan yang terdiri dari delapan ronde nanti, dia
akan memaksimalkan kekuatan sejak ronde pertama.
"Targetnya mengalahkan Wiliem pada ronde lima," kata Herry optimis.
Hery pernah bertanding tinju dengan Wiliem pada 2012 lalu dan berhasil
menang. Meski demikian, dia tidak akan meremehkan lawannya itu. "Dia
cukup tangguh. Kami sama-sama punya pukulan KO," ucapnya menambahkan.
Manajer Hery Ardiyanto, Ferry Kuahatiy pun optimis Hery bisa
memenangkan pertandingan. "Ini tantangan tersendiri untuk Hery. Kami
sudah latihan tanding dengan sasana tinju di Jogja. Kami juga sudah
latihan fisik di pantai maupun gunung," ungkapnya.
Ferry berharap, gelar tinju profesional tersebut bisa jadi batu
loncatan untuk mengangkat potensi olah raga daerah. "Ini juga akan
membangun semangat jelang Porda 2015," imbuhnya
Share:

Relokasi Warga Mesti Segera Dipastikan

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pembangunan bandara di Kecamatan Temon
yang akan mengusung konsep airport city membutuhkan peran serta para
pejabat di Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.
Agar, penetapan relokasi warga terdampak bandara dapat segera
dipastikan sehingga tidak menjadi ganjalan saat pembangunan dimulai.
Tim Community Development Pembangunan Bandara Baru Ariyadi Subagyo
mengatakan selama ini sosialisasi terus dilakukan menyasar warga yang
terdampak maupun yang tidak terdampak pembangunan.
"Sebagai pembuat kebijakan, pejabat juga diundang sosialisasi
pembangunan. Selama ini, mereka [pejabat] pun juga masih belum
memahami apa dan seperti apa konsep airport city itu," ujar Ariyadi
seusai mengisi workshop Menuju Kulonprogo Masa Depan kepada ratusan
pejabat eselon IV Pemkab Kulonprogo di Gedung Kaca, Selasa
(12/5/2015).
Airport city merupakan pembangunan yang terintegrasi dengan sebuah
kota mandiri. "Ada hubungan simbiosis mutualisme antara kota dan
bandara. Perencanaan airport city ini berbeda dengan bandara
konvensional. Kota mandiri di dalamnya memiliki peluang lapangan kerja
yang lebih luas," ucap Ariyadi.
Peserta yang mengikuti workshop ada 394 pejabat eselon IV yang
merupakan pimpinan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemkab
Kulonprogo. Workshop tersebut juga turut dihadiri General Manager PT.
Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Adisutjipto, Andi Gunawan Wirson
dan Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo.
"Workshop ini benar-benar bersinergi dan sesuai dengan program
pembangunan yang akan dilaksanakan di Kulonprogo. Karena itu, para
pejabat ini diharapkan dapat membangun daerah sesuai dengan ketugasan
SKPD masing-masing secara profesional, efektif dan efisien," ungkap
Sutedjo.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP