Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


18 August 2015

Orok Bayi Tersangkut Pancing

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki,
ditemukan tersangkut kail pancing milik Sugiharto (32), warga
Kebunsari Purwodadi Purworejo saat mancing di Kali Serang tepatnya di
selatan Jembatan Glagah, Kecamatan Temon, Selasa (18/08/2015). Dari
kondisi fisiknya, bayi malang tersebut diperkirakan baru berusia
sekitar lima bulan.

Saat ditemukan, kondisi bayi masih disertai ari-ari tanpa terbungkus
benda apapun. Di tubuhnya, terdapat luka sobek, juga lebam di bagian
perut dan kepala. Penemuan mayat bayi ini sontak menggegerkan warga
setempat.

Saat dimintai keterangan di lokasi kejadian, Sugiharto menuturkan, ia
bersama dua rekannya sudah menurunkan kail sejak pukul 08.00 WIB. Satu
jam kemudian, kail pancingnya tersangkut benda mirip sampah.

"Lalu saya tarik ke tepi untuk dibersihkan, ternyata ada tangan dan
kakinya. Saya kaget karena benda itu bukan sampah, tapi mayat bayi,"
terangnya.
Sugiharto sempat mengamati bayi hasil temuannya ini beberapa saat,
untuk memastikan bahwa kondisinya sudah tidak bernyawa. Dengan
ditemani dua temannya, ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke
kelurahan setempat. "Sempat bingung juga karena mancing belum dapat
ikan malah dapat mayat bayi. Saya laporkan saja kejadian ini ke Pak
Lurah," imbuhnya.
Usai menerima laporan warga, Lurah Glagah, Agus Parmono langsung
menghubungi kepolisian setempat. Bersama petugas Puskesmas Temon II,
tim dari Polsek Temon langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP.
"Kami tindaklanjuti laporan warga dengan menghubungi pihak terkait.
Mayat bayi kemudian langsung dievakuasi," kata Agus.(Unt)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

17 August 2015

PEMKAB KULONPROGO : Permudah Wisatawan Menoreh, 2 Bus Diusul Jadi Alat Transportasi

Harianjogja.com, KULONPROGO- Komisi II DPRD Kabupaten Kulonprogo,,
Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah setempat mengalihkan
pemanfaatan dua unit bus milik Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika untuk mendukung pengembangan objek wisata Bukit Menoreh.
Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo, Muhtaron Asrori, Minggu (16/8/2015),
mengatakan selain kendala infrastruktur jalan, kendala utama
perkembangan dan pertumbuhan wisata di Kawasan Bukit Menoreh adalah
moda transportasi.
"Pemkab Kulonprogo, harus membuat kebijakan yang tepat, supaya
persoalan transporasi menuju objek wisata itu dapat terpecahkan," kata
Muhtaron.
Saat ini, kata dia, pemkab memiliki dua bus yang tidak dimanfaatkan
secara optimal, sehingga bisa difungsikan sebagai angkutan perintis
menuju objek wisata.
"Kami milihat pemkab memiliki dua bus. Kalau tidak difungsikan,
menurut kami lebih baik difungsikan untuk mendukung sektor
pariwisata," katanya.
Menurutnya, angkutan perintis sangat dibutuhkan untuk mendukung sektor
pariwisata. Saat ini, objek wisata di Kawasan Bukit Menoreh berkembang
pesat, yakni Waduk Sermo, Kalibiru, Canting Mas Dipowono, Gua
Kiskendo, Kebun Teh Nglinggo dan objek wisata lain di Kecamatan
Girimulyo.
Ia mengatakan pemkab bisa mengajukan bantuan moda transporasi perintis
ke Kementerian Perhubungan atau Kementerian Pariwasata. Bahkan, pemkab
bisa mengajukan pengadaan moda transportasi menggunakan dana
keistimewaan DIY.
"Peluang ini harus ditangkap oleh pemkab. Jangan sampai, pemkab hanya
sebagai pahlawan kesiangan yang dibutuhkan saat terakhir. Tapi pemkab
harus di depan untuk mendorong pertumbuhan pariwisata," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo)
Kulonprogo, Nugroho mendukung usulan Komisi II DPRD Kulonprogo,
mengalihfungsikan bus milik Dishubkominfo menjadi angkutan perintis
pariwisata.
Namun demikian, ia mengakui, bus perintis bantuan Kementerian
Perhubungan pengelolaannya tidak lagi dipegang oleh Dishubkominfo.
Semua kewengan pengelolaan diambil alih Setda Kulonprogo,, dan
sekarang ditempatkan di Bagian Umum Setda Kulonprogo, serta Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbuparpora).
"Awalnya dikelola Dishubkominfo bekerja sama dengan Koperasi Sumber
Rejeki yang melayani jalur perintis. Namun, beberapa tahun telah
diambilalih pengelolaanya oleh Setda Kulon Progo," katanya.
Share:

Nahas, Kakek Kasdiwiyono Tewas Terbakar di Kebun Jati

KULON PROGO-Nahas dialami kakek Kasdiwiyono (85). Dia ditemukan tewas
terpanggang di kebun jati miliknya, di Tuksono, Sentolo, Kulon Progo.
Korban diduga terjebak kobaran api dan tidak berhasil menyelamatkan
diri.
Akibatnya korban pingsan dan ikut terbakar api. Musibah ini terjadi
saat korban yang merupakan warga Kalisono, Tuksono, ini pamit ke kebun
jati miliknya. Kebun jati yang berada di Wonobroto, Tuksono ini memang
tidak jauh dari rumah korban.
Korban biasa ke kebun untuk membersihkan ranting kayu. Menjelang
siang, warga dibuat geger dengan adaya kebakaran lahan jati. Musim
kemarau menjadikan banyak daun jati berguguran karena kering.
Diduga usai membersihkan kebun, korban membakar ranting dan daun jati.
Hembusan angin yang kencang menjadikan api cepat membesar dan
mengepung korban. Korban yang terjebak dalam kobaran api akhirnya
terjatuh pingsan dan api membakarnya.
Salah seorang saksi Parjiwoyono mengaku, saat itu dia datang ke kebun
setelah banyak orang berteriak kebakaran. Namun saat datang dia justru
melihat korban tengkurap di sekitar api.
"Saat ditemukan dia masih kejang-kejang," katanya, kepada wartawan,
Jumat (15/8/2015).
Karena kondisinya sangat parah, korban akhirnya meninggal dunia. Warga
juga langsung mengevakuasi mayatnya ke rumah duka. Petugas dari
puskesmas dan kepolisian juga datang untuk melakukan pemeriksaan.
Anak korban, Rusmana mengaku, tidak tahu persis kejadiannya. Saat itu,
dia sedang berada di Sungai Progo, dan ada warga yang mengabarinya.
Korban sendiri sekujur badannya terbakar, dan hanya muka serta dadanya
saja yang tidak terbakar.
"Tadi cuma pamit ke istri mau ke tegal (kebun). Tidak ada firasat.
Rencananya, akan dimakamkan di TPU Kalisono," pungkasnya.
(san
Share:

15 August 2015

Pemkab Berdayakan TKI Purna

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Daerah lain perlu mencontoh Kabupaten
Kulonprogo dalam penanganan TKI Purna secara intensif. TKI Purna di
Kulonprogo jumlahnya besar, sehingga perlu mendapat perhatian. Karena
itu dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak, dan saat ini melakukan
perjanjian kerjasama antara Pemkab Kulonprogo dengan Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dalam
pemberdayaan TKI Purna.

Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Yoelani Poeloengan menyatakan
BNP2TKI harus bermitra dengan semua pihak, mengkoordinasikan program
dari instansi terkait dalam rangka pemberdayaan TKI Purna. "Dengan
kerjasama maka dapat lebih intensif sehingga dapat jadi contoh daerah
lain," kata Lisna pada penandatanganan nota

kesepahaman tentang Pengembangan Pemberdayaan Wirausaha Tenaga Kerja
Indonesia Purna di Kabupaten Kulonprogo, di Gedung Kaca, Jumat
(14/08/2015).
Penandatanganan dilakukan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K)
dengan Lisna Yoelani Poeloengan Deputi Perlindungan atas nama BNP2TKI.
Kerjasama dalam Nota kesepahaman adalah terkait pemberdayaan wirausaha
TKI Purna dan keluarganya di Kulonprogo.

Tujuannya untuk meningkatkan pemberdayaan wirausaha TKI Purna dan
keluarganya agar mampu mandiri dan berwirausaha. Dalam hal ini BNP2TKI
mempunyai tugas dan tanggung jawab diantaranya memberikan bimbingan
teknis (edukasi) kewirausahaan sebagai langkah awal memotivasi dan
pengembangan kewirausahaan bagi TKI Purna dan keluarganya serta
mendorong terbentuknya kelompok TKI Purna berwirausaha.

Sedangkan dari pemkab mempunyai tugas melakukan pembinaan lanjutan,
mendorong semua SKPD terkait dan lembaga keuangan untuk berperan aktif
dalam pembinaan dan pengembangan usaha dari para TKI Purna dan
keluarganya. Selain itu juga memfasilitasi dan mempermudah dalam
pengurusan izin yang berkaitan dengan usaha.(Wid)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Alun-alun Kulonprogo Akan Dipenuhi Merpati Layaknya di Eropa

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO- Selain penataan secara fisik, Alun-alun
Wates bakal dibenahi perwajahannya, termasuk dengan cara menjadikan
sebagian ruang terbuka ini sebagai tempat bagi ratusan burung merpati
singgah.

Penataan ini mengusung keanekaragaman hayati dan satwa.
Merpatimenjadi pilihan untuk bisa ditempatkan di kawasan yang biasa
sebagai tempat nongkrong anak muda dan berbagai kalangan tersebut.

Setidaknya, jenis merpati merupakan burung yang mudah didapat.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kulonprogo, Suharjoko, mengatakan
dalam penataan alun-alun itu Pemkab Kulonprogojuga akan meramaikannya
dengan melepas ratusan burung merpati.

Dia menegaskan penataan terutama untuk memperindah kawasan tersebut.
Namun, adanya burung merpati bakal menambah keanekaragaman satwa.
"Sebelumnya juga pernah melepas puluhan burung merpati di kawasan itu.
Nanti akan ditambah, bahkan sudah ada paguponnya," kata Suharjoko,
Jumat (14/8/2015).

Menurutnya, pelepasan burung merpati berikutnya akan dilakukan saat
hari kemerdekaan RI.
Rencananya, burung merpati yang akan dilepas di kawasan itu sebanyak
lebih kurang 140 ekor burung atau 70 pasang.

"Bagus lagi kalau ada pihak-pihak lain juga menambah keragamannya," jelasnya.
Suharjoko berharap tidak hanya merpati yang ada di Alun-alun itu.
Satwa lain yang memungkinkan memperindah kawasan itu diperbolehkan.
Selain satwa, pemkab juga akan menambah tanaman hijau karena alun-alun
selama ini dinilai masih kurang tanaman tegakan.
"Pembangunan kota keseluruhan memang harus memperhatikan aspek
lingkungan. Ini harus diimbangi juga dengan penataan PKL karena
semakin banyak," lanjutnya.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, menganggap rencana pelepasan burung
merpati di kawasan alun-alun akan menambah keindahan dan menjadi daya
tarik masyarakat.

"Targetnya kalau bisa ribuan burung merpati sehingga Kota Wates
terkesan seperti di Eropa," katanya.
Penataan Alun-alun wates saat ini memang sedang berjalan.
Berdasarkan data DPU Kulonprogo, proyek penataan itu dianggarkan
senilai Rp 989 juta.
Selain pembangunan fisik, penataan itu akan dilengkapi dengan
membangun pintu stainless steel dan kanopi di sisi utara alun-alun
atau depan rumah dinas bupati. (*)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Kemudahan Berinvestasi, Tabungan Emas Pegadaian Diluncurkan

KULONPROGO ( KRjogja.com) -Tabungan Emas Pegadaian untuk area DIY
diluncurkan oleh Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) dengan
pengguntingan pita bersama dengan Inspektur Wilayah Semarang Sri Jati
Purwaningsih MM, di Gedung Kaca, Kamis (13/8/2015) sore. Tabungan Emas
merupakan layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas
titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk berinvestasi emas.

Peluncuran dilakukan di sela-sela seminar "Kiat Sukses UMKM Bersama
Pegadaian" yang dilaksanakan PT Pegadaian (Persero) Area Yogyakarta
kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo. Kiat Sukses UMKM
disampaikan Yoeannie Astomo MBA seorang Praktisi & Motivator UMKM.
Sri Jati Purwaningsih MM menyampaikan, Pegadaian hadir di tengah
masyarakat, untuk mendorong produk UMKM mampu dan memberikan solusi
UMKM dalam mendapatkan permodalan. "UMKM merupakan pilar utama
masyarakat Indonesia. Maka tepat bila diberikan untuk tambahan wawasan
pada pelaku UMKM. Bagaimana memasarkan produk, ini tidak bisa lepas
dari bimbingan," katanya.

Sementara Bupati menyampaikan, peran UMKM sangat penting, dalam
mensejahterakan masyarkat. Untuk meningkatkan keberhasilan pekerjaan
atau kinerja, tergantung pada hati dan pikiran kita masing-masing.
"Jika semangat tinggi, anda tidak akan capek. Jika tidak kita hidupkan
hati, pikiran dan perasaan maka kita akan mudah capek," tandas
Hasto.(Wid)


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

13 August 2015

Rumah Kos di Kulonprogo Dikenai Pajak

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Pemerintah mulai menerapkan pajakuntuk
rumah kosdi wilayah Kulonprogo. Namun, secara tidak langsung kebijakan
ini juga membebani penghuni kos. Pasalnya, pengelola juga menerapkan
kenaikan tarif kosper bulannya.
Warga Sleman yang menghuni kosdi Wates, Rani, mengatakan sejak
penerapan pajakrumah kos, tarif kamar yang ditempatinya pun ikut naik.
Dia pun berencana pindah ke rumah koslain yang lebih murah.
Penerapan pajak kosini sesuai Perda No 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Daerah mengatur tentang pajakdaerah. Di dalamnya menyinggung soal
pajakhotel, restaurant serta kos.
Berdasarkan UU No 28 Tahun 2009, rumah kosdikenai pajakjika jumlah
kamar yang disewakan lebih dari 10 unit. Dalam aturan ini dijelaskan
subjek pajaknya adalah pemilik rumah kos.
Rani berencana mencari tempat koslain yang tentu saja jumlah kamarnya
kurang dari 10 unit. Dengan demikian, harga sewanya diperkirakan akan
lebih murah dan tentu tidak terkena pajaksebagaimana diatur dalam
aturan tersebut.
"Seharusnya pemerintah Kulonprogo juga membuat perda khusus soal kos.
Di Sleman sudah ada, dan besaran pajaknya tidak sampai 10 persen,
tetapi 5 persen," katanya, Rabu (12/8/2015).

Penyewa kamar koslainnya, Kartika, mengatakan penerapan pajak
kosmembuat pengelola menaikkan tarif sewa. Keberatan tarif sewa
kosmenjadi lebih mahal, dia juga ingin segera pindah ke rumah koslain
yang lebih murah.
"Setahun kosdi Wates Rp 200 ribu per bulan. Tapi tiba-tiba naik
menjadi Rp 220 ribu per bulan. Beberapa teman lain juga pilih mencari
tempat lain," ujarnya.
Kabid Pajak Bumi dan Bangunan dan Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan PBB dan (BPHTB) DPPKA Kulonprogo, Budi Hartono, membenarkan
penerapan pajakrumah kostersebut.
Namun, menurutnya, bukan penghuni kosyang harus terbebani, melainkan
pemilik rumah kositu.
Kalau terjadi demikian mungkin hanya soal mekanisme pasarnya," tuturnya.
Saat ini pemkab Kulonprogo memang melakukan pendataan objek pajak. Hal
itu sebagai upaya meningkatkan pendapatan daerah. Kebijakan serupa
juga diterapkan pada pajakgolongan C.
Menurutnya, penambang yang ilegal pun dikenai pajaksebagai bagian dari
kontrol lingkungan.

Ketua Komisi I DPRD Kulonprogo, Suharto, berpendapat eksekutif
melakukan intensifikasi pajakkarena berdasarkan pencermatan KUA dan
PPAS APBD 2016, pendapatan bakal turun.
"Rumah kostermasuk menjadi sasaran penerapan kebijakan ini sesuai
perda," ujarnya.( Tribunjogja.com)


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Siswa Berprestasi Kulonprogo akan ke Jerman

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Dua siswa SMP dari Kabupaten Kulonprogo
berhasil meraih prestasi dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
(O2SN). Keduanya,� Maryuweni Susetyorini siswa kelas 8 SMP N 1 Wates
meraih medali emas dari cabang karate dan akan dikirim ke Jerman,
sedangkan medali Perak diraih Muh Ikhsan Risaldi siswa kelas 9 SMP N 1
Panjatan melalui cabang Atletik. Sementara 4 peserta lain dari
Kulonprogo berhasil masuk 16 besar nasional.

Bupati dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) bangga karena meskipun ditingkat DIY
prestasi olahraga Kabupaten Kulonprogo relatif dibawah, tapi dapat
meraih prestasi ditingkat nasional dan akan dikirim ke tingkat
internasional. "Prestai ini memberi satu warna, kita bisa berprestasi.
Tidak hanya untuk Kulonprogo, tapi mempersembahkan untuk DIY,"
ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Drs H Sumarsana MSi menyampaikan
prestasi tersebut merupakan hasil O2SN di Makasar 2-7 Agustus 2015.
"Kita sifatnya rutinitas tahunan, melakukan pembinaan kepada siswa.
Tidak lepas dari Orang tua, KONI, Sekolah yang mendukung, dan adanya
kompetisi," kata Sumarsana saat bersama kedua siswa berprestasi,
kepala sekolah, ketua KONI, menghadap bupati dan wabup di rumah dinas
bupati, Kamis (13/08/2015).

Kepala Sekolah SMP N1 Wates, Suryono� bersyukur karena jika Weni maju
ke Jerman, berarti kedua kalinya SMP N 1 Wates dapat mengirimkan
siswanya ke tingkat internasional, setelah sebelumnya juga mengirim ke
Jepang pada lomba roket air.(Wid)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

12 August 2015

Dinsos Pindahkan Sumini ke Penampungan Sementara

KULONROGO ( KRjogja.com) - Penderitaan Sumini alias Sumarni (72),
lansia warga RT 05 RW 01 Pengasih Kulonprogo yang hidup sebatang kara
dan mengantungkan kebutuhan dari belas kasihan para tetangga, akhirnya
mendapat perhatian dari pemerintah, setelah dimuat di media massa.
Lansia sakit dan tak bisa berjalan tersebut kemudian dipindahkan ke
tempat penampungan sementara milik Dinas Sosial DIY.

Kepala Seksi Rehabilitasi, Pelayanan dan Sosial, Dinsosnakertran
Kulonprogo, Abdul Kahar mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya
sudah melihat kondisi Sumini di kediamannya dalam keadaan sehat dan
belum lumpuh seperti sekarang. Dinas kemudian meminta warga dan
keluarganya untuk mendaftarkan lansia tersebut ke Panti Jompo yang ada
di DIY.

"Karena di Panti Jompo harus ada pihak yang bertanggung jawab,
misalnya keluarga yang mendaftar dengan disertai syarat tertentu,
misalnya kondisi Mbah Sumini sehat dan mandiri," kata Abdul, usai
menengok Sumini di kediamannya bersama Dinas Sosial DIY, Selasa
(11/8/2015).

Saat ini, menurut Abdul, panti jompo yang ada di DIY memang sedang
dalam kondisi penuh. Pihaknya kemudian memutuskan memindahkan Sumini
ke tempat penampungan sementara, bekerjasama dengan Dinsos DIY.

"Mbah Sumini kami bawa ke Camp Assesment milik Dinas Sosial DIY di
Jalan Parangtritis, Sewon Bantul. Beliau akan dirawat di sana
sementara waktu, untuk kemudian dikembalikan ke keluarganya jika
keluarganya sudah dijemput," jelasnya.

Sementara itu, warga sekitar, Suwalgito mengaku lega atas tindakan
yang diambil dinas. Meski demikian, warga merasa belum puas karena
Sumini hanya dititipkan di tempat penampungan sementara.

"Kami khawatir, kalau nanti dijemput keluarganya, akan terlantar lagi.
Kami ingin, Mbah Sumini dibawa ke Panti Jompo langsung," tandasnya.
(Unt)
Share:

11 August 2015

Ditelantarkan Keluarga, Sumini Diurus Warga

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Sumini alias Sumarni (72), warga RT 05 RW
01 Dusun Pengasih, Kecamatan Pengasih Kulonprogo diduga ditelantarkan
keluarganya hingga hidup sebatang kara. Saat ini, semua kebutuhan
lansia tersebut dicukupi warga sekitar secara gotong-royong, mulai
dari makan, mandi, hingga membersihkan kediamannya.

Saat dikunjungi wartawan di kediamannya, Senin (10/08/2015), kondisi
Sumini sangat memprihatinkan. Ia hanya bisa tidur di lantai beralaskan
tikar tipis, dengan pakaian seadanya. Karena tak bisa berjalan, Sumini
harus merangkak atau menggulingkan badan jika ingin berpindah tempat,
hingga membuat punggungnya lecet.

Salah satu tetangga Sumini, Rini Kristanti (38) menyampaikan, dirinya
harus mengantar makanan untuk Sumini setiap hari. Karena alasan
kemanusiaan, belasan tetangganya juga gotong-royong mengurus lansia
tersebut dengan memandikannya setiap pekan. "Warga juga menyisihkan
uang untuk mencukupi kebutuhannya," kata Rini.

Warga lain, Suwalgito (57) menambahkan, sebenarnya Sumini masih punya
beberapa saudara yang tinggal di Panjatan Kulonprogo dan Jakarta.
Hanya saja, mereka tidak pernah datang menengok, melainkan hanya
bertanya kabar Sumini melalui ponsel. "Mereka bilang, tidak sanggup
mengurus dengan alasan Mbah Sumini orangnya rewel," sesalnya.

Berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan warga untuk menolong Sumini.
Menurut Ketua RT setempat, Bima K, warga pernah mendaftarkan Sumini ke
panti sosial melalui desa dan kecamatan, namun jawabannya selalu tidak
ada tempat karena penuh. Warga juga sudah berusaha menyarankan pihak
keluarga untuk membawa Sumini ke panti jompo, namun mereka keberatan
karena terkendala biaya.

"Kami berharap, Dinas Sosial bisa bertindak secepatnya untuk mengurus
Mbah Sumini. Beliau benar-benar membutuhkan perhatian pemerintah,"
tandasnya.(Unt)


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP