Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


05 February 2019

Basis Data Terpadu Warga Miskin di Kulon Progo Perlu Dimutakhirkan Pascapenghapusan Jamkesda - Tribun Jogja




TRIBUNJOGJA.COM - Penghapusan program jaminan kesehatan daerah (jamkesda) pasca 1 Februari tak pelak bikin resah warga miskin yang belum menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Pemerintah daerah pun diminta untuk lebih mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari kegaduhan sosial.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kulon Progo, Hamam Cahyadi menyebut, warga miskin yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) kemiskinan sebetulnya bisa tetap terlayani urusan kesehatannya di puskesmas maupun perawatan berjenjang dengan kuota BPJS Kesehatan melalui anggaran daerah maupun pusat.

Hanya saja, hal itu belum dipahami betul oleh masayrakat luas. Maka itu pihaknya meminta dinas terkait segera membuat surat edaran pemberitahuan agar masyarakat mengetahuinya.

"Kalau ada warga miskin belum masuk BDT di desa, segera lakukan pemutakhiran data. Juga, sinkronkan data kuota BPJS Kesehatan dari APBN dan APBD dengan BDT miskin yang dimiliki kabupaten," kata Hamam, Senin (4/2/2019).

Merujuk data Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A), kuota BPJS Kesehatan dari APBN bagi warga miskin melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 242.080 jiwa. Jumlah itu belum termasuk kuota BPJS Kesehatan dari APBD sebanyak 55.000 jiwa.

Total jumlah penjaminan BPJS Kesehatan APBN dan APBD sebanyak 292.000 jiwa. Adapun BDT miskin di Kulon Progo mencakup 227.000 jiwa warga miskin. Hal ini menurut Hamam menandakan bahwa kuota BPJS Kesehatan yang tersedia di Kulon Progo sudah mencukupi.(tribunjogja)
Share:

03 February 2019

Menikmati Kuasa Tuhan dari Puncak Suroloyo di Kulon Progo - Liputan6.com

Hasil gambar untuk puncak suroloyo

Liputan6.com, Kulon Progo - Menikmati matahari terbit di pagi hari memang mangasyikkan, apalagi melihatnya langsung dari puncak bukit Menoreh. Spot yang dituju jelaslah puncak Suroloyo di desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pesona alam, dingin, dan sejuk sangat terasa di puncak Suroloyo. Pohon kopi dan teh mewarnai sepanjang perjalanan di Dusun Keceme, Desa Gerbosari. Semua kuasa Tuhan.

Hanya membayar lima ribu rupiah saja, pengunjung bisa naik ke puncak Suroloyo. Namun syaratnya stamina harus prima lantaran pengunjung akan menaiki ratusan anak tangga.

"Lelah juga naik ke puncak. Cari foto yang bagus pokoknya. Saran saya sarapan dulu sebelum naik," kata Ihwan pengunjung asal Jogja yang berprofesi sebagai fotografer itu, beberapa waktu lalu.

"Katanya juga bisa foto Borobudur dari sini," katanya.

Sayang, pagi hari itu kabut datang cukup lama sehingga pemandangan di sekitar puncak Suroloyo tidak terlihat.

"Alam tidak bisa diprediksi. Awalnya cerah begitu sampai atas malah kabut," kata Cucu pengunjung lainnya.

Cucu mengaku membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai ke puncak Suroloyo. Tangga vertikal membuat perjalanan menuju puncak Suroloyo aman.

Kabut tebal yang datang ke puncak Suroloyo membuat pengunjung gagal melihat Borobudur dari puncak Suroloyo. Ia pun hanya melihat suasana alam dekat Suroloyo saja. "Borobudur sebelah sana keliatan dikit tapi ya ga terlihat," katanya.

Puncak Suroloyo juga menawarkan kopi khas Kulon Progo yaitu kopi Menoreh. Salah satunya Kopi Menoreh Pak Rahmat di Madigondo, Sariharjo, Samigaluh, Kulonprogo,m tidak jauh dari puncak Suroloyo. Kedai ini menyajikan kopi arabika maupun robusta.

"Kita punya lahan dan produksi sendiri kopinya," kata Rohmat pemilik kedai menoreh.

Banyak dari pengunjung di puncak Suroloyo langsung datang ke kedainya. Bahkan tidak hanya pengunjung lokal tapi dari mancanegara. "Biasanya habis liat Sunrise pulang ke sini ngopi sama breakfast," ujarnya.

Rohmat mengatakan, kopi andalan di kedainya adalah kopi lanang. Kopi ini dikenal dapat menambah stamina dan mengurangi migrain.

"Ada juga kopi ijo, kopi ini bisa untuk obat asam urat, diet dan kolesterol," ujarnya.

Kopi lainnya yang sering dipilih adalah kopi luwak yang terkenal mahal diluar negeri. Kopi luwak buatannya berasal dari luwak liar yang memakan kopi dikebunnya.

"Kopi itu kita kumpulkan sedikitdemi sedikit, dia (luwak) yang milih kopi yang enak jadi bukan luwak yang dikuring ini liar. Rasanya beda," ujarnya.
Share:

Setelah Dinyatakan Sah! Pengantin Baru di Galur Kulon Progo Jalani Ritual Lepas Ikan ke Sungai - Tribun Jogja



 
TRIBUNjogja.com KULON PROGO ----- Ada banyak macam tradisi atau ritual unik yang dijalani pengantin baru di penjuru dunia.

Jika di Orcadians, Skotlandia ada tradisi ritual penghitaman dengan menyiram pengantin memakai bahan dapur, seperti tepung, kecap, karamel yang dilemparkan oleh
teman-teman sang pengantin.

Atau ada juga di Jerman, pengantin diminta memotong kayu gelongongan menggunakan gergaji sebagai cara mengajarkan tentang penyelesaian masalah setelah menikah.

Jumat (1/2/2019), ada Sebanyak 9 pasang pengantin baru di Kecamatan Galur menjalani 'ritual' berbeda di hari bahagianya.

Mereka melepasliarkan berbagai jenis ikan ke sungai setelah merampungkan akad nikah.

Hal itu menjadi tradisi baru yang kini tengah digencarkan kantor Urusan Agama (KUA) Galur bersama pemerintah kecamatan dan Koramil setempat kepada para pengantin baru
di wilayahnya.

Tebar benih ikan dilakukan di Sungai Klampok yang berjarak beberapa meter dari KUA Kecamatan Galur.

Alasannya tak lain membawa misi pelestarian lingkungan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.

"Ini inovasi kami supaya menjadi amal jariyah pengantin sekaligus bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," kata Kepala KUA Galur, Zamroni.
Share:

01 February 2019

Sambut Millenial Road Safety Festival, Polres Kulon Progo Rangkul Pelajar - Tribun Jogja




TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kepolisian Resor Kulon Progo menggelar Apel Generasi Milenial, Rabu (30/1/2019) di halamannya.

Apel ini diikuti ratusan pelajar dari sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat untuk menyambut Millenial Road Safety Festival (MRSF) 2019 yang akan digelar serentak secara nasional.

Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Maryanto mengatakan ada serangkaian kegiatan yang digelar pihaknya untuk menyambut MRSF 2019.

Kegiatan digelar mulai 2 Februari sampai 31 Maret 2019.

Puncak acara akan dilaksanakan pada 3 Maret.


"Acara lebih menyasar generasi milenial karena mereka segmen terbanyak yang terlibat dalam angka kecelakaan lalulintas di Indonesia. Baik sebagai pelaku maupun korban," kata Maryanto.

Selai apel, ratusan pelajar yang turut dalam apel itu juga mendapatkan sosialisasi materi safety riding (berkendara secara aman dan selamat) serta dialog milenial.

Mereka diberi kesempatan menjajal sepeda motor dinas kepolisian untuk mempraktekkan materi keselamatan berkendara.
 

"Lewat beragam kegiatan yang digelar itu, kami berharap kalangan milenial lebih memahami pentingnya berkeselamatan dalam berlalulintas," kata Maryanto.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution menyebut rangkaian kegiatan itu juga menjadi jalan pihaknya untuk menjalin komunikasi dengan generasi milenial.

Dengan memahami pentingnya keselanatan berlalulintas, pihaknya berharap mereka bisa menjadi generasi milenial yang bermartabat.(*)
Share:

Disdikpora Kulon Progo Luncurkan SIM PendekarKu - Tribun Jogja


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo meluncurkan sistem informasi implementasi kegiatan pendidikan karakter (SIM PendekarKu), Kamis (31/1/2019).
Aplikasi ini bertujuan mendukung program kota pintar (smart city) dan pendidikan karakter di Kulon Progo.
Peresmian SIM PendekarKu dilakukan langsung oleh Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo didampingi Wakil Bupati Sutedjo dan sejumlah pejabat.
Adapun konten dari SIM PendekarKu meliputi laporan umum, laporan khusus, laporan capaian Pennguatan Pendidikan Karakter (PPK) per semester, pengumuman dinas, dan sarana kirim surat elektronik.
"SIM PendekarKu akan mendukung program smart city sekaligus mewujudkan pendidikan karakter yang menjadikan Kulon Progo lebih relijius," jelas Kepala Disdikpora Kulon Progo, Sumarsana. 
Pendidikan karakter menurutnya sudah dilaksanakan di Kulon Progo dengan tujuan membentuk karakter individu yang menghargai sesama, menumbuhkan integritas, serta melatih mental dan moral pelajar.
Hal ini menjadi bagian dari upaya peran Disdikpora dalam mewujudkan kabupaten Kulon Progo sebagai kota religius.
Pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk mewujudkannya.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan SIM PendekarKu harus bisa menjembatani peran masyarakat dan orang tua dalam pendidikan di Kulon Progo sehingga mereka benar-benar terlibat di dalamnya.
SIM PendekarKu yang berbasis web dapat digunakan oleh guru dan komite serta masyarakat, terutama orang tua untuk memantau perkembangan PPK di kabupaten Kulon Progo.
Hal ini juga dapat menjadikan guru lebih disiplin dalam menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter di sekolahnya masing-masing.
"Peluncuran SIM PendekarKu ini akan memberikan pencerahan bagi perkembangan dan pengembangan pendidikan karakter di Kulon Progo. Kita berharap penguatan pendidikan karakter terhadap anak didik di semua jenjang ini bisa berjalan baik membawa kemajuan kualitas pendidikan,"kata Hasto.(TRIBUNJOGJA.COM)
Share:

29 January 2019

Tarif Retribusi Obyek Wisata di Kulon Progo Naik Rp 1.000 - Tribun Jogja



TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bakal menaikkan tarif retribusi sejumlah obyek wisatanya.
Rencananya, kenaikan sebesar Rp1.000 itu diberlakukan mulai Februari 2019.
Hal itu didasarkan pada Peraturan Bupati Kulon Progo yang diterbitkan pada Desember 2018 tentang peninjauan tarif retribusi tempat rekreasi dan olahraga serta perubahan kedua juklak retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang diterbitkan pada Desember 2018 lalu.
Disebutkan bahwa tarif baru sebesar Rp6.000 dikenakan untuk objek wisata Pantai Glagah, Pantai Congot, Pantai Trisik, Waduk Sermo, Gua Kiskendo, dan Puncak Suroloyo.
 Adapun selama ini tarif masuk yang ditarik dari pengunjung di keenam destinasi itu sebesar Rp5.000.
Peraturan itu juga menyebut bahwa kawasan Menoreh bagian barat dan Jatimulyo dikenakan tarif retribusi Rp2.000 sekali masuk sedangkan Nglinggo dan Tritis sebesar Rp3.000.
"Tarif retribusi wisata di Kulon Progo selama ini masih terhitung lebih rendah dibanding daerah lain. Kenaikan tarif ini sekaligus menyetarakannya dengan wilayah lain,"jelas Kepala Bidang Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Kulon Progo, Sari Wulandari, Selasa (29/1/2019).
Rencana kenaikan tarif itu hingga saat ini masih disosialisasikan kepada para pengelola wisata, kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan pemerintah desa.
Menurut Sari, sejauh ini para pelaku usaha menyambut baik rencana kenaikan tarif retribusi itu demi kemajuan pariwisata Kulon Progo.
Di sisi lain, kenaikan tarif itu membawa konsekuensi perlunya pemerintah daerah meningkatkan sarana prasarana dan fasilitas di obyek wisata terkait.
Share:

Komisi II DPR RI Puji Pelaksanaan PTSL di Kulon Progo - Tribun Jogja


  • TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Komisi II DPR RI memuji pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kulon Progo.
    Selain itu, proses pengadaan tanah untuk pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) juga dinilai berjalan baik sesuai regulasi pertanahan.
    Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera saat bersama rombongan bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat, Selasa (29/1/2019) di Ruang Sermo, Kompleks Pemkab Kulon Progo.
    Pertemuan itu jadi bagian dari kunjungan kerja spesifik Komisi II terkait PTSL dan penyelesaian sengketa pertanahan. Mardani mengatakan, capaian program PTSL di Kulon Progo berdasarkan paparan yang disampaikan BPN telah mencapai angka 95,11 persen.
    Angka tersebut terbilang sangat baik dan hanya menyisakan sedikit saja bidang tanah yang belum diikutsertakan.
    Selain itu, bidang-bidang tanah juga terkategorikan secara baik sehingga pendataannya lebih jelas.
    "Kulon Progo salah satu contoh baik kesuksesan PTSL Proyek pembangunan NYIA konflik (pertanahan) menurut kami sangat kecil dan itu membanggakan," kata Mardani.
    Menurut Mardani, prosedur pembebasan tanah untuk pembangunan NYIA sudah mengaplikasikan Undang-undang nomor 2/2012 tentang pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.
    Keseluruhan prosesnya berjalan dengan baik di mana lima desa terdampak bisa terpetakan secara jelas.
Share:

KPU Kulon Progo Pertimbangkan Pembentukan TPS di Kawasan Proyek NYIA - Tribun Jogja


  • TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo mempertimbangkan perlunya tempat pemungutan suara (TPS) khusus di lokasi pembangunan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA).
    TPS berbasis daftar pemilih tambahan (DPTb) ini diharapkan bisa mengakomodir hak pilih para pekerja proyek nasional pembangunan bandara tersebut.
    Ketua KPU Kulon Progo, Ibah Muthiah mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU DIY dan pusat terkait DPTb pekerja proyek NYIA dan lintas kabupaten.
    Bila potensi DPTb dari pekerja proyek NYIA itu melebih kapasitas maksimal TPS, pembuatan TPS khusus berbasis DPTb di kawasan proyek sangat mungkin dilakukan berdasar Peraturan KPU nomor 37 pasal 38 poin 10.
    Pasalnya, semisal jumlah DPTb melebihi 500 pemilih, penempatan TPS di lokasi lain justru akan mempersulit proses pelaksanaan pemungutan suara.
    "Mau tidak mau harus membuat TPS berbasis DPTb jika jumlahnya lebih dari 500 pemilih,"kata Ibah, Selasa (29/1/2019). 
    Koordinasi lebih lanjut diperlukan karena hal itu juga berkaitan dengan jumlah surat suara dan pembentukan TPS. Surat keputusan KPU Nomor 227 menurut Ibah membolehkan proses peralihan dari daftar pemilih khusus (DPK) menjadi DPTb sehingga para pekerja proyek itu bisa mendapatkan hak pilihnya sekaligus mengamankan kecukupan surat suara.
    Dalam ketentuan DPK, surat suara didistribusikan sejumlah DPT dikali 2,5 persen cadangannya. Di sisi lain, peraturan itu juga mengamanatkan rencana pembentukan TPS berbasis DPTb diajukan paling lambat 60 hari sebelum hari H.
    "Kami masih ada cukup waktu untuk menyusun DPTb. Sebenarnya mereka juga sudah mendapat jatah di daerah asalnya. Persoalannya, nanti dalam proses migrasi orangya berpindah tapi surat suaranya tidak. Ini kami perlu koordinasi lagi,"kata Ibah.
    KPU rencananya akan membuka posko formulir A.5 atau surat pemberitahuan pindah pemilih di Kantor Kecamatan Temon pada Rabu (30/1/2019) hingga Minggu (3/2/2019).
    Pendataan pekerja proyek NYIA yang akan menggunakan hal pilih di lokasi proyek juga akan dilakukan mengingat banyak di antaranya berasal dari luar daerah 
    Ketua Divisi Perencanaan dan Data Informasi, KPU Kulon Progo, Yayan Mulyana mengatakan pembukaan posko A.5 di Temon ini terbilang lebih panjang dibanding wilayah lainnya demia memastikan fasilitasi hak pilih para pekerja proyek.
    Potensi DPTb pekerja proyek NYIA saat ini menurutnya terus bergerak karena belum ada kepastian rencana pengoperasian bandara tersebut.
    "Kalau diresmikan awal April sebelum Pemilu 2019, otomatis jumlah pemilih DPTb-nya tidak banyak,"kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Share:

Ratusan Orang di Kulon Progo Berebut Jadi Kader Penanggulangan Kemiskinan - Tribun Jogja

 
  • TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Ratusan orang saling bersaing untuk menjadi Kader Penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) yang digelar Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo.
    Mereka menjalani ujian tertulis pada Senin (28/1/2019) di Aula Adikarto Kompleks Pemkab Kulon Progo.
     Panitia seleksi mencatat ada 308 orang peserta yang berhak mengikuti ujian tertulis itu setelah lolos seleksi administrasi pada 22-25 Januari 2019.
    Namun, 21 orang tidak hadir tanpa keterangan sehingga hanya ada 287 orang yang mengikuti ujian tersebut.
    Adapun kuota yang tersedia untuk formasi KPKD itu hanya 7 kursi saja. 
     "Tujuan rekruitmen ini untuk mengisi kekosongan KPKD di 7 desa,"jelas Kepala Bidang Perlindungan Sosial, Dinsos P3A Kulon Progo, Sunaryo.
    Disebutkannya, rekrutmen KPKD tahun ini menggunakan sistem rangking.
    Dari ujian itu akan diambil 45 peserta dengan perolehan rangking tertinggi untuk kemudian masuk seleksi komputer dan wawancara. 
    Hasil seleksi final rencananya akan diumumkan pada 30 Januari 2019 dan para kader itu mulai bekerja pada 1 Februari 2019.
    "Mereka akan dikontrak selama satu tahun,"kata Sunaryo.(TRIBUNJOGJA.COM)

Share:

Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat Kulon Progo Tertinggi di DIY - Tribun Jogja


TRIBUNJOGJA.COM - Tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Kulon Progo menduduki posisi teratas di DIY.
Hal ini didasarkan pada survei TGM yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah (DPAD) DIY pada 8 Agustus-21 September 2018 lalu.
Kepala Dinas Perpusatakaan dan kearsipan (DPK) Kulon Progo Agus Santosa menyebutkan bahwa pada survei itu DPAD DIY menyebar kuesioner ke empat kecamatan terpilih di masing-masing kabupaten dan kota di DIY.
Kulon Progo mendapat skor 50,86 dan mengungguli Sleman yang memperoleh skor 50,51, Bantul 48,03, Yogya 42,24, dan Gunungkidul 39,00.
"Kami sudah lakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kegemaran masyarakat untuk membaca,"kata Agus, Senin (28/1/2019). 
Disebutkan, pihaknya rutin menggelar pameran buku bekerjasama dengan sejumlah penerbit.
Kemudian juga mengembangkan e-paper dan optimalisasi perpustakaan keliling.
Saat ini, DPK Kulon Progo menerjunkan empat mobil dan dua motor roda tiga sebagai perpustakaan keliling.
Ada 97 titik di seluruh wilayah Kulon Progo yang menjadi sasaran perpustakaan keliling itu. Mulai dari tingkatan sekolah hingga sejumlah pusat keramaian seperti Alun-alun Wates dan sebagainya.
"Ängka peminjaman buku melalui perpustakaan keliling ini setiap hari mencapai sekitar 300 pinjaman dari unit mobil dan 82 pinjaman melalui unit motor,"kata Agus.(tribunjogja)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP