KULONPROGO ( KRjogja.com) - Sebanyak 115 santri ikut dalam Musabaqoh Qiro'atul Kutub (MQK) VI Kabupaten Kulonprogo diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) setempat dibuka Kepala Kemenag Drs H Edhi Gunawan MPdI, Rabu (16/9/2015) di Pondok Pesantren Alquran Wates (Pesawat) Giripeni Wates asuhan H Su'adi Hasan. Ke-115 Santri terdiri dari Ula 27 Santri, Wustho 43 Santri, Ulya 21 Santri dan 24 Santri Debat Bahasa.
MQK tersebut terdiri dari tiga tingkatan (Marhalah) yaitu Marhalah Ula, Marhalah Wustho dan Marhalah Ulya. Cabang Marhalah Ula terdiri Fiqih, Nahwu, Ahlaq dan Tarikh. Marhalah Wustho , cabang Fiqih, Nahwu, Akhlaq, Tarikh, Tafsir, Hadist, Ushul Fiqh dan Balaghoh. Cabang Ulya terdiri dari Fiqih, Nahwu, Aklaq, Tarikh, Tafsir dan Debat Bahasa Arab dan Inggris.
Diharapkan Kepala Kemenag Kulonprogo Drs H Edhi Gunawan, para santri bisa menggunakan kesempatan ini sebagai ajang melatih diri dan mental, serta sebagai evaluasi kemampuan santri dalam membaca Kitab di Pondok Pesantren, sehingga Kulonprogo sebagai tuan rumah MQK tingkat DIY pada 20-21 Oktober mendatang di Pondok Nurul Haromain, Kulonprogo bisa menjadi juara I.
"Dengan Musaboqoh ini, kita berharap para santri akan lebih mantap dan makin rajin mempelajari kitab yang ada, karena di setiap tahunnya akan selalu dimusabaqohkan, sehingga diharapkan santri akan lebih bangga, karena sudah menguasai atau mempelajari beberapa kitab," harap Edhi.
Salah satu peserta MTQ dari PP Budi Mulyo, Nikmah Nazulanita R berharap kegiatan ini diadakan secara rutin oleh Kemenag, sehingga semangat untuk memperlajari kitab selalu muncul, karena tiap tahunnya akan selalu dilombakan dengan santri dari pondok yang lain. (Wid)
Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
MQK tersebut terdiri dari tiga tingkatan (Marhalah) yaitu Marhalah Ula, Marhalah Wustho dan Marhalah Ulya. Cabang Marhalah Ula terdiri Fiqih, Nahwu, Ahlaq dan Tarikh. Marhalah Wustho , cabang Fiqih, Nahwu, Akhlaq, Tarikh, Tafsir, Hadist, Ushul Fiqh dan Balaghoh. Cabang Ulya terdiri dari Fiqih, Nahwu, Aklaq, Tarikh, Tafsir dan Debat Bahasa Arab dan Inggris.
Diharapkan Kepala Kemenag Kulonprogo Drs H Edhi Gunawan, para santri bisa menggunakan kesempatan ini sebagai ajang melatih diri dan mental, serta sebagai evaluasi kemampuan santri dalam membaca Kitab di Pondok Pesantren, sehingga Kulonprogo sebagai tuan rumah MQK tingkat DIY pada 20-21 Oktober mendatang di Pondok Nurul Haromain, Kulonprogo bisa menjadi juara I.
"Dengan Musaboqoh ini, kita berharap para santri akan lebih mantap dan makin rajin mempelajari kitab yang ada, karena di setiap tahunnya akan selalu dimusabaqohkan, sehingga diharapkan santri akan lebih bangga, karena sudah menguasai atau mempelajari beberapa kitab," harap Edhi.
Salah satu peserta MTQ dari PP Budi Mulyo, Nikmah Nazulanita R berharap kegiatan ini diadakan secara rutin oleh Kemenag, sehingga semangat untuk memperlajari kitab selalu muncul, karena tiap tahunnya akan selalu dilombakan dengan santri dari pondok yang lain. (Wid)
Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com