Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


20 May 2015

HIV/AIDS di Kulonprogo, Bagai 'Gunung Es

KULONPROGO ( KRjogja.com) -Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan,
Kabupaten Kulonprogo sampai dengan bulan Desember 2014 kumulatif kasus
HIV/ AIDS adalah 137 kasus, dengan 85 kasus HIV dan 52 kasus AIDS.
"Angka ini baru kasus yang terlaporkan secara resmi dan hal itu masih
belum menggambarkan keseluruhan yang ada di masyarakat," kata Ketua
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kulonprogo Drs H Sutedjo.
Menurut Sutedjo, permasalahan HIV dan AIDS ibaratnya seperti fenomena
gunung es, masalah yang dihadapi sebenarnya besar dan membahayakan
dibandingkan apa yang tampak serta terlihat di mata.
"Jika selama ini banyak pihak menganggap masalah HIV dan AIDS belum
merupakan masalah kita, maka sekarang harus sadar bahwa ternyata
masalah tersebut sudah ada diantara kita dan harus siap menghadapi
kenyataan HIV/AIDS akan terus berkembang dan meluas."
Dia menjelaskan epidemi HIV yang telah merenggut nyawa, jumlahnya
terus meningkat. Karena itu, perlu memikirkan pentingnya upaya
pencegahan penularan HIV/AIDS supaya dapat menghambat laju pandemik
HIV/AIDS dan diambil langkah penanggulangannya.
"Perlu juga bersikap tidak menstigma dan tidak mendiskriminasikan ODHA
melainkan memberi dukungan dan Orang yang hidup dengan HIV/AIDS
(OHIDHA) untuk tetap hidup dan terus berkarya," ujar Sutedjo.(Wid)
Share:

19 May 2015

Masyarakat Kulon Progo rintis wisata Curug Setawing

Kulon Progo (ANTARA News) - Masyarakat Jonggrangan, Desa Jatimulyo,
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merintis objek
wisata Curug Setawing dengan menawarkan keindahan alam berupa air
terjun dengan ketinggian 50 meter.
Curug Setawing berada di kaki Bukit Menoreh, airnya masih alami,
bersih, dan belum tercemar.
"Sebenarnya, Curug Setawing sudah ada sejak dulu, awalnya tertutup
semak belukar. Setelah banyak muncul potensi wisata, remaja membukanya
dan ternyata banyak dikunjungi," kata tokoh masyarakat Jonggrangan Muh
Alim di Kulon Progo, Selasa.
Dia menjelaskan wisatawan dapat mencapai objek wisata tersebut dengan
akses jalan yang mudah.
Untuk mencapai objek tersebut, wistatawan hanya butuh kewaspadaan
karena banyak tanjakan dan turunan. Ketika sampai di Kecamatan
Girimulyo, pengunjung tinggal meneruskan perjalanan menunju
Jonggrangan dalam beberapa menit saja.
Dari arah Godean atau Yogyakarta, wisatawan bisa ke barat melewati
Jembatan Ngapak, Nanggulan, dilanjutkan ke barat hingga mencapai Pasar
Jonggrangan.
Lokasi Curug Setawing yang berada di belakang komplek permukiman
membuat pengunjung harus berjalan sekitar 200 meter. Jalan secara
santai itu pun akan menjadi pemanasan, sebelum akhirnya bisa mandi dan
bermain air tepat di bawah air terjun.
"Kami belum mematok retribusi. Pengunjung hanya disediakan kotak dana
sukarela. Dana inilah yang dipakai untuk mengembangkan wilayah dan
sarana pendukung. Rencananya, kami akan membuat kolam renang dan
pemandian," kata Alim.
Saat ini, kata dia, jumlah pengunjung cukup padat, khususnya pada
Sabtu dan Minggu, serta libur nasional.
Keindahan alam objek tersebut banyak dimanfaatkan untuk mereka
berfoto. Dari foto-foto itulah tersebar luas di dunia maya, yang
membuat banyak orang ingin menyaksikan keindahan alam itu. Tepat di
bawah air terjun itu juga terdapat gua.
"Pengunjung bisa masuk, meski kedalamannya hanya beberapa meter saja," katanya.

Editor:Fitri Supratiwi
COPYRIGHT ©ANTARA
Share:

17 May 2015

Mobil Polisi Kawal Konvoi Lulusan Pelajar SMA/SMK di Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Euforia kelulusanSMA/SMK di Kulonprogo
terlihat di seputaran Kota Wates, Jumat (15/5/2015) siang. Ratusan
siswa menggunakan sepeda motor melakukan konvoi dan menggeber-geberkan
suara mesin kendaraannya.
Mereka terlihat mengenakan pakaian seragam sekolah dalam kondisi sudah
dicorat-coret. Beberapa rombongan konvoi itu bergantian mengitari
lingkar Alun-alun Wates.
Di belakang konvoi rombongan pelajar setelah pengumuman kelulusanitu,
mobil polisi mengawal dengan sesekali membunyikan sirine.
Aksi ini menjadi perhatian warga di sekitar jalan raya yang dilewati
rombongan konvoi. Di sisi lain, bagi Dinas Pendidikan, konvoi para
pelajar merayakan kelulusanmerupakan kebiasaan dari tahun ke tahun
yang tidak diharapkan.
"Kami berharap tidak ada konvoi," ujar Kepala Dinas Pendidikan
Kulonprogo, Sumarsono, ketika dikonfirmasi pada Jumat (15/5/2015).(*)
Share:

Bupati Buka Konfercab ke-18 PCNU Kulonprogo

KULONPROGO ( KRjogja.com)- NU harus terus meningkatkan perannya dalam
memajukan sekaligus menyelamatkan agama bangsa dan negara. Untuk
kepentingan itu maka pemahaman tentang pentingnya Ahlussunnah wal
Jamaah harus ditingkatkan. Hal itu ditegaskan Ketua Tanfidz Pengurus
Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kuloprogo Drs HM Wasiludin disela
Konferensi Cabang (Konfercab) ke-18 di Aula Lantai III SMK Ma'arif 1
Wates, Sabtu (16/05/2015).
"Ahlussunnah wal Jamaah harus merengkuh semua aspek secara dinamis
dengan menerima perubahan-perubahan yang tidak bertentangan dengan
akal dan syariat maupun hukum negara," jelasnya jelasnya.
Lebih lanjut Wasiludin mengatakan, diinternal PCNU Kulonprogo juga
harus mampu mengembangkan organisasi termasuk lembaga pendidikan
dengan memberikan pembinaan-pembinaan sekolah di bawah Lembaga
Perguruan Ma'arif, menyempurnakan sarana dan prasarana seperti kantor
dan sebagainya serta pembinaan pondok-pondok pesantren. Pengurus PCNU
Kulonprogo masa bhakti 2010-2015 diharapkan bisa lebih mengembang dan
memajukan organisasi.
Sementara Bupati dr Hasto Wardoyo yang membuka resmi konfercab
berharap NU terus meningkatkan perannya dalam mewujudkan kemajuan
pembangunan wilayah dan kesejahteraan masyarakat Kulonprogo termasuk
menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang agamis, berkarakter salah
satunya lewat lembaga-lembaga pendidikan. "NU memiliki peranan penting
dalam menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter sehingga tidak
mudah terpengaruh budaya-budaya negatif pada era globalisasi dewasa
ini," ujarnya.(Rul)
Share:

Meskipun dilarang, tetap konvoi

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Adanya surat edaran dari Dinas Pendidikan
Kulonprogo dalam melaksanakan pengumuman kelulusan siswa diwajibkan
mengenakan pakaian adat Jawa dan tidak boleh konvoi, ternyata belum
mempan. Beberapa siswa masih tetap saja melakukan konvoi.
Saat menerima pengumuman kelulusan para siswa memang berangkat dengan
mengenakan pakaian adat Jawa. Namun ternyata usai pengumuman, siswa
kembali berganti pakaian seragam sekolah dan sebelum konvoi mereka
corat coret baju seragam.
Meski dalam konvoi mereka dikawal polisi, tapi kehadiran konvoi cukup
mengganggu masyarakat, karena suara knalpot juga dibleyer-bleyer.
Kadinas Pendidikan Kulonprogo Drs H Sumarsana MSi menegaskan pihaknya
sudah mengirimkan surat edaran tidak boleh konvoi. "Kami akan mencari
tahu siswa sekolah mana saja yang konvoi," ujarnya, Jumat (15/5/2015).
(Wid)
Share:

5.608 Peserta UN di Kulonprogo, Tidak Lulus 3 Siswa

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Tingkat kelulusan SLTA di Kabupaten
Kulonprogo belum bisa seratus persen. Dari 5.608 peserta ujian
nasional (UN), yang tidak lulus 3 siswa yakni dua siswa SMK swasta dan
satu siswa SMA negeri. Pengumuman dilakukan serentak Jumat (15/5/2015)
pukul 10.00 di masing-masing sekolah. Sedangkan siswa Madrasah Aliyah
(MA) semua lulus.
Dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo Drs H Sumarsana MSi, yang
tidak lulus 3 siswa, 2 siswa SMK Swasta dan 1 siswa SMA Negeri.
Rinciannya, peserta UN SMA sebanyak 1.681 siswa(tercatat 1.682, yang
mengundurkan diri 1 siswa) tidak lulus 1 siswa, sehingga yang lulus
1.680 siswa. Sedangkan SMK peserta UN 3.927 siswa (tercatat 3.932,
namun 5 undur diri) yang tidak lulus 2, dan lulus 3.925 siswa. "Tahun
ini kelulusan belum bisa 100 persen," kata Sumarsana, Jumat
(15/5/2015).
Di SMA N I Pengasih, menurut Wakasek Humas Drs Sutirto, jumlah siswa
kelas XII sebanyak 156 siswa lulus semua. Meski UN tidak diikutkan
dalam menentukan kelulusan, namun hasilnya untuk IPA (80 siswa)
tertinggi 495,5, II 495,3, III 484,6. Sedangkan IPS (76 siswa)
rangking I 470,4, II 439,6, dan III 432,7. "Pengumuman langsung
dilanjutkan prosesi wisuda, penyerahan siswa kepada orangtua/wali
siswa, dan perpisahan dengan adik kelas," kata Sutirto.
Kelulusan empat Madrasah Aliyah (MA), dikatakan Kasi Pendidikan
Madrasah Kantor Kemenag Dra Hj Sulasmi MA, lulus semua. Di MAN Wates 2
dengan 165 siswa semua lulus seratus persen. "Kelulusan kami isi
dengan melatih sodaqoh dengan bagi-bagi nasi bungkus, bakti sosial,
dan menghindari corat coret dan konvoi," kata Kepala Madrasah Nur
Wahyudin Al Azis SPd.(Wid)
Share:

16 May 2015

Kelulusan CBT, 41 Siswa Dapat Nilai 10

KULONPROGO ( KRjogja'com) - Ujian Nasional (UN) dengan memakai sistem
computer based test (CBT) yakni mengerjakan soal ujian melalui
komputer, ternyata mampu memberikan hasil yang menggembirakan. Dari
hasil CBT SMK N I Pengasih, yang mendapatkan nilai 10 ada 41 siswa,
sedangkan tahun lalu ketika masih memakai paper based test (PBT) nilai
10 sebanyak 32 siswa. Sementara untuk hasil keseluruhan baik CBT
maupun PBT, SMK N I Pengasih untuk hasil kelulusan SMK adalah terbaik
pertama di Kulonprogo dan kedua di DIY.
Hasil UN CBT ini, kata Kepala Sekolah SMK N I Pengasih Tri Subandi,
lebih bagus. "Tahun ini dari 315 siswa lulus 100 persen. Nilai 10
diraih 41 siswa terdiri, matematika ada 39 siswa, bahasa Indonesia 1,
dan Kompetensi 1. Ada satu siswa yang mendapatkan dua nilai 10 yakni
matematika dan kompetensi," kata Tri Subandi, Jumat (15/5/2015).
Pemakaian CBT, dijelaskan Tri Subandi, lebih diuntungkan waktu. Karena
kalau pakai PBT siswa harus membulati, sedangkan CBT langsung klik
saja, ada lebih banyak waktu untuk mengulas soal. "Kendala sementara
ini adalah masalah shift. Kami kemarin masih memakai tiga shift,
seharusnya bisa dua saja. Selain CBT UN, kami juga akan menerapkan
untuk ulangan umum kelas XI mendatang. Hal itu agar siswa terbiasa
dalam menghadapi CBT," ujar Tri sembari berharap nantinya UN tahun
depan sudah banyak yang akan memakai sistem CBT.(Wid)
Share:

Keluarga di Kulonprogo Didata

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah
Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kulonprogo melakukan
pendataan keluarga mulai 1 hingga 31 Mei 2015. Karena itu seluruh
warga Kulonprogo diminta untuk membantu mensukseskan pendataan, dengan
siap menyampaikan data keluarga kepada petugas. Dengan memberikan data
yang benar, berarti masyarakat sudah ikut membantu dalam kegiatan ini.
"Pendataan berlaku bagi seluruh masyarakat yang domisili di Kulonprogo
selama 6 bulan berturut-turut. Pendataan secara De Fakto bukan De
Jure, meliputi data kependudukan, data Keluarga Berencana (KB), dan
data pembangunan keluarga. Hasil pendataan akan diketahui jumlah
penduduk, Pasangan Usia Subur (PUS), kepesertaan KB, anak usia
sekolah, termasuk mata pencaharian, tahapan keluarga sejahtera (KS).
Setelah di entry, akan diketahui juga kondisi keluarga apakah masuk
Pra KS, KS 1, KS dan sebagainya," kata Kasubid Pembinaan Ketahanan
Keluarga BPMPDPKB, Woro Kandini Andayani SSos Msi di Wates, Jumat
(15/05/20215).
Dra Kasriyati MM selaku Koordinator Petugas Keluarga Berencana di
Kecamatan Wates menyampaikan, pendataan setiap RT ada 1 kader yang
melakukan pendataan. Hasil pendataan keluarga bakal di-entry petugas
kecamatan, secara online dengan petugas pusat di Jakarta.(Wid)
Share:

15 May 2015

PENGUMUMAN UN : Lulus, Ratusan Siswa MAN 2 Wates Bagikan Nasi Bungkus

Harianjogja.com, KULONPROGO-Lebih dari 2.500 nasi bungkus menjadi
bukti ungkapan syukur 165 siswa kelas XII MAN 2 Wates yang dinyatakan
lulus pada Jumat (15/5/2015).
Didampingi para guru, mereka turun ke jalan untuk membagikan ribuan
nasi bungkus tersebut kepada masyarakat sekitar Wates.
Salah satu guru MAN 2 Wates, Amir Makruf mengatakan, aksi bagi-bagi
nasi bungkus merupakan inisiatif para siswa. Sekolah bahkan tidak
mengeluarkan dana untuk membeli nasi bungkus.
"Siswa membawa nasi sendiri dari rumah. Kemarin sepakat minimal tujuh
bungkus tapi ada yang sampai 10 dan 15 bungkus," ucap pria yang
bertugas sebagai koordinator aksi tersebut.
Para siswa memulai aksinya dengan berjalan kaki dari sekolah sekitar
pukul 08.00 WIB. Mereka menuju sekitar Stasiun Wates, Terminal Wates,
hingga kemudian kembali lagi ke sekolah. "Ini wujud rasa syukur karena
kelulusan tahun ini mencapai 100 persen," kata Amir.
Aksi bagi-bagi nasi bungkus rupanya bukan pertama kali bagi MAN 2
Wates. "Ini sudah tradisi selama tiga tahun belakangan. Syukuran
kelulusan umumnya corat-coret baju dan konvoi. Tapi kami ingin
menyukurinya dan berbagi kebahagian dengan cara yang lebih
bermanfaat," ujar Karina Isnaini Putri, siswa kelas XII MAN 2 Wates.
Ungkapan serupa juga disampaikan siswa lainnya, Ahmad Sofyan Alfi.
Meski kepanasan dan lelah berjalan, Ahmad merasa puas karena bisa
berbagi nasi bungkus bersama teman-temannya. "Saya bawa tujuh bungkus
dari rumah," tutur remaja berusia 19 tahun itu.
Masyarakat yang menerima nasi bungkus dari siswa MAN 2 Wates pun
mengaku terkesan dengan cara perayaan kelulusan itu. Meski sempat
membuat lalu lintas macet, aksi tersebut tetap dianggap lebih terpuji
dibanding konvoi dan corat-coret seragam.
"Memang lebih baik tidak bikin onar. Seragamnya juga jangan dikotori
dan lebih baik disumbangkan," ungka Sudimin, warga Tambak, Triharjo,
Wates
Share:

Arfenda Peserta OSN SMP Tingkat Nasional

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Arfenda Kusumaningrum siswa Kelas 8 SMP N 2
Pengasih Kulonprogo maju dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP
Tingkat Nasional Tahun 2015 di Palu Sulawesi Tengah. Arfenda menjadi
salah satu dari 15 peserta dari DIY, dari Kota Yogyakarta 7 orang,
Bantul 5 orang, Sleman 1 orang, Gunungkidul 1 orang dan Kulonprogo 1
orang. Kategori mata pelajaran IPS 10 orang, Matematika 3 orang dan
IPA 2 orang.
"Berangkat Minggu (17/05/2015) dan kembali Sabtu (23/05/2015)," kata
Arfenda, Jumat (15/05/2015).
Sebelumnya, Arfenda bersama Kepala Sekolah SMP N 2 Pengasih Drs Wakim
dan Kepala Dinas Pendidikan Drs H Sumarsana MSi menghadap Bupati
Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) di rumah dinas dan dalam
kesempatan itu juga memberikan bantuan uang untuk bekal Arfenda.
Kepada Arfenda, bupati berterima kasih, baik atas nama pemerintah
daerah maupun pribadi, karena akan membawa nama baik Kulonprogo. Hasto
memberikan dorongan semangat dan beberapa nasehat kepada Arfenda, agar
tetap berjuang dan berdoa untuk meraih yang terbaik.
Menurut ayah Arfenda, Agus sejak TK dan di SD Muhammadiyah Wora Wari
Sentolo anaknya selalu mendapatkan rangking 1. "Biasanya ikut lomba
IPA, Matematika, tapi sekarang IPS," kata Agus.
Drs Wazim dan Agus menceritakan pula sebelumnya Arfenda sempat akan
mundur dari OSN, karena tidak memiliki laptop untuk presentasi. Namun
akhirnya mau ikut setelah diberikan pinjaman laptop milik kepala
sekolah.
Untuk mendukung Arfenda, Drs Wazim bakal berangkat ke Palu, meskipun
dengan biaya sendiri. Sedangkan Arfenda akan berangkat bersama panitia
lomba.(Wid)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP