Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


26 July 2024

Dinas Kebudayaan Kulon Progo menggelar ritual jamasan pusaka leluhur





Dinas Kebudayaan, atau Kundha Kabudayan, Kabupaten Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan ritual jamasan pusaka dengan nama Siraman Agung. Tujuannya adalah untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan daerah yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur, yang dilaksanakan di kawasan Alun-alun Wates.

Eka Pranyata dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo menyatakan pada hari Kamis bahwa ritual jamasan pusaka memiliki tujuan untuk mengenalkan tradisi dan menampilkan dua pusaka yang diberikan oleh Kesultanan. Pusaka tersebut adalah Kanjeng Kyai Bantar Angin, hadiah dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kanjeng Kyai Amiluhur, hadiah dari Kadipaten Pakualaman.

''Selama ini pusaka-pusaka itu ada yang dilakukan pembersihan secara rutin siraman atau jamasan, ada yang belum bahkan ada yang tidak dilakukan. Kita laksanakan sambil kita kenalkan seperti ini. Untuk tradisi siraman atau jamasan itu untuk membersihkan pusaka-pusaka tersebut," kata Eka.

Eka memaknai tradisi jamasan sebagai cara untuk meningkatkan keyakinan atau kekuatan."Dalam budaya Jawa, ini bertujuan untuk meningkatkan keyakinan atau kekuatan," Eka menyatakan, ritual dimulai dengan Kirab Pusaka dari Museum Bale Agung di Kantor Sekretariat Daerah Kulon Progo. Kirab bergerak mengelilingi Alun-alun Wates dan berakhir di depan rumah dinas bupati, tempat dilaksanakannya jamasan.

Ritual Jamasan secara rutin diadakan selama Bulan Muharram. Hal ini didasarkan pada kepercayaan dan tradisi Jawa bahwa bulan tersebut adalah waktu untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual, termasuk melalui proses jamasan pusaka.

Eko menyatakan bahwa ini adalah kali pertama semua pusaka dari berbagai kabupaten dan kapanewon menjalani jamasan bersama-sama. Oleh karena itu, ritual ini menjadi sebuah momen penting untuk pelestarian tradisi.

"Lewat kegiatan ini kami ingin masyarakat juga mengenal berbagai pusaka yang ada," katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Kulon Progo Triyanto Raharjo mengatakan ada nilai-nilai kehidupan yang bisa diamalkan dari tradisi tersebut.

Nilai-nilainya seperti gotong-royong, kebersamaan, hingga religius. Ritual jamasan juga menjadi bentuk refleksi diri bagi masyarakat, terutama yang melaksanakannya.

"Ritual Jamasan Pusaka ini sekaligus menjadi ritual untuk membersihkan diri," katanya.
Share:

11 July 2024

Glagah Tropicolorun 2024 Berlangsung Meriah, Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Kulonprogo


Glagah Tropicolorun 2024 Berlangsung Meriah, Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Kulonprogo

Glagah Tropicolorun 2024: Acara Penuh Warna untuk Meningkatkan Pariwisata di KulonprogoGlagah Tropicolorun 2024 telah menjadi acara besar di Kulonprogo, Yogyakarta, di mana peserta dari seluruh daerah berkumpul untuk merayakan keindahan daerah melalui fun run yang penuh warna dan bersemangat. Acara ini tidak hanya mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif tetapi juga menampilkan kekayaan budaya dan keindahan alam Kulonprogo, menarik wisatawan dan pengunjung ke daerah tersebut.

Acara Glagah Tropicolorun 2024 diadakan dalam suasana yang meriah dan meriah, dengan peserta mengenakan kostum warna-warni dan disiram dengan warna-warna cerah saat mereka melewati rute yang ditentukan. Pengalaman unik ini tidak hanya meninggalkan kesan abadi pada para peserta tetapi juga menciptakan buzz di media sosial, menarik lebih banyak perhatian ke acara dan wilayah.

Keberhasilan Glagah Tropicolorun 2024 dapat dikaitkan dengan perencanaan dan koordinasi yang cermat dari penyelenggara acara, serta dukungan dari bisnis lokal dan lembaga pemerintah. Dengan bekerja sama untuk mempromosikan acara dan menyoroti keindahan Kulonprogo, mereka mampu menarik sejumlah besar peserta dan penonton, meningkatkan pariwisata di daerah tersebut dan membawa pendapatan bagi bisnis lokal.

Selain mempromosikan pariwisata, acara seperti Glagah Tropicolorun 2024 juga membantu menumbuhkan rasa kebersamaan dan persatuan di antara peserta dan warga Kulonprogo. Melalui pengalaman bersama dan tujuan bersama, orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul untuk merayakan keindahan wilayah mereka dan menciptakan kenangan abadi yang akan tetap bersama mereka selama bertahun-tahun yang akan datang.

Karena popularitas Glagah Tropicolorun 2024 terus berkembang, kemungkinan lebih banyak orang akan tertarik ke Kulonprogo untuk berpartisipasi dalam acara mendatang dan menjelajahi daerah tersebut lebih jauh. Ini tidak hanya akan menguntungkan ekonomi lokal tetapi juga membantu melestarikan dan mempromosikan budaya dan warisan daerah untuk dinikmati generasi mendatang.

Secara keseluruhan, acara seperti Glagah Tropicolorun 2024 memainkan peran penting dalam mempromosikan pariwisata, menumbuhkan semangat masyarakat, dan merayakan keindahan Kulonprogo. Dengan berkumpul untuk berpartisipasi dalam acara semacam itu, orang dapat menciptakan kenangan abadi, mendukung bisnis lokal, dan menampilkan pesona unik wilayah mereka kepada dunia.

Referensi:- "Glagah Tropicolorun 2024: Berlangsung Meriah, Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Kulonprogo" oleh Harian Jogja (https://jogjapolitan.Harianjogja.

com/read/2024/06/29/514/1179631/glagah-tropicolorun-2024-berlangsung-meriah-tingkatkan-kunjungan-wisata-ke-kulonprogo)- "Colour Fun Run in the Shades of Kulon Progo Beach" oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta (https://en.Jogjapost.net/2023/07/01/colour-fun-run-in-the-shades-of-kulon-progo-beach).
Share:

Kulon Progo Tingkatkan Daya Tarik Wisata Desa dengan Konsep Premium


Wisata Desa Kulon Progo, Yogyakarta
Wisata 

Kabupaten Kulon Progo, yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah membuat langkah dalam mengembangkan desa-desa wisata premium di wilayah Barat Daya untuk meningkatkan daya tarik sektor pariwisata dan meningkatkan ekonomi lokal. Desa-desa wisata ini telah berfokus pada menawarkan pilihan homestay dan kegiatan live-in dengan masyarakat setempat, memberikan pengunjung pengalaman otentik dan mendalam. Perkembangan ini tidak luput dari perhatian, karena Kulon Progo telah dianugerahi Penghargaan Desa Wisata Indonesia yang bergengsi selama empat tahun berturut-turut.

Dukungan dari Bandara Internasional Yogyakarta, pembangunan rumah sakit internasional, dan kolaborasi dengan pengembang hotel semuanya berkontribusi pada peningkatan akomodasi homestay di Kulon Progo. Pelatihan berkelanjutan oleh Dinas Pariwisata dan hotel-hotel lokal telah dilakukan untuk meningkatkan standar layanan yang diberikan kepada wisatawan.

Kulon Progo menawarkan berbagai paket wisata, termasuk wisata alam, wisata kesehatan, dan tema budaya, dengan total 26 desa wisata menawarkan kegiatan seperti konservasi burung, pendidikan, eksplorasi alam, dan petualangan outbound. Desa-desa wisata ini harus menetapkan tema unik untuk menarik beragam wisatawan dengan minat yang berbeda. Tujuan utamanya adalah untuk memposisikan Kulon Progo sebagai tujuan wisata premium di wilayah Barat Daya DIY.

Pengembangan desa-desa wisata ini tidak hanya menguntungkan ekonomi lokal tetapi juga mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat setempat dalam industri pariwisata. Pendekatan ini memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata dibagi di antara penduduk, sementara juga melestarikan warisan budaya dan alam daerah.

Selain itu, peningkatan akomodasi homestay berkualitas dan berbagai paket wisata yang ditawarkan di Kulon Progo telah membantu menarik wisatawan domestik dan internasional, meningkatkan industri pariwisata secara keseluruhan di wilayah tersebut. Promosi praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab juga telah menjadi fokus utama dalam upaya Kulon Progo untuk memantapkan dirinya sebagai tujuan wisata utama.

Sebagai kesimpulan, pengembangan desa wisata premium di Kulon Progo merupakan langkah positif untuk meningkatkan pengalaman wisata secara keseluruhan di wilayah ini dan mengangkat masyarakat setempat. Dengan penawaran unik, komitmen terhadap keberlanjutan, dan dedikasi untuk menyediakan layanan terbaik, Kulon Progo sedang dalam perjalanan untuk menjadi tujuan wisata terkemuka di wilayah Barat Daya DIY.

Referensi:1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. (2021). Pemenang Penghargaan Desa Wisata Indonesia. Diakses dari https://www.Indonesia.

perjalanan/gb/id/news/detail/2/indonesian-tourism-village-awards-and-celebration-in-covid-19-pandemic2. Dinas Pariwisata DIY. (2021). Program Peningkatan Homestay. Diakses dari https://pariwisata.Yogyakota.pergi.

id/program/peningkatan-homestay3. Bandara Internasional Yogyakarta. (2021). Informasi Bandara. Diakses dari https://adisucipto-airport.co.id/.

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP