Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


28 August 2015

Gebyar Macapat Tampilkan Yati Pesek

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Gebyar Macapat digelar Penggiat Macapat
Selapanan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo di Gedung Kesenian Wates, Rabu
(26/8/2015) malam.
Acara bertemakan "Memetri Budaya Jawi" mengundang seniwati Yati Pesek
dan menampilkan kebolehan macapat dari kalangan pelajar yakni siswa SD
N 1 Samigaluh, SMP N 2 Kokap, dan SMK N I Pengasih. Hadir pula KRT
Projo Suwasono Pamong Pamulangan Sekar Macapat Keraton Ngayogyakarta.
Suyanta Ketua Panitia menyatakan, kegiatan "Gebyar Macapat" dalam
upaya melaksanakan program pemerintah dalam nguri-uri kebudayaan Jawa.
Selain diikuti pelajar, juga dari perwakilan 12 kecamatan". "Disamping
itu sebagai penyerapan dana keistimewaan (danais) dengan macapatan
massal, dan ini baru pertama macapat massal di Kulonprogo," ujarnya.
Menurut Suyanta, sambutan peserta antusias terbukti sejak gladi
bersih, selain itu juga melibatkan banyak generasi muda, sehingga
seperti apa yang diharapkan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo
SpOG(K) tercapai.
Asisten II Setda Triyono SIP MSi menyatakan pemkab memberikan
apreasiasi terhadap kegiatan macapat selapan sekali. Kegiatan
macapatan malam kamisan selapan sekali, kali ini merupakan istimewa
karena selain dihadiri perwakilan dari kecamatan dan sekolah, kegiatan
ini sekaligus dalam rangka pula memperingati Hari Kemerdekaan RI.
Acara yang berlangsung semarak tersebut dihadiri macapatan kelompok
dari 12 kecamatan . "Diharapkan macapat yang biasanya dilaksanakan
para sesepuh, sekarang ada siswa SD/SLTP/SLTA agar terus berlatih,"
katanya.
Yati Pesek menambahkan, macapat seharusnya diberikan sejak kecil.
"Saya terharu adanya siswa-siswi yang ikut macapat. Kalau saya memang
sejak kecil sudah bergelut dengan macapat. Saat ini yang mendesak
dilakukan adalah bagaimana membuat macapat disukai di kalangan pelajar
atau kalangan anak muda," katanya.(Wid)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

26 August 2015

KEKERINGAN KULONPROGO : Warga Ngentakrejo Membuat Bak Penampungan Air Darurat

Harianjogja,com, KULONPROGO-Warga Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah,
Kulonprogo gotong royong membuat bak penampungan air darurat, Senin
(24/8/2015). Mereka menggunakannya untuk menampung bantuan air bersih
yang hari itu diberikan Pemerintah Kecamatan Lendah.

Ada tiga dusun di Desa Ngentakrejo yang langganan kekeringan. Di
antaranya Dusun Bendo, Pereng, dan Temben. Namun, belum ada warga
setempat yang memiliki bak penampungan air permanen. "Tadi malam saya
dikabari kalau mau ada bantuan air jadi hari ini warga bikin bak.
Nanti airnya ditaruh di situ lalu bisa diambil warga," kata Poniran,
warga Pereng.

Bak penampungan air darurat itu hanya dibuat dari terpal dan bambu.
Warga memulai proses pembuatannya dengan menggali tanah sedalam
setengah meter berukuran dua kali empat meter. Tinggi bak kemudian
ditambah sekitar setengah meter lagi dengan rangkaian bambu. Setelah
kerangkanya jadi, sebuah terpal pun dipasang sebagai alas dan badan
bak. "Satu air bak bisa untuk lima kepala keluarga," ucap Poniran.

Poniran mengaku berterima kasih dengan bantuan air bersih dari
Pemerintah Kecamatan Lendah. Sebab, musim kemarau yang terjadi tiga
bulan terakhir telah membuat warga sekitar terpaksa membeli air
bersih.

"Sudah beli air lima rit. Harganya Rp130.000 per rit," ungkapnya.

Poniran lalu memaparkan, warga mengalami kesulitan air bersih akibat
sumur mengering. Padahal, sumur mereka bahkan sudah digali hingga
sedalam 24 meter.

"Kita beli karena sumurnya kering. Tahun kemarin juga beli air," tuturnya.

Poniran berharap, pemerintah bisa membantu pembuatan bak penampungan
air permanen di Ngentakrejo. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi
menyiapkan bak penampungan darurat setiap kali ada bantuan air bersih.
Bak permanen nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk menampung air
hujan.

"Kalau tidak, masyarakat bisa diberi bantuan peralatan atau bahan
untuk membuat bak permanen sendiri," imbuh Poniran kemudian.
Sementara itu, Camat Lendah, Sumiran mengatakan, ada 126 kepala
keluarga atau 607 jiwa yang terancam kekeringan di Ngentakrejo.
Pemerintah Kecamatan Lendah kemudian menyiapkan bantuan air bersih
sebanyak enam rit dengan volume masing-masing 6.000 liter.

"Kami sudah dropping air dua kali. Rencananya mau satu kali lagi," katanya.
Sumiran menambahkan, bak penampungan air darurat hanya bersifat
sementara. Biasanya, warga langsung mengambil semua airnya dengan
jeriken atau ember. "Rencananya, kita mau membuat bak penampungan yang
volumenya besar sehingga memudahkan masyarakat untuk menampung dan
mengambil bantuan air," ucap Sumiran

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

Pelaku IKM Kulon Progo Diimbau Kuasai IT

REPUBLIKA,CO,ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pelaku industri kecil menengah
menyiapkan sumber daya manusia supaya menguasai teknologi informatika
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan megaproyek setempat.

Kepala Badan Penanam Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kulon Progo
Agung Kurniawan di Kulon Progo, Senin (24/8), mengatakan megaproyek
bandara, pelabuhan, kawasan industri dan pasir besi memberikan
berbagai peluang dan tantangan bagi masyarakat Kulon Progo khususnya
bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

"Kami berharap, dengan megaproyek tersebut dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengolah ekonomi
potensial menjadi kekuatan ekonomi riil, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kulon Progo," kata Agung.

Menurut dia, semakin banyak pelaku UMKM merupakan salah satu potensi
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo. Apalagi kedepannya akan
dibangun beberapa mega proyek yang otomatis akan berpengaruh terhadap
perkembangan UMKM di Kulon Progo," katanya.

Namun demikian, ia mengatakan, salah satu kelemahan yang masih dialami
oleh UMKM dan koperasi dalam mengembangkan usahanya adalah lemahnya
pangsa pasar produk.

Ketatnya persaingan pasar dan banyaknya jumlah pelaku UMKM yang
belakangan ini bermunculan di Indonesia, mendorong sebagian dari
pelaku UMKM mulai memutar otak dan mencari strategi baru untuk
memenangkan persaingan. Salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi, informasi dan jaringan internet untuk memperluas jangkauan
pasarnya.

"Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan internet menjadi salah
satu akses bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.
Mudahnya sistem pemasaran di internet dan luasnya jangkauan pasar
online membuat para pelaku usaha menjadikan internet sebagai solusi
tepat untuk menunjang perkembangan usahanya," katanya.

"Kami berharap, kegiatan ini pelaku UMKM dapat mengambil ilmu dari
materi yang akan disampaikan oleh narasumber," katanya.

Pada kegiatan tersebut, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Latri
Wihastuti memaparkan materi tentang pemanfaatan internet/toko online
untuk kamajuan bisnis. Sedangkan Eka Indarto antara lain memaparkan
strategi pemasaran online dan potensi pasar online yang sangat besar
karena di Indonesia terdapat sekitar 72 juta pengguna internet.

Red:Yudha Manggala P Putra
Sumber:Antara


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

Rute Karnaval Berubah, Diikuti 70 Peserta

KULONPROGO ( KRjogja,com)- Berbagai kreasi ditampilkan
sekolah/instansi maupun umum dalam mengikuti karnaval tingkat
kabupaten, Rabu (26/8/2015). Karnaval yang diikuti 70 peserta, 12 drum
band, serta 1 drumband dari Hizbul Wathan (HW) yang merupakan eksebisi
ini dilepas Wakil Bupati Kulonprogo Drs H Sutedjo di depan rumah dinas
bupati.

Karnaval didahului dengan penampilan drum band Gita Nada Swara dari SD
N 2 Wates. Kemudian disusul dengan peserta dari Kodim 0731/Kulonprogo
yang menampilkan kolone senapan, kelompok beladiri yong modo, kelompok
ketahanan pangan, kendaraan dinas Babinsa, Persit Kartika Chandra
Kirana, dan Alutsista TNI.

Sementara itu peserta lainnya terdapat Kepala Dinas Pendidikan yang
sekaligus merupakan Ketua Panitia Pawai/Karnaval Kabupaten Drs H
Sumarsana MSi ikut ambil bagian mengenakan pakaian angguk ikut dalam
peserta Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)Kulonprogo.
Keikutan Kadinas Pendidikan membuat semarak karnaval 2015 tersebut.

Diterangkan Panitia Karnaval Eko Teguh Santoso SPd, karnaval diikuti
70 peserta. "Rute karnaval tahun ini berubah. Tidak lagi melewati
lintasan kereta api karena riskan dengan adanya double track,"
ujarnya.

Rute yang baru, depan rumah dinas bupati ke timur-perempatan UNY-Serut
ke utara-perempatan SDN 3 Pengasih ke kiri-perempatan KUD Pengasih ke
kiri-Masjid UNY ke barat-Dyo Futsal ke kiri lurus ke selatan,
pertigaan Gereja ke kiri-finish.(Wid)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

25 August 2015

Masih Ditemukan Raskin Tidak Layak di Kulonprogo

Bisnis.com, KULONPROGO– Penyaluran beras bagi warga miskin (raskin)
pada bulan Agustus masih ditemukan beberapa karung beras yang tidak
layak. Meski demikian, pemkab mengklaim penyaluran beras relatif
lancar.

Dalam rapat evaluasi penyaluran beras raskin bulan Agustus di Ruang
Pertemuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Dinsosnakertrans) Kulonprogo, penyaluran raskin tidak terkendala
apapun. Beras raskin yang disalurkan kebanyakan merupakan beras lokal
Kulonprogo.

"Beberapa masih terjadi permasalahan, seperti waktu distribusi yang
terlalu dini dan ada beberapa karung beras yang ditukarkan," ujar
Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo Eka Pranyata, Senin (24/8/2015).

Eka mengatakan, beras yang ditukar tersebut berasal dari wilayah
Galur. Meski demikian, dia mengatakan, distribusi raskin di bulan ini
lancar. Dia juga memastikan, memasuki musim kemarau ini kebutuhan
raskin tetap mencukupi. Selain itu, beras raskin yang disalurkan
kebanyakan merupakan produksi lokal.

"Sehingga, sebagian besar beras yang disalurkan memiliki kualitas yang
cukup baik. Beras tersebut adalah suplai dari para Gapoktan ke Bulog.
Semoga hal ini bisa bertahan untuk pendistribusian di bulan-bulan
mendatang," imbuh Eka.

Sementara jadwal distribusi raskin bulan September mendatang akan
diawali kecamatan Sentolo Selasa (1/9), Kalibawang Rabu (2/9),
Girimulyo Kamis (3/9), Panjatan Senin (7/9), Lendah dan Galur Selasa
(8/9), Nanggulan dan Samigaluh Rabu (9/9), Pengasih Kamis (10/9),
Kokap Senin (14/9), Temon dan Wates.

Editor : Nina Atmasari


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Kulon Progo Akan Kerja Sama dengan Swasta Sediakan Bus Wisata ke Bukit Menoreh

Kulon Progo- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), akan menggandeng pihak swasta menyediakan bus
perintis melayani rute menuju objek wisata, khususnya kawasan Bukit
Menoreh.

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan, sampai saat ini,
pihaknya belum menyediakan bus khusus bagi wisatawan.
"Kami akan mengajak pihak swasta untuk menyediakan sarana transportasi
menuju objek wisata," kata Hasto, di Kulon Progo, Selasa (25/8).
Ia mengakui bus-bus besar tidak bisa lewat di kawasan Bukit Menoreh,
karena sempitnya jalan dan kondisinya berbukit-bukit, sehingga
membahayakan keselamatan.

Namun Hasto berjanji akan memperbaiki infrastruktur secara bertahap,
sesuai program Bedah Menoreh, sesuai ketersediaan anggaran.

"Saat ini, kami fokus memperbaiki infrastruktur jalan supaya mudah
diakses masyarakat dan wisatawan. Kami optimistis, infrastruktur jalan
yang baik akan mendorong percepatan pertumbuhan wisata," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kulon Progo, Astungkoro mengatakan,
rencananya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan menggandeng pihak ketiga
menyediakanshuttle busuntuk mengangkut penumpang ke objek wisata.

Menurutnya, objek wisata di wilayah selatan tidak membutuhkanshuttle
buskarena infrastruktur jalannya sudah memadai dan bagus. Hal ini
berbeda dengan wilayah utara, yang infrastrukturnya perlu segera
diperbaiki, sehingga perlushuttle busperintis.

"Kami merencanakan, pengangkutan wisatawan menuju objek wisata wilayah
utara menggunakan bus kecil. Kalau bus pariwisata ukuran besar akan
berbahaya," katanya.

Terkait penggunaan dana keistimewaan (danais) untuk pembiayaan
pengadaan bus, menurut Astungkoro, bisa dilaksanakan. Namun demikian,
semua tergantung Kementerian Keuangan.
"Kami berusaha mengakses dana dari berbagai sumber, termasuk danais.
Kami tidak menggantungkan pembangunan infrastruktur ataupun sarana
prasarana objek wisata dengan danais. Kami masih mempelajari ketentuan
penggunaan danais," katanya.
/FAB

"Antara"


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Kecanggihan IT Belum Banyak Dimanfaatkan Pelaku UMKM

KULONPROGO ( KRjogja.com) - Belum banyak Pelaku usaha mikro kecil
menengah (UMKM) di Kabupaten Kulonprogo yang memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi (TI) untuk memasarkan produknya. Padahal salah
satu kelemahan yang masih dialami oleh UMKM dalam mengembangkan
usahanya adalah lemahnya pangsa pasar produk.

Demikian dikatakan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
(BPMPT) Kulonprogo Agung Kurniawan SIP MSi ketika membuka "temu usaha
pelaku UMKM", di RM Nggirli, Senin (24/8/2015). Diakui Agung, memang
sudah ada beberapa yang melakukan pemasaran lewat facebook, seperti
desa wisata, batik, dan lainnya. "Namun ketika ditanya apakah ada yang
memakai media online dalam pemasaran ataupun transaksi, ternyata
tidak ada," ujarnya.

Pembicara yang tampil Latri Wihastuti SE MSc dari Departemen Ekonomika
dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM tentang pemanfaatan internet/toko online
untuk kemajuan bisnis UMKM dan Jogja, serta PT Jogja Media Net dengan
materi mengakses jaringan pemasaran online.
Agung menuturkan, keberadaan internet menjadi salah satu akses bagi
para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. "Mudahnya sistem
pemasaran di internet dan luasnya jangkauan pasar online membuat para
pelaku usaha menjadikan internet sebagai solusi tepat untuk menunjang
perkembangan usahanya," kata Agung.

BPMPT memberikan dukungan bagi pelaku usaha, agar bisa meningkatkan
kapasitas, tidak hanya produksi tapi pemasarannya. Namun pada
kesempatan ini lebih difokuskan pemanfaatan perkembangan jaringan
internet. "Apalagi ke depannya akan dibangun beberapa mega proyek yang
otomatis akan berpengaruh terhadap perkembangan UMKM di Kulonprogo,"
imbuhnya.(Wid)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
http://wong-lendah.blogspot.com
Share:

24 August 2015

BANDARA KULONPROGO : Petani Gugat Perda Tata Ruang Kulonprogo

Harianjogja.com, JOGJA-Para petani yang terdampak rencana pembangunan
bandara internasional di Kulonprogo, menggugat peraturan daerah
(Perda) Nomor 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Kulonprogo. Mereka menganggap perda tata ruang Kulonprogo
bertentangan dengan peraturan di atasnya.

"Kami melakukan Judicial Review Perda Tata Ruang Kulonprogo. Surat
gugatan sudah didaftarkan ke Mahkamah Agung pada 19 Agustus, lalu,"
kata Kuasa Hukum Petani Kulonprogo, Hamzal Wahyudin kepada Harian
Jogja, Minggu (23/8/2015).

Hamzal yang biasa disapa Dindin mengungkapkan, surat gugatan perda
tata ruang Kulonprogo didaftarkan langsung oleh para petani yang
tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) dan didampingi oleh Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Jogja.

"Sebanyak 134 petani yang melakukan gugatan perda tata ruang
Kulonprogo, yang diwakili 18 petani," kata dia.

Dindin memaparkan, ada sejumlah poin yang mendasari petani melakukan
judicial review, di antaranya adalah Pasal 11 huruf C juncto Pasal 18
Perda Tata Ruang Kulonprogo 2012-2032. Dalam perda tersebut,
menurutnya, memuat soal transportasi udara, yang kemudian menjadi
dasar Pemerintah Kulonprogo membangun bandara baru.

Dindin menyatakan, perda itu jelas bertentangan dengan Perda RTRW DIY
Nomor 2/2010, yang hanya menyebut pengembangan bandara Adisucipto.
"Dan bertentangan dengan tata ruang nasional mau pun tata ruang
wilayah Jawa-Bali," tandas Dindin.
Direktur LBH Jogja ini menambahkan, setelah mendaftarkan judicial
review perda tata ruang Kulonprogo, para petani dan LBH Jogja juga
menyambangi Komisi Yudisial di Jakarta. Dindin berharap lembaga
pengawas hakim dan peradilan itu ikut memantau proses pengadilan
gugatan perda tata ruang dan proses kasasi di Mahkamah Agung.

Sebelumnya, para petani Kulonprogo ini sudah berhasil menggugat ijin
penetapan lokasi (IPL) bandara Kulonprogo yang dikeluarkan Gubernur
DIY melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jogja. Putusan hakim
PTUN yang membatalkan IPL bandara ini digugat kembali oleh Pemda DIY
dengan upaya kasasi ke MA.

Upaya kasasi Pemda DIY kembali dilawan oleh petani, dengan mengajukan
kontra memori kasasi ke MA. Saat ini proses sidang kasasi masih
berlangsung di MA. Dindin meyakini upaya petani mempertahankan
hak-haknya bakal dikabulkan pengadilan baik dalam kasasi mau pun
judicial review perda tata ruang Kulonprogo.
Kepala Biro Hukum, Sekretariat Daerah, Pemda DIY, Dewa Isnu Broto Imam
Santoso mengatakan, pihaknya masih menunggu putusan MA atas kasasi
yang diajukannya. "Sampai saat ini belum ada putusan," kata Dewa, 14
Agustus lalu.

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

23 August 2015

Kulonprogo Pasok 3.000 Ton Beras untuk Bulog

Bisnis-com, KULONROGO-Hingga Juli lalu, Kabupaten Kulonprogo sudah
menyuplai sekitar 3.000 ton kepada Bulog untuk dialokasikan sebagai
beras miskin (raskin). Meski demikian, para petani masih harus bekerja
keras untuk memenuhi permintaan Bulog yang sebenarnya mencapai 7.000
ton.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo,
dikonfirmasi pada Sabtu (22/8/2015). "Meski belum 100 persen, ini
adalah komitmen petani melawan beras dari luar negeri," kata Hasto.

Hasto memaparkan, Kulonprogo tetap bertekad mengganti raskin dengan
beras daerah (rasda) meski banyak pihak yang meragukannya. Pemkab
Kulonprogo merangkul gabungan kelompok tani (gapoktan) agar secara
bertahap menggeser suplai beras dari Vietnam dan India kepada Bulog
yang selama ini dialokasikan untuk program raskin.

"Memang belum bisa diganti rasda semua tapi kabupaten lain malah belum
sama sekali," ucapnya.
Hasto juga mengatakan, penggantian rasda untuk raskin di Kulonprogo
telah dijadikan proyek percontohan oleh pemerintah pusat. Program itu
akan diukur efektivitasnya dan bagaimana jika konsep serupa diterapkan
di daerah lain. "Kulonprogo jadi pilot project sejak Juli sampai
Desember. Nanti kita evaluasi bersama," ujar Hasto.

Hasto kemudian kembali mengingatkan, akhir tahun nanti Indonesia akan
diserbu produk-produk luar negeri, termasuk beras, yang bisa jadi
harganya jauh lebih murah. "Vietnam berasnya sangat murah dan bisa
datangkan beras ke Balikpapan hanya dalam empat jam. Padahal kalau
kita kirim dari Surabaya bisa empat hari," paparnya.

Menurut Hasto, Indonesia bisa jadi langsung kalah jika menghadapi
perdagangan bebas dengan teknologi. Solusi alternatif yang paling
mungkin dilakukan adalah melawannya dengan ideologi, yaitu cinta
produk dalam negeri. "Kalau beli beras sendiri, nanti uangnya lari ke
petani kita juga," ungkap Hasto.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Gapoktan Kulonprogo, Margiono
mengatakan, kebutuhan beras setiap bulan sebenarnya relatif sama.
Namun, produksi dari hasil panen cenderung tidak stabil.

"Panen raya kemarin hanya mencapai 60 persen dari target karena
kebanjiran. Di sisi lain, saat ini petani disulitkan dengan kekeringan
karena masa tanam duanya gaka mundur," ucap Margiono.

Margiono berpendapat, infrastruktur pengairan irigasi perlu dibenahi
agar Kulonprogo bisa memenuhi permintaan Bulog. Kualitas irigasi
dinilai menjadi salah satu kebutuhan paling krusial bagi keberhasilan
panen.

"Selama ini airnya susah dibuang saat banjir sehingga tanaman banyak
yang mati. Sebaliknya saat kekeringan, petani harus menunggu lama
untuk airnya," jelasnya.

Editor : Nina Atmasari

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

22 August 2015

Inilah Hasil Tes Tertulis Bakal Calon Kades Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Enam bakal calon kepala desa di
Banjararum Kalibawang harus melalui jalur seleksi tertulis sebelum
ditetapkan sebagai calon yang maju dalam Pilkades Serentak Kulonprogo
pada 20 September mendatang. Dari enam orang tersebut, dikerucutkan
menjadi lima peserta bakal calon.

Kepala Badan Pemberdayaan masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan
KB (BPMPDPKB) Kulonprogo, Sri Utami, menyampaikan bahwa tes bagi enam
orang itu digelar Kamis (20/8/2015).

Berdasarkan tes sejak pagi hingga siang, diperoleh nilai yang
menentukan lima orang sebagai bakal calon kades.
"Hasilnya peringat pertama adalah Sunaryo, lalu kedua Suyono, Warudi,
Barick Sulisyo, Dahlan dan Tugiran. Yang peringkat satu sampai lima
berhak ikut pilkades," kata Sri Utami, Kamis.
Tes tertulis itu dilakukan melalui kerjasama dengan Pusat Pengembangan
Kerjasama dan Kebijakan (PPKK) Fisipol UGM.
Sri Utami mengatakan materi tes antara lain ilmu mengenai Pancasila,
UUD, pemerintahan daerah, Bahasa Indonesia dan muatan
lokal.Pelaksanaan tes tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat
dalam pilkadesserentak cukup tinggi. Semula dalam tahapan awal memang
sempat ada beberapa desa yang memperpanjang masa pendaftaran.

Hal itu karena sampai pendaftaran ditutup belum terpenuhi jumlah bakal
calon kadesnya.

"Namun setelah perpanjangan justru peminatnya banyak. Malah ini lebih
dari lima sehingga harus dites untuk diambil lima orang," lanjutnya.
Kabid Pemerintahan Desa, Sugimo, mengatakan pelaksanaan pilkadesmemang
minimal harus diikuti dua orang calon.

Namun sebagaimana terjadi di Banjararum, jika peserta yang mendaftar
lebih dari lima maka harus disaring melalui tes tertulis.

"Lima peserta telah terpilih sesuai peringkat hasil tesnya," katanya.
Selain pendaftar dari masyarakat biasa, dalam tahapan pilkades
serentak tahun ini ternyata juga terdapat lima orang akan maju
pilkades dari kalangan PNS.Selain itu, ada pula pendaftar yang
merupakan mantan kades, BPD, dan perangkat desa. Bagi PNS, menurutnya,
untuk maju pilkades harus meminta izin dari bupati dan mengajukan
cuti.
"Jika nanti mereka gagal atau tidak terpilih, mereka akan kembali
menjadi PNS seperti sebelumnya. Demikian juga ketika terpilih menjadi
kades, setelah pensiun mereka juga kembali menjadi PNS," ujar Sugimo.(
tribunjogja.com)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP