Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


30 August 2024

Peringatan 31 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah ditutup




Peringatan 31 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah ditutup di Kulon Progo. Perayaan Harganas di DIY tahun ini berlangsung di Kabupaten Kulon Progo, mulai Jumat, 19 Juli 2024. Setelah berbagai acara dan kegiatan selama tiga hari, grand final perayaan dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juli 2024, di kompleks Waduk Sermo, Kulon Progo. Acara ini memamerkan pentingnya nilai-nilai keluarga, persatuan, dan kebersamaan, dengan kegiatan dan program yang bertujuan untuk memperkuat ikatan keluarga dan mempromosikan masyarakat yang harmonis.

Komunitas lokal, pejabat pemerintah, dan berbagai organisasi berkumpul untuk mengatur dan berpartisipasi dalam perayaan, yang meliputi pertunjukan budaya, permainan, lokakarya, dan pameran yang menyoroti kekayaan warisan dan tradisi wilayah tersebut. Keluarga dari semua lapisan masyarakat berkumpul untuk menikmati perayaan dan merayakan pentingnya keluarga dalam membentuk masyarakat.

Pengaturan Waduk Sermo yang indah memberikan latar belakang yang tenang untuk perayaan, memungkinkan peserta untuk menghargai keindahan alam sekitar sambil terlibat dalam diskusi dan kegiatan bermakna yang berfokus pada kesejahteraan keluarga. Acara ini berfungsi sebagai pengingat akan peran penting yang dimainkan keluarga dalam tatanan masyarakat dan kebutuhan untuk menghargai dan memelihara hubungan ini untuk masa depan yang lebih baik.

Saat matahari terbenam pada hari terakhir perayaan Harganas di Kulon Progo, para peserta pergi dengan rasa penghargaan baru untuk orang yang mereka cintai dan komitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, cinta, dan rasa hormat dalam keluarga dan komunitas mereka. Keberhasilan acara tersebut merupakan bukti semangat kebersamaan dan solidaritas abadi yang terus mengikat keluarga bersama di DIY dan seterusnya.

Pembukaan acara akbar Harganas 2024 ditandai dengan penampilan seni Bendrongan yang memukau. Acara dilanjutkan dengan penyanyian lagu kebangsaan 'Indonesia Raya', Family Planning March, dan Family Welfare Movement March, yang dibawakan oleh paduan suara Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kokap, Kulon Progo, beserta seluruh tamu undangan yang hadir. Doa bersama juga dibacakan untuk kelancaran acara.

Suasana yang semarak dan harmonis bergema di seluruh tempat saat suara-suara merdu paduan suara memenuhi udara, menanamkan rasa bangga dan persatuan di antara para peserta. Semangat kebersamaan dan solidaritas terlihat jelas ketika semua orang bergabung menyanyikan lagu-lagu patriotik, yang mencerminkan cinta dan penghormatan yang mendalam terhadap bangsa dan nilai-nilainya.

Momen khidmat doa bersama semakin memperkuat ikatan di antara para peserta, menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja sama dalam memastikan keberhasilan acara. Pengalaman yang membangkitkan semangat dan membangkitkan semangat spiritual mengatur nada untuk hari yang dipenuhi dengan persahabatan, perayaan, dan komitmen bersama untuk mempromosikan kesejahteraan keluarga dan pembangunan nasional.

Secara keseluruhan, pembukaan acara Harganas 2024 merupakan acara yang menggetarkan dan mengharukan yang menyatukan orang-orang dalam semangat harmoni dan tujuan kolektif. Itu adalah bukti kekuatan seni, musik, dan doa dalam membina persatuan dan menumbuhkan rasa memiliki dan identitas bersama.
Sambutan pertama diberikan oleh Ketua Umum Harganas ke-31 DIY, diwakili oleh Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam, yang melaporkan tentang kegiatan tersebut. "Kami berharap peringatan ini dapat menciptakan keluarga yang berkualitas," kata Gusti Putri.

Kemudian, Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi, menyampaikan sambutan selamat datang kepada tamu undangan. Dr. Hasto Wardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, juga berbicara, memberikan informasi tentang angka stunting dan upaya pengurangannya.

Dr. Hasto Wardoyo juga berbagi fakta tentang Indeks Pembangunan Keluarga di DIY. "DIY menempati posisi kelima nasional dalam Indeks Pembangunan Keluarga. Di DIY, Kota Yogyakarta adalah yang pertama, disusul Sleman dan Bantul. Kulon Progo di posisi keempat dan Gunung Kidul di posisi terakhir," jelasnya dalam sambutan.

Acara tersebut ditutup dengan sambutan dan arahan dari Gubernur DIY, yang diwakilkan kepada Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X.

Pada kegiatan yang berlangsung di tepi Waduk Sermo, penyelenggara memberikan piagam penghargaan untuk Program Percepatan Penurunan Stunting dan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting kepada mitra kerja seperti Dinas Koperasi dan UKM DIY, PT. Bank Mandiri Tbk, Kodim 072/Sleman, dan Baznas DIY. Penghargaan program Bangga Kencana Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta juga diberikan kepada mereka yang telah mendukung program BKKBN, termasuk bidan, klinik mandiri, kader, dan pihak lainnya.

Acara ini tidak hanya meliputi upacara seremonial, tetapi juga pertunjukan seni seperti Bendrongan dan Jaranan Progresif. Paduan suara Kader TPK Kokap Kulon Progo menyanyikan lagu "Damai Keluargaku" karya dr. Hasto Wardoyo, dengan intermezzo candaan ringan dari duo MC yang memandu acara.
Share:

Proyek Tol Jogja-YIA, 267 Bidang Tanah di Kulonprogo Sudah Dinilai Tim Appraisal



Proyek Tol Jogja-YIA di wilayah Kulonprogo kini telah memasuki tahap penilaian harga tanah oleh Tim Penilai. Data yang diterima menunjukkan bahwa terdapat 267 bidang tanah yang terdampak proyek strategis nasional ini. Lahan ini tersebar di lima dusun, antara lain Tunjungan dan Derwolo di Desa Pengasih, Kalipenten di Desa Kaliagung, Banaran Lor di Desa Banguncipto, dan Cekelan di Desa Karangsari.

Meski hasil penilaian belum terungkap, proses pembebasan lahan berjalan lancar dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Warga berharap nilai kompensasi untuk tanah akan setara dengan kondisi ekonomi saat ini, memungkinkan mereka untuk membeli tanah dengan kualitas yang sama.

Masyarakat setempat memantau dengan cermat kemajuan proyek dan secara aktif terlibat dalam diskusi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa kepentingan mereka dipertimbangkan. Penduduk sangat ingin melihat kompensasi yang adil dan adil untuk tanah mereka, yang akan memungkinkan mereka untuk melanjutkan mata pencaharian dan investasi mereka di wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, masyarakat optimis dengan pembangunan masa depan yang akan dibawa oleh proyek Tol Jogja-YIA ke daerah tersebut, tetapi mereka juga bertekad untuk melindungi hak-hak mereka dan memastikan bahwa mereka mendapat kompensasi yang adil untuk tanah mereka. Upaya kolaboratif antara pemerintah, tim penilai, dan masyarakat sangat penting dalam memastikan proses pembebasan lahan yang sukses dan harmonis.

Untuk ulasan detailnya silakan baca di bawah ini yang telah kami sertakan sebagai sumber dari artikel ini

Sumber:

(1) Proyek Tol Jogja-YIA, 267 Bidang Tanah di Kulonprogo Sudah Dinilai Tim .... https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/08/27/514/1186198/proyek-tol-jogja-yia-267-bidang-tanah-di-kulonprogo-sudah-dinilai-tim-appraisal.

(2) Pembebasan Lahan Tol Jogja-YIA Kulonprogo: Tanah di 2 Pedukuhan .... https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/06/06/510/1176974/pembebasan-lahan-tol-jogja-yia-kulonprogo-tanah-di-2-pedukuhan-tirtoadi-sleman-dihargai-rp3-juta-hingga-rp4-juta-per-meter.

(3) Tol Jogja-YIA: Pembebasan Lahan 3 Desa di Sleman Memasuki Tahap Appraisal. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/02/05/510/1163919/tol-jogja-yia-pembebasan-lahan-3-desa-di-sleman-memasuki-tahap-appraisal.

(4) Tol Jogja-YIA Bakal Punya 3 Pintu Keluar di Kulonprogo, Ini Detailnya. https://m.harianjogja.com/jogjapolitan/read/2024/01/12/514/1161303/jangan-diupload-masih-konfirmasi-ulang-progres-pembangunan-tol-kulonprogo-pemkab-rencanakan-ada-3-exit-tol.
Share:

26 July 2024

Dinas Kebudayaan Kulon Progo menggelar ritual jamasan pusaka leluhur





Dinas Kebudayaan, atau Kundha Kabudayan, Kabupaten Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan ritual jamasan pusaka dengan nama Siraman Agung. Tujuannya adalah untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan daerah yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur, yang dilaksanakan di kawasan Alun-alun Wates.

Eka Pranyata dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo menyatakan pada hari Kamis bahwa ritual jamasan pusaka memiliki tujuan untuk mengenalkan tradisi dan menampilkan dua pusaka yang diberikan oleh Kesultanan. Pusaka tersebut adalah Kanjeng Kyai Bantar Angin, hadiah dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kanjeng Kyai Amiluhur, hadiah dari Kadipaten Pakualaman.

''Selama ini pusaka-pusaka itu ada yang dilakukan pembersihan secara rutin siraman atau jamasan, ada yang belum bahkan ada yang tidak dilakukan. Kita laksanakan sambil kita kenalkan seperti ini. Untuk tradisi siraman atau jamasan itu untuk membersihkan pusaka-pusaka tersebut," kata Eka.

Eka memaknai tradisi jamasan sebagai cara untuk meningkatkan keyakinan atau kekuatan."Dalam budaya Jawa, ini bertujuan untuk meningkatkan keyakinan atau kekuatan," Eka menyatakan, ritual dimulai dengan Kirab Pusaka dari Museum Bale Agung di Kantor Sekretariat Daerah Kulon Progo. Kirab bergerak mengelilingi Alun-alun Wates dan berakhir di depan rumah dinas bupati, tempat dilaksanakannya jamasan.

Ritual Jamasan secara rutin diadakan selama Bulan Muharram. Hal ini didasarkan pada kepercayaan dan tradisi Jawa bahwa bulan tersebut adalah waktu untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual, termasuk melalui proses jamasan pusaka.

Eko menyatakan bahwa ini adalah kali pertama semua pusaka dari berbagai kabupaten dan kapanewon menjalani jamasan bersama-sama. Oleh karena itu, ritual ini menjadi sebuah momen penting untuk pelestarian tradisi.

"Lewat kegiatan ini kami ingin masyarakat juga mengenal berbagai pusaka yang ada," katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Kulon Progo Triyanto Raharjo mengatakan ada nilai-nilai kehidupan yang bisa diamalkan dari tradisi tersebut.

Nilai-nilainya seperti gotong-royong, kebersamaan, hingga religius. Ritual jamasan juga menjadi bentuk refleksi diri bagi masyarakat, terutama yang melaksanakannya.

"Ritual Jamasan Pusaka ini sekaligus menjadi ritual untuk membersihkan diri," katanya.
Share:

11 July 2024

Glagah Tropicolorun 2024 Berlangsung Meriah, Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Kulonprogo


Glagah Tropicolorun 2024 Berlangsung Meriah, Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Kulonprogo

Glagah Tropicolorun 2024: Acara Penuh Warna untuk Meningkatkan Pariwisata di KulonprogoGlagah Tropicolorun 2024 telah menjadi acara besar di Kulonprogo, Yogyakarta, di mana peserta dari seluruh daerah berkumpul untuk merayakan keindahan daerah melalui fun run yang penuh warna dan bersemangat. Acara ini tidak hanya mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif tetapi juga menampilkan kekayaan budaya dan keindahan alam Kulonprogo, menarik wisatawan dan pengunjung ke daerah tersebut.

Acara Glagah Tropicolorun 2024 diadakan dalam suasana yang meriah dan meriah, dengan peserta mengenakan kostum warna-warni dan disiram dengan warna-warna cerah saat mereka melewati rute yang ditentukan. Pengalaman unik ini tidak hanya meninggalkan kesan abadi pada para peserta tetapi juga menciptakan buzz di media sosial, menarik lebih banyak perhatian ke acara dan wilayah.

Keberhasilan Glagah Tropicolorun 2024 dapat dikaitkan dengan perencanaan dan koordinasi yang cermat dari penyelenggara acara, serta dukungan dari bisnis lokal dan lembaga pemerintah. Dengan bekerja sama untuk mempromosikan acara dan menyoroti keindahan Kulonprogo, mereka mampu menarik sejumlah besar peserta dan penonton, meningkatkan pariwisata di daerah tersebut dan membawa pendapatan bagi bisnis lokal.

Selain mempromosikan pariwisata, acara seperti Glagah Tropicolorun 2024 juga membantu menumbuhkan rasa kebersamaan dan persatuan di antara peserta dan warga Kulonprogo. Melalui pengalaman bersama dan tujuan bersama, orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul untuk merayakan keindahan wilayah mereka dan menciptakan kenangan abadi yang akan tetap bersama mereka selama bertahun-tahun yang akan datang.

Karena popularitas Glagah Tropicolorun 2024 terus berkembang, kemungkinan lebih banyak orang akan tertarik ke Kulonprogo untuk berpartisipasi dalam acara mendatang dan menjelajahi daerah tersebut lebih jauh. Ini tidak hanya akan menguntungkan ekonomi lokal tetapi juga membantu melestarikan dan mempromosikan budaya dan warisan daerah untuk dinikmati generasi mendatang.

Secara keseluruhan, acara seperti Glagah Tropicolorun 2024 memainkan peran penting dalam mempromosikan pariwisata, menumbuhkan semangat masyarakat, dan merayakan keindahan Kulonprogo. Dengan berkumpul untuk berpartisipasi dalam acara semacam itu, orang dapat menciptakan kenangan abadi, mendukung bisnis lokal, dan menampilkan pesona unik wilayah mereka kepada dunia.

Referensi:- "Glagah Tropicolorun 2024: Berlangsung Meriah, Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Kulonprogo" oleh Harian Jogja (https://jogjapolitan.Harianjogja.

com/read/2024/06/29/514/1179631/glagah-tropicolorun-2024-berlangsung-meriah-tingkatkan-kunjungan-wisata-ke-kulonprogo)- "Colour Fun Run in the Shades of Kulon Progo Beach" oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta (https://en.Jogjapost.net/2023/07/01/colour-fun-run-in-the-shades-of-kulon-progo-beach).
Share:

Kulon Progo Tingkatkan Daya Tarik Wisata Desa dengan Konsep Premium


Wisata Desa Kulon Progo, Yogyakarta
Wisata 

Kabupaten Kulon Progo, yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah membuat langkah dalam mengembangkan desa-desa wisata premium di wilayah Barat Daya untuk meningkatkan daya tarik sektor pariwisata dan meningkatkan ekonomi lokal. Desa-desa wisata ini telah berfokus pada menawarkan pilihan homestay dan kegiatan live-in dengan masyarakat setempat, memberikan pengunjung pengalaman otentik dan mendalam. Perkembangan ini tidak luput dari perhatian, karena Kulon Progo telah dianugerahi Penghargaan Desa Wisata Indonesia yang bergengsi selama empat tahun berturut-turut.

Dukungan dari Bandara Internasional Yogyakarta, pembangunan rumah sakit internasional, dan kolaborasi dengan pengembang hotel semuanya berkontribusi pada peningkatan akomodasi homestay di Kulon Progo. Pelatihan berkelanjutan oleh Dinas Pariwisata dan hotel-hotel lokal telah dilakukan untuk meningkatkan standar layanan yang diberikan kepada wisatawan.

Kulon Progo menawarkan berbagai paket wisata, termasuk wisata alam, wisata kesehatan, dan tema budaya, dengan total 26 desa wisata menawarkan kegiatan seperti konservasi burung, pendidikan, eksplorasi alam, dan petualangan outbound. Desa-desa wisata ini harus menetapkan tema unik untuk menarik beragam wisatawan dengan minat yang berbeda. Tujuan utamanya adalah untuk memposisikan Kulon Progo sebagai tujuan wisata premium di wilayah Barat Daya DIY.

Pengembangan desa-desa wisata ini tidak hanya menguntungkan ekonomi lokal tetapi juga mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat setempat dalam industri pariwisata. Pendekatan ini memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata dibagi di antara penduduk, sementara juga melestarikan warisan budaya dan alam daerah.

Selain itu, peningkatan akomodasi homestay berkualitas dan berbagai paket wisata yang ditawarkan di Kulon Progo telah membantu menarik wisatawan domestik dan internasional, meningkatkan industri pariwisata secara keseluruhan di wilayah tersebut. Promosi praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab juga telah menjadi fokus utama dalam upaya Kulon Progo untuk memantapkan dirinya sebagai tujuan wisata utama.

Sebagai kesimpulan, pengembangan desa wisata premium di Kulon Progo merupakan langkah positif untuk meningkatkan pengalaman wisata secara keseluruhan di wilayah ini dan mengangkat masyarakat setempat. Dengan penawaran unik, komitmen terhadap keberlanjutan, dan dedikasi untuk menyediakan layanan terbaik, Kulon Progo sedang dalam perjalanan untuk menjadi tujuan wisata terkemuka di wilayah Barat Daya DIY.

Referensi:1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. (2021). Pemenang Penghargaan Desa Wisata Indonesia. Diakses dari https://www.Indonesia.

perjalanan/gb/id/news/detail/2/indonesian-tourism-village-awards-and-celebration-in-covid-19-pandemic2. Dinas Pariwisata DIY. (2021). Program Peningkatan Homestay. Diakses dari https://pariwisata.Yogyakota.pergi.

id/program/peningkatan-homestay3. Bandara Internasional Yogyakarta. (2021). Informasi Bandara. Diakses dari https://adisucipto-airport.co.id/.

Share:

29 April 2024

Kankemenag Kulon Progo Gelar Syawalan Akbar Pelajar, Bentuk Generasi Rukun dan Toleran



Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kulon Progo kembali menggelar acara syawalan akbar bagi para pelajar di daerah tersebut. Acara ini merupakan bentuk dari upaya pemerintah daerah untuk membentuk generasi muda yang rukun dan toleran.

Syawalan akbar ini diadakan sebagai sarana untuk memperkuat ukhuwah islamiyah antar para pelajar. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan di kalangan generasi muda. Dengan adanya acara syawalan akbar ini, diharapkan para pelajar dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama, tanpa memandang perbedaan agama atau suku.

Acara ini juga menjadi salah satu wadah untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebersamaan kepada generasi muda. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para pelajar dapat memahami pentingnya nilai-nilai seperti membantu membantu, menghormati sesama, serta saling menghargai perbedaan.

Menurut Kepala Kemenag Kabupaten Kulon Progo, acara syawalan akbar ini juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap generasi muda. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat tercipta generasi yang memiliki karakter yang baik, serta mampu menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Oleh karena itu, acara syawalan akbar yang diselenggarakan oleh Kemenag Kabupaten Kulon Progo merupakan langkah yang tepat dalam membentuk generasi muda yang rukun dan toleran. Diharapkan melalui kegiatan ini, para pelajar dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kerukunan dan persaudaraan di tengah perbedaan.

Referensi:
1. https://jogja.tribunnews.com/
2. https://www.kemenag.go.id/
Share:

29 July 2020

Pemkab Kulon Progo Optimalkan Bendung Kamijoro jadi Pemasok Air Bersih - Pikiran Rakyat


PORTAL JOGJA - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo  akan mengoptimalkan Bendung Kamijoro di Kapanewon Lendah. Skenarionya, bendungan ini akan diproyeksikan mencukupi kebutuhan air bersih bagi penduduk.

Tercatat sebanyak enam kapanewon wilayah Selatan dan Utara yang akan mendapatkan pasokan air.  Mereka adalah rumah tangga non rumah tangga.

Bendung Kamijoro saat ini mampu mensuplai air bersih hingga 912 liter per detik. Adalah PT Tangguh Indo Kimia (TIK) dan PT Varsa, pihak swasta yang digandeng Pemkab Kulon Progo untuk menggarap air bersumber dari Bendung Kamijoro.

Rencana tersebut semakin matang setelah Pemkab Kulon Progo melakukan pertemuan dengan PT Tangguh Indo Kimia (PT TIK) dan PT Varsha di Wates,  27 Juli lalu.

Pertemuan menindaklanjuti kerjasama  PT Tirta Binangun dengan PT TIK dan PT Varsa. Kerjasama ini berupa pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lendah.

Pertemuan dihadiri Bupati Drs H Sutedjo, Wakil Bupati Fajar Gegana, Direktur Utama PDAM, H Jumantoro SE.

Juga hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPK), Ir Gusdi Gartono M T; Asisten Daerah II, Bambang Tri Budi Harsono;  dan perwakilan dari PT Tangguh Indo Kimia dan PT Varsha Zamindo Lestari.



Sumber Berita : 
Pemkab Kulon Progo Optimalkan Bendung Kamijoro jadi Pemasok Air Bersih - Pikiran Rakyat
Share:

Tak Perlu Repot ke Kantor Polisi, Urus SIM Bisa di Balai Desa - Kompas.com - KOMPAS.com

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Satlantas Polres Kulon Progo meluncurkan program SIMMADE untuk mempermudah pelayanan warga dalam pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Balai Desa Bugel Panjatan Kulon Progo.

Kapolres Kulon Progo AKBP Tartono mengatakan, pembuatan SIM baru dan perpanjangan dimaksudkan untuk mengurangi kerumunan yang memicu penyebaran Covid-19 di Gedung Satuan Pelayanan Administrasi SIM (Satpas) di Mapolres Kulon Progo.

"Kita menamainya sebagai program SIMMADE atau SIM Masuk Desa, ini menjadi inovasi layanan kami ke masyarakat," kata Kapolres Kulon Progo AKBP Tartono kepada wartawan, Selasa (28/7/2020).

Program yang digelar di Balai Desa Bugel dan Stadion Cangkring ini baru sebatas pembuatan SIM C baru dan perpanjangan SIM C dan A.

Ke depan, lanjutnya, akan menyusul di Balai Desa Sentolo dan terjauh di Embung Banjaroya, Kapanewon Kalibawang.

Dia menambahkan, pihaknya hanya melayani pemohon yang menggunakan masker.

“Kita betul-betul tes baik tentang pemahaman berlalu lintas maupun prakteknya,” kata Tartono

.Sumber Berita :
Share:

27 July 2020

Toilet Alun-alun Wates Mampet, Petugas Temukan Masker dan Popok Dalam Septic Tank - Kompas.com - KOMPAS.com

KULON PROGO, KOMPAS.com – Toilet umum di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sempat mampet. Warga mengeluhkan kondisi tersebut di media sosial.

UPT Persampahan, Air Limbah, dan Pertamanan (PALP) sigap menanggapi keluhan itu. Mereka menurunkan petugas untuk menyedot septic tank dari toilet tersebut.

Tapi, petugas sedot WC justru menemukan hal yang tak lazim di dalam septic tank itu.

Ada banyak sampah seperti masker, popok, celana dalam, kapas, dan sapu tangan.

"Ya seperti itu isinya, kapas, sapu tangan, popok sampai cawet (celana dalam), bahkan masker sangat banyak," kata Kepala UPT PALP Toni saat dihubungi Minggu (26/7/2020).

 

Toni heran dengan temuan petugas sedot WC tersebut. Menurutnya, UPT PALP rutin menyedot septic tank toilet Alun-alun Wates, sekali dalam tiga atau empat bulan.

Septic tank di toilet Alun-alun Wates itu juga baru disedot dua pekan lalu.

“Padahal baru (dikuras) dua minggu lalu. Itu pun kami menemukan banyak ikan wader dan gurame. Sekarang kembali harus disedot dan ditemukan sampah seperti itu,” kata Toni.

Toni mengatakan, pengunjung Alun-alun Wates seharusnya bisa membuang sampah tersebut di tempat yang telah disediakan.

"Seharusnya warga bisa membuang sampah begitu di tempat sampah yang sudah tersedia," kata Toni.

Pengunjung diminta menjaga seluruh fasilitas umum yang tersedia di alun-alun. Ia mencontohkan oknum warga yang menyumpal air mancur di tengah alun-alun. 

Bahkan, ruang toilet di panggung hiburan yang dikelola Dinas Pariwisata dijebol orang tak bertanggung jawab.

“Jadi mari kita jaga fasilitas ini karena kebersihan itu tanggung jawab kita bersama,” kata Toni.

Alun-alun Wates memiliki luas sekitar empat hektar. Lingkar luarnya hampir satu kilometer. Terdapat berbagai fasilitas olahraga di lokasi itu, seperti jogging track, lapangan basket, lapangan tenis, dua lapangan bola, arena bermain anak, panggung hiburan, dan taman.

Fasilitas itu membuat alun-alun menjadi ruang publik favorit di Kulon Progo. Lokasi itu selalu ramai dikunjungi pada siang dan sore hari. Pedagang pun memadati lokasi itu.

 

Alun-alun Wates sempat sepi di awal pandemi Covid-19. Belakangan ruang publik itu kembali ramai setelah Kulon Progo memasuki zona kuning Covid-19.

Warga yang mengenakan masker memadati alun-alun dari siang hingga sore.

UPT PALP rutin menyedot septic tank toilet Alun-alun Wates, sekali dalam tiga atau empat bulan.

Sampah pembalut dan popok kerap ditemukan dalam septic tank. Kini, malah bertambah dengan masker bekas pakai.

Sumber Berita :
Share:

16 June 2020

Evaluasi KBM Online di Kulon Progo, Banyak Siswa Sulit Akses Internet - SuaraJogja.ID


  • SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo melakukan evaluasi terhadap KBM Online selama beberapa bulan terakhir. Hal ini guna mengkaji lebih lanjut terkait dengan pembelajaran di masa new normal.
    Kepala Disdikpora Kulon Progo, Arif Prastawa, mengatakan masih banyak persoalan yang belum terselesaikan dari pelaksanaan belajar di rumah selama pandemi Covid-19. Salah satu yang paling menonjol khususnya di wilayah Kulon Progo adalah sulitnya setiap siswa mendapat jaringan internet.
    "Jaringan internet masih jadi kendala utama terutama di daerah yang masuk area blank spot," ujar Arif, saat dihubungi SuaraJogja.id, Senin (15/6/2020).
    Dijelaskan Arif, masih ada kendala lain yang juga tidak kalah pentingnya. Misalnya saja masih banyak ditemui orang tua yang tidak bisa mengajari atau bahkan mendampingi anaknya untuk belajar. Ditambah belum semua keluarga juga mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk mengikuti pembelajaran online.
    Kendala-kendala seperti itu yang saat ini tengah menjadi bahan evaluasi untuk setiap pihak. Menurut Arif pihak sekolah harus bisa lebih tanggap dan mengerti tentang kondisi yang ada di wilayah masing-masing.
    "Bisa sebenarnya diakali, misal ketika jaringannya tidak ada sekolah bisa memberi penugasan secara langsung. Atau bisa juga dikombinasikan antara pemberian tugas langsung dan pembelajaran online untuk wilayah yang cukup memungkinkan jaringan internetnya," ungkapnya.
    Sementara itu untuk skenario belajar dengan tatap muka di sekolah pihaknya masih akan menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Namun pihaknya tetap akan mengimbau kepada setiap sekolah untuk menyiapkan segala sarana dan prasarana penunjang sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
    Pengecekan suhu tubuh dan penyediaan tempat cuci tangan menjadi hal yang paling penting untuk disiapkan. Selain itu aturan bagi para siswa, guru dan karyawan yanh berada di sekolah untuk tetap menggunakan masker dan adanya physical distancing juga perlu diperhatikan.
    "Pengaturan jam KBM. Apakah nanti full atau dengan shift. Itu hal yang kami identifikasi," ucapnya.
    Arif menambahkan pihaknya saat ini juga sedang mengidentifikasi persoalan yang akan timbul jika nantinya dua skenario itu diterapkan. Pihaknya masih berkoordinasi dengan stakeholder lainnya seperti Dinkes Kulon Progo dan yang lain terkait upaya penanggulangan Covid-19 di Kulon Progo.
    "Dan kami tegaskan, bahwa pelaksanaan skenario ini masih menunggu keputusan pusat," tegasnya.
    Sementara itu DPRD Kulon Progo mendesak agar Disdikpora Kulon Progo untuk segera menyusun skenario pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Gerak cepat diperlukan demi menciptakan kenyamanan dan keamanan pelaksanaan belajar mengajar.
    "Misalnya bisa dimulai dengan menyusun pedoman praktis New normal sekolah dengan muatan lokal berbasis perda pendidikan karakter, ingat pendidikan bukan soal transfer knowledge semata ya," ujar Istana, selaku Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo.
    Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan meninjau kesiapan sarpras dan fasilitas pendukung sekolah mulai dari kelas, siswa dan guru. Setelah itu baru masuk ke dalam peningkatan sumber daya manusia, yakni bisa dengan workshop guru, sosialisasi dan persiapan teknis dan seterusnya.
    Menurut Istana jika Disdikpora bisa melangkah lebih cepat, tahapan pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi bisa lebih jelas. Pemetaan dan inventarisasi yang cermat juga diperlukan untuk nantinya melihat jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan, tahapan pengerjaan dan sumber anggaran yang digunakan.

Sumber Berita :

Evaluasi KBM Online di Kulon Progo, Banyak Siswa Sulit Akses Internet - SuaraJogja.ID
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP